Polisi mengungkap bahwa kendaraan milik korban, mobil Daihatsu Terios putih, diketahui menyeberang melalui Pelabuhan Muntok, Kabupaten Bangka Barat dan dibawa oleh dua orang yakni Hasan (penjaga kebun) dan Akmal, temannya.
Pada Jumat (8/8/2025), polisi berhasil menangkap Akmal di wilayah Sumatra Selatan.
Ia diamankan bersama mobil milik korban.
Sementara Hasan masih buron dan dalam pengejaran oleh aparat gabungan dari Polda Babel, Polda Sumsel, serta Polres dan Polsek setempat.
"Akmal sudah diamankan. Untuk Hasan, tim kami masih memburu keberadaannya," kata Kombes Pol M Rivai Arvan.
Pakai Identitas Orang Lain
Kedua pelaku, Hasan dan Akmal sempat kabur dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan melalui Pelabuhan Tanjung Kalian, Muntok.
Pelabuhan Tanjung Kalian terletak di Muntok, Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Pelabuhan Tanjung Kalian merupakan pelabuhan utama yang menghubungkan Pulau Bangka dengan Pulau Sumatra melalui Pelabuhan Tanjung Api-api di Sumatra Selatan.
Pelabuhan ini terletak di Jalan Pelabuhan Tanjung Kelian, Muntok, Bangka Barat.
Terletak di ujung barat Pulau Bangka, menjadikannya titik strategis untuk penyeberangan laut.
Kombes Pol M Rivai Arvan menjelaskan, modus kedua pelaku melarikan diri dari Pulau Bangka ke Sumatra Selatan dengan menggunakan identitas orang lain untuk mengelabui petugas.
"Nanti kita lihat Hasan ini apakah benar residivis atau bukan karena Hasan juga belum dapat. Yang dapat sekarang Akmal, kenapa Akmal ternyata setelah ditangkap sama Polres OKI diprofil ulang ternyata nama aslinya Martin. Jadi Martin, kenapa baru berbeda? ternyata dia menggunakan KK atau identitas orang lain waktu menyeberang," ujarnya.
"Namanya terdaftar di manives itu namanya Akmal, ternyata ketika ditangkap namanya Martin dengan orang yang sama. Keterangannya begitu, dia bersama dengan Hasan ketika menyeberang dari Muntok ke Palembang dan ditangkap di OKI Sumsel," jelasnya.
Keluarga Minta Kasus Diusut Tuntas
Suasana duka masih menyelimuti keluarga almarhum Aditya Warman, setelah ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di dalam sumur dekat pondok miliknya daerah Taman Dealova, Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kecamatan Gerunggang, Kota Pangkalpinang.
Isak tangis dari anak istrinya terpancar ketika jenazah almarhum digotong dari rumah duka ke masjid untuk disalatkan hingga dibawa ke pemakaman umum Air Itam, Sabtu (9/8/2025).
Jenazah alhmarhum dibawa dari rumah duka kurang lebih pukul 07.00 WIB, kemudian tiba di pemakaman sekitar pukul 07.23 WIB dengan menggunakan mobil ambulans jenazah.
Terlihat wajah anak istri almarhum tidak tahan menangis tangis kesedihan, saat jenazah dimasukkan ke dalam liang kubur untuk dimakamkan.
Kerabat hingga sanak saudara maupun warga, nampak mendampingi anak istri almarhum yang berdiri disamping makam sembari melihat langsung prosesi pemakaman.
Keluarga almarhum pun meminta kasus meninggalnya Aditya Warman, diusut tuntas hingga mengamankan para pelaku yang tega menghabisi nyawa korban hingga meninggal dunia.
"Kami sedang berduka, jadi harapannya kami pihak Kepolisian bisa menyelidiki dan bisa menyelesaikan kasus ini karena kami pihak keluarga berharap bisa diadili seadil-adilnya," ungkap adik almarhum Aditya Warman.
"Karena bagi kami adalah suatu hal yang membuat kami terpukul, apalagi dia (diduga pelaku Hasan) bagian dari keseharian korban. Artinya, dia di sini bekerja dengan korban kurang lebih sudah 2 bulan," ujarnya.
Untuk diketahui sebelumnya, sempat dikabarkan hilang dan tidak pulang ke rumah sejak Rabu (7/8/2025) lalu Aditya Warman ditemukan tewas dalam sumur di daerah Taman Dealova Kelurahan Air Kepala Tujuh, Kota Pangkalpinang.
Saat ini jenazah masih berada di lokasi kejadian, termasuk pihak Kepolisian dari Polda Babel yang melakukan evakuasi terhadap jenazah yang ditemukan dalam sumur, Jumat (8/8/2025) siang.
Dari pantauan Bangkapos.com di lokasi kejadian hingga pukul 14.45 WIB, jenazah masih berada di lokasi dan masih menunggu tim dokter Polda Babel
Namun, belum diketahui secara detail kronologis penemuan mayat atau kejadian karena pihak Kepolisian Polda Babel masih melakukan olah TKP dan evakuasi terhadap jenazah.
"Mohon ditunggu ya kita masih proses termasuk kronologis kejadian, sampai saat ini kami masih bekerja," ungkap Direskrimum Polda Babel Kombes Pol M. Rivai Arvan.
(Bangkapos.com/Adi Saputra)