Profil Tokoh

Kisah Keberanian Marsma Fajar Dekati Dua Jet Temput AS di Langit Bawean 22 Tahun Silam

Editor: Fitriadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PENERBANG TNI AU - Marsma Fajar Adrianto semasa hidup. Mantan Kadispen TNI AU ini merupakan penerbang andal Angkatan Udara RI.

BANGKAPOS.COM - Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispen AU) Marsekal Pertama (Marsma) Purnawirawan Fajar Adriyanto gugur saat pesawat latih sipil yang diterbangkan jatuh di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Minggu (3/8/2025).

Pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan register PK-S126 milik Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) itu diterbangkan Marsma Fajar selaku pilot.

Sedangkan co-pilot bernama Roni mengalami luka berat dan dilarikan ke RS TNI AU Atang Senjaya.

Baca juga: Unggahan Terakhir Marsma TNI Fajar Adriyanto Pilot Pesawat Jatuh di Ciampea Bogor: Follow The Wind

Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI I Nyoman Suadyana mengatakan penerbangan yang merenggut nyawa Marsma Fajar merupakan bagian dari latihan rutin penerbangan olahraga dirgantara. 

“Dalam rangka misi latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara sebagai bagian dari pembinaan dan pemeliharaan kemampuan,” kata Suadyana dalam keterangan tertulis yang dikutip dari TribunBogor.

Pesawat yang lepas landas dari Lanud TNI Atang Sendjaja itu terempas sekitar pukul 09.00 WIB, dengan jarak lokasi jatuh sekitar 15 hingga 20 kilometer dari titik keberangkatan.

Saksi mata di lokasi menyebut pesawat terbang rendah dan berputar-putar sebelum jatuh disertai suara gemuruh, namun tanpa ledakan.

Marsma Fajar Pernah Cegat Pesawat Tempur AS

Marsma Fajar dikenal luas sebagai sosok berdedikasi tinggi yang menjadi panutan bagi para penerbang muda di lingkungan TNI AU.

Marsma Fajar pernah terlibat dalam operasi penyergapan F/A-18 Hornet milik Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) di langit Bawean pada 22 tahun lalu.

Baca juga: Aparat Gerah Lihat Bendera Bajak Laut One Piece, Lucuti dari Atap Rumah Warga Tuban

Bawean adalah pulau yang terletak di Laut Jawa, sekitar 135 kilometer sebelah utara Kota Gresik. Secara administratif, pulau ini termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Gresik, Jawa Timur.

Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara (Kadispenau) Marsma I Nyoman Suadnyana mengungkapkan Marsma Fajar merupakan sosok penting dalam sejarah penerbangan TNI AU. 

“Termasuk keterlibatannya dalam peristiwa udara dengan pesawat F/A-18 Hornet Angkatan Laut Amerika Serikat di langit Bawean tahun 2003,” kata Suadnyana dalam keterangan resminya, Minggu (3/8/2025).

Baca juga: Remaja Putri Bersimpuh di Depan Ayah Seusai Bunuh Ibu Kandung saat Sedang Shalat Zuhur

Pada 5 Juli 2003, Harian Kompas menerbitkan laporan peristiwa Bawean, operasi militer yang dilakukan TNI AU saat menyergap 5 unit pesawat F/A-18 Hornet yang melintas di wilayah udara Indonesia tanpa izin.

Peristiwa Bawean terjadi pada 3 Juli 2003. Saat itu, Military Coordination Civil (MCC) Bandara Ngurah Rai, Bali mendeteksi sejumlah sasaran yang muncul tiba-tiba di barat laut Pulau Bawean pukul 11.38 waktu setempat.

Halaman
1234

Berita Terkini