Menurut Nasaruddin, pemerintah akan memperbaiki MBG jika terbukti ada temuan mengenai kehalalan.
"Ya kita akan temukan itu, masukan-masukan itu silakan serakan ke pengelolanya ya. Tapi secara formal, kita mau terima jadi dan beres semuanya."
"Insyaallah kalau memang itu ada temuan itu segera kita akan perbaiki," kata Nasaruddin di Madrasah Tsanawiyah Negeri 6 Jakarta Timur, Selasa.
Meski begitu, ia berujar bahwa pemerintah berupaya memastikan kehalalan dari program MBG.
Seluruh menu MBG yang disalurkan di seluruh Indonesia, sambungnya, sudah dijamin kehalalannya.
"Kami menekankan aspek kehalalan semua makanan. Jadi insyaallah seluruh makanan yang dibagi di seluruh Indonesia itu terjamin kehalalannya," ucapnya.
Nasaruddin menjelaskan, pihak pengelola makanan MBG telah diingatkan oleh pemerintah untuk menyajikan makanan yang halal.
"Kami mengikuti perkembangan dan insyaallah pimpinan di perusahaan-perusahaan itu juga sudah diwanti-wanti ya untuk memberikan makanan yang halal, yang bergizi terhadap anak-anak kita," tuturnya.
2. Menu MBG di Kendal Memprihatinkan
Potret menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sebuah sekolah wilayah Kabupaten Kendal, Jawa Tengah menjadi sorotan publik.
Menu MBG yang disajikan hanya berisi mi goreng, sepotong kecil telur dadar, dua potong wortel, empat butir kelengkeng, dan susu kotak berukuran kecil.
Temuan ini tampak berbanding terbalik dengan tujuan program MBG yang sepatutnya menjadi sumber pemenuhan nutrisi secara gratis bagi anak-anak untuk mencegah stunting dan meningkatkan konsentrasi belajar.
Menu tersebut terkesan asal-asalan karena pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp171 triliun untuk pelaksanaan tahap awal program MBG tahun 2025.
Ketua Komisi D DRPD Kendal, Dedy Ashari Setyawan menyebut menu MBG yang viral tersebut memprihatinkan.
“Saya juga menyayangkan jika ada menu MBG yang cukup memprihatinkan tersebut,” ujar dia di kantornya, Senin (25/8/2025).