F-18 Belum Jalin Kontak
Kepala Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) saat itu, Marsekal Muda Wresniwiro menyebut, lima pesawat F-18 Hornet itu belum melakukan kontak.
Mereka terbang dari kapal induk US Navy yang berkonvoi dengan beberapa kapal perang di wilayah Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI).
Pemberitahuan atau kontak saat itu hanya dilakukan untuk kapal laut, bukan pesawat tempur.
Buntut peristiwa ini, pemerintah Indonesia menyampaikan protes keras kepada Pemerintah Amerika Serikat melalui Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.
Pemerintah keberatan pesawat tempur AS bermanuver di atas laut Indonesia.
"Kita ini tidak selemah yang mereka (AS) duga. Kita memang tidak ingin membuat hubungan kedua negara menjadi buruk, tetapi kita juga tidak ingin mereka tidak mengakui kedaulatan kita," ujar Menteri Kehakiman dan HAM (Menkeh dan HAM) Yusril Ihza Mahendra dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (8/7/2003), dikutip dari Harian Kompas edisi 9 Juli 2003.
Sosok Marsma Fajar Adrianto
Marsma (Purn) Fajar Adriyanto merupakan alumnus Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1992.
Ia dikenal sebagai salah satu penerbang tempur F-16 terbaik yang dimiliki TNI AU, dengan call sign "Red Wolf".
Semasa hidupnya, ia pernah menjabat di berbagai posisi penting. Di antaranya sebagai Komandan Skadron Udara 3, Danlanud Manuhua, Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Kepala Pusat Potensi Dirgantara, Asisten Potensi Dirgantara Kaskoopsudnas, hingga terakhir sebagai Kepala Kelompok Staf Ahli Kodiklatau.
Namanya tercatat dalam sejarah TNI AU, salah satunya saat terlibat dalam insiden udara dengan jet tempur F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean pada 2003.
Marsma Fajar dikenal luas sebagai sosok berdedikasi tinggi yang menjadi panutan bagi para penerbang muda di lingkungan TNI AU.
"TNI AU menyampaikan dukacita yang mendalam atas peristiwa ini. Semangat, keteladanan, dan pengabdian beliau akan senantiasa menjadi inspirasi bagi generasi penerus dalam menjaga langit Indonesia," ungkap Kadispen TNI AU Marsma TNI I Nyoman Suadyana.
Marsma Fajar pernah terlibat dalam duel udara dengan pesawat F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut AS di atas Pulau Bawean pada 2003.