BANGKAPOS.COM - Cuka apel sering kita dengar dalam olahan makanan.
Cuka apel sering dipergunakan dalam berbagai resep masakan, seperti saus salad, acar, hingga bumbu rendaman.
Cuka apel atau apple cider vinegar merupakan jenis cuka yang terbuat dari buah apel yang difermentasi.
Baca juga: Cegah Kanker hingga Menjaga Kadar Gula Darah, Ini Sejumlah Khasiat Kelapa Bakar
Cuka sari apel mengandung berbagai macam mineral seperti zinc, mangan, selenium dalam jumlah kecil dan juga tembaga.
Tak hanya itu, apple cider vinegar juga memiliki kandungan energi, karbohidrat, fosfor, gula, zat besi dan juga magnesium.
Sehingga tidak boleh diminum secara langsung karena bisa mengiritasi kerongkongan, merusak gigi, dan mengganggu keseimbangan elektrolit.
Oleh karena itu, ada baiknya mengonsumsi cuka apel dengan diencerkan dengan baik, baik air hangat atau air dingin.
Baca juga: Konsumsi Jus Semangka Nanas Hempaskan Kolestrol, Bonusnya Awet Muda dan Turunkan Berat Badan
Disarankan untuk tidak mengonsumsi cuka apel secara berlebihan dan tetap mengikuti takaran yang disarankan, yakni sekitar 1 hingga 2 sendok makan.
Simak beberapa manfaat cuka apel berikut dikutip dari berbagai sumber.
Manfaat Cuka Apel
1. Menyehatkan Kulit
Cuka apel sudah banyak digunakan untuk menyembuhkan kulit kering atau eksim (eczema).
Secara natural, kulit sejatinya memang sedikit asam.
Namun, keasaman ini bisa berkurang pada penderita eksim. Oleh karena itu, cuka apel bisa membantu mengembalikan kadar asam alami kulit sehingga pelindung bekerja secara optimal.
Tetapi, ada pula penelitian yang justru menyebut cuka apel berpotensi mengiritasi kulit.
2. Merawat Kesehatan Gigi
Kegunaan cuka apel lainnya adalah merawat kesehatan Gigi.
Sifat antimikroba dalam cuka apel bisa membantu mengurangi pertumbuhan bakteri penyebab plak gigi dan bau mulut.
Berkumur menggunakan campuran air dan cuka apel bisa membantu menjaga kebersihan mulut.
Namun penting diingat bahwa cuka apel bersifat asam dan merusak enamel gigi apabila menggunakannya terlalu sering atau dalam konsentrasi tinggi.
3. Menangani Gejala Asam Lambung
Manfaat cuka apel untuk kesehatan lambung sangatlah penting.
Cuka apel bisa meningkatkan produksi asam lambung yang penting bagi sistem pencernaan.
Penderita hipoklorhidria (produksi asam lambung yang rendah), cuka apel dapat menjadi cara alami untuk membantu memulihkan keseimbangan asam dalam lambung.
Namun ketika lambung memiliki cukup asam, proses pencernaan menjadi lebih efisien dan tubuh dapat menyerap nutrisi dengan lebih baik.
Ini juga membantu mencegah masalah seperti refluks asam dan gangguan pencernaan lainnya.
4. Membantu Membunuh Bakteri Merugikan
Cuka apel dapat membantu membunuh patogen, termasuk bakteri.
Orang-orang secara tradisional menggunakan cuka untuk membersihkan dan mendisinfeksi, mengobati jamur kuku, kutu, kutil, dan infeksi telinga.
Hippocrates, bapak pengobatan modern, menggunakan cuka untuk membersihkan luka lebih dari 2.000 tahun yang lalu.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Manfaat cuka apel untuk wanita dan pria adalah dapat menurunkan berat badan sehingga mendapatkan tubuh yang ideal.
Kandungan asam asetat pada cuka apel dipercaya membantu mengurangi nafsu makan dan kalori yang masuk lebih sedikit.
Minum cuka apel sebaiknya setelah makan untuk mengelola berat badan.
6. Mengatur Kadar Kolesterol
Sejumlah studi menunjukkan bahwa asam asetat dalam cuka apel bisa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kadar kolesterol baik (HDL).
Sebuah studi selama 12 minggu dilakukan kepada orang-orang yang tengah menjalani diet rendah kalori.
Para peneliti menemukan, partisipan yang minum cuka apel punya kadar kolesterol dan trigliserida lebih rendah dibanding partisipan yang mengonsumsi placebo.
Efek Samping Konsumsi Cuka Apel
Berikut adalah beberapa efek samping yang muncul saat mengonsumsi cuka apel secara berlebihan, seperti:
1. Mengalami kerusakan pada enamel gigi
2. Menyebabkan mual atau gangguan pencernaan
3. Menurunkan kadar kalium
4. Iritasi pada tenggorokan
5. Mengganggu proses sistem pencernaan
6. Mengalami iritasi pada kulit
7. Interaksi pada obat tertentu seperti insulin, diuretik, dan digoxin
(Bangkapos.com, Tribunnews.com)