Dedy menerangkan, selain memprihatinkan, menu MBG tersebut juga tidak sesuai standar BGN.
Ia mempertanyakan menu tersebut karena BGN telah memberikan Petunjuk Teknis (Juknis) yang bertugas untuk mengecek standar kualitas makanan, menentukan pilihan menu, hingga mekanisme penyaluran dana kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berupa dapur umum untuk memproduksi dan mendistribusikan MBG ke sekolah-sekolah.
Pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Kendal mengaku belum menerima keluhan dari sekolah maupun orangtua siswa terkait menu MBG yang viral tersebut.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Disdikbud Kendal, Ferinando Rad Bonay.
"Untuk keluhan menu, selama ini, kita belum dapat laporannya," tuturnya.
Meski demikian, Feri menegaskan, pihak Disdikbud tidak memiliki kewenangan untuk melakukan penindakan.
Alasannya, Satgas Pengawasan Khusus MBG belum terbentuk di Kendal.
Menurut Feri, selama belum terbentuk Satgas MBG, maka pihak yang berwenang melakukan pengawasan ialah BGN.
3. Temuan Belatung dalam Sajian MBG di Kota Ambon
Temuan belatung dalam sajian Makan Bergizi Gratis (MBG) kembali terjadi di Kota Ambon.
Pertama pada Selasa (22/7/2025), program makan bergizi gratis (MBG) di SD Kristen Seri, Kecamatan Nusaniwe, Kota Ambon berubah heboh setelah seorang wali murid menemukan belatung dalam menu yang hendak dibagikan.
Lantas paket MBG tersebut langsung ditarik kembali oleh petugas Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Kedua pada Rabu (30/7/2025), Warga Kota Masohi dibuat geger temuan belatung di buah kurma dalam paket Makanan Bergizi Gratis.
Kali ini temuan belatung terjadi di SDN Negeri 23 Masohi, Maluku Tengah, Rabu (30/7/2025).
Satu di antara wali murid yang minta namanya dirahasiakan membenarkan kejadian itu, hanya saja tidak dijelaskan lebih lanjut.
"Iya ada belatung di kurma," cetusnya singkat kepada TribunAmbon.com.
Ia bahkan sempat merekam temuan itu, dimana tampak larva berwarna putih dalam kurma.
Video belatung di sajian MBG itu pun tersebar di media sosial dan sontak menjadi perbincangan publik.
Tak berapa lama setelah viral, sejumlah karyawan toko di Masohi membuat video permintaan maaf menyoal temuan kurma belatung.
"Kami meminta maaf atas kegaduhan yang terjadi saat ini, kami berjanji akan meningkatkan kualitas pengecekan barang kami," kata para karyawan dalam video permintaan maaf.
Dalam video berdurasi 39 detik itu, para karyawan mengakui kisruh kurma belatung adalah murni kelalaian Ratu Laqis selaku pemasok.
4. Ratusan Siswa SMP di Kupang Diduga Keracunan MBG
Ratusan siswa SMPN 8 Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), diduga keracunan makan bergizi gratis (MBG), Selasa (22/7/2025).
Para siswa mengalami sakit perut bersamaan setelah menyantap makanan bergizi gratis.
Belasan siswa juga harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat penanganan.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Kupang, Dumuliahi Djami, mengonfirmasi hal tersebut.
"Memang data pastinya sedang diverifikasi, tapi yang jelas jumlahnya sudah di atas seratus orang."
"Kejadiannya, anak-anak secara bersamaan mengeluh sakit perut. Kita langsung koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan, Retnowati, dan beberapa pihak terkait," ujar Dumuliahi Djami, Selasa.
Ia mengatakan, siswa yang keracunan ringan ditangani di UKS sekolah.
Sementara, siswa yang mengalami gejala parah langsung dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Kota Kupang.
"Mereka dirawat di RS Mamami, RSUD S.K. Lerik, dan RS Siloam. Ada juga bantuan dari BPBD yang menurunkan ambulans mereka," tambah Dumuliahi Djami, dikutip dari Pos-Kupang.com.
Pihaknya berkoordinasi dengan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk menyelidiki penyebab keracunan massal ini.
"Anak-anak bilang ada yang mulai sakit sejak kemarin, dan ada juga yang baru merasa sakit hari ini. Jadi kita belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Biarlah proses penyelidikan dari Dinas Kesehatan dan BPOM yang menentukan," ungkap Dumuliahi Djami.
Seorang Siswa SMPN 8 Kupang, JD, mengaku makanan bergizi gratis yang dibagikan beraroma tidak sedap.
"Makanan yang dibagikan itu beraroma tidak sedap dan basi, tadi tidak sempat memberitahu Guru kalau makanan tersebut basi," kata JD saat ditemui Pos-Kupang.com.
Isi dari makanan bergizi gratis tersebut terdiri dari nasi, kacang panjang, wortel, daging, dan pisang.
Kepala SMP Negeri 8, Maria Th. Roslin S. Lana, mengungkapkan kejadian keracunan massal ini terjadi pada Selasa pukul 07.40 WITA.
"Kejadian bermula sekitar pukul 07.40 WITA, saat sejumlah siswa mulai meminta izin kepada guru untuk ke kamar mandi karena sakit perut,"
"Awalnya hanya sekitar 18 siswa yang datang ke UKS, dan kami mengira hanya mereka yang terdampak," ujar Maria.
Siswa yang mengeluh sakit pun bertambah hingga ruang UKS tak mampu menampung.
"Ada yang muntah, ada yang bolak-balik ke kamar mandi, dan ada juga yang hanya mengeluh perutnya sangat sakit. Jumlahnya terus bertambah hingga ratusan," lanjutnya.
(Tribunnews.com/Muhamad Deni Setiawan, Igman Ibrahim/Fahdi Fahlevi, Isti Prasetya) (Tribunambon.com/Silmi Sirati Suailo) (Poskupang.com/Alfons Nedabang)