ZA biasa dipanggil bos oleh karyawan showroom tempat Radi bekerja.
Radi menurutkan, tim antiteror itu datang ke showroom tempat mereka bekerja sekitar pukul 10.00 WIB, Selasa (5/8/2025).
Sejumlah pria berpakaian bukan dinas turun dari dua mobil Toyota Innova.
Radi awalnya mengira kedatangan rombongan tersebut adalah tamu.
Namun, tak lama kemudian, menyusul satu unit Toyota Hilux, yang membawa sejumlah pria lengkap dengan senjata laras panjang.
Kedatangan tim bersenjata lengkap itu sontak mengejutkan para pekerja di showroom yang beralamat di Kawasan Batoh, Kota Banda Aceh.
“Awalnya saya pikir tamu. Mereka bilang 'salam', saya jawab saja seperti biasa. Rupanya datang lagi satu mobil, turun orang-orang bersenjata. Satu orang satu senjata, di situ saya baru terkejut,” ujar Radi.
Radi menceritakan, saat tiba di showroom, sejumlah pria tersebut langsung masuk ke ruang kerja ZA. Di sana, ZA sedang duduk di depan meja kerjanya.
"Si bos lagi di dalam pas mereka datang," ujarnya.
Selama di ruang tersebut, para petugas menyisir isi ruangan.
Mereka berada di showroom sekitar tiga jam dan turut menggeledah semua bagian showroom, termasuk bagian lantai dua bangunan dan mobil yang dipakai ZA.
Dari dalam showroom mereka juga mengambil beberapa barang sebagai bukti, termasuk barang pribadi, seperti cincin dan parang.
“Semua apa yang ada diambil saya lihat, cincin, pisau patah, termasuk parang yang biasa saya pakai untuk bersihin rumput di samping ini (bagian samping kanan showroom) diambil. Termasuk mobil si bos juga digeledah,” jelasnya.
Meski dikejutkan dengan penggerebekan itu, Radi mengaku tidak melihat gelagat dan aktivitas mencurigakan dari ZA.
"Kesehariannya biasa-biasa saja. Duduk di dalam, layani orang kalau ada yang mau beli mobil. Enggak ada yang aneh,” jelasnya.