Berita Bangka Selatan

Bupati Bangka Selatan Menangis Dengar Kisah Pilu Anak Kehilangan Ayah dan Tak Bisa Bermain Lagi

Riza Herdavid mengungkapkan terlaksananya kegiatan santunan kepada anak-anak yatim merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial.

Penulis: Cepi Marlianto | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Cepi Marlianto)
BERMAIN DENGAN ANAK  - Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid ketika ikut bermain bersama anak-anak yatim di wahana permainan rainbow slide presentasi di Alun-alun Kota Toboali, Rabu (10/9/2025). Total terdapat 250 anak yatim mendapatkan santunan dan diajak menikmati wahana permainan secara gratis.   

BANGKAPOS.COM, BANGKA – Suasana haru menyelimuti kawasan Alun-alun Kota Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Rabu (10/9/2025) petang. 

Seorang anak laki-laki membuat Bupati Bangka Selatan, Riza Herdavid berlinangan air mata ketika memeluknya.

Bagaimana tidak, anak itu menangis hebat ketika teringat oleh almarhum ayahnya yang telah wafat beberapa tahun silam di hadapan bupati.

Anak itu mengaku telah kehilangan sosok ayah untuk dirinya ajak bermain sehari-hari.

Namun pada kesempatan ini ia kembali bisa bermain dengan ria untuk menikmati wahana permainan di Alun-alun Kota Toboali secara bebas. Bahkan dengan turut didampingi kepala daerah secara langsung.

Riza Herdavid mengatakan dirinya sengaja menggelar kegiatan Maulid Nabi Muhammad SAW dibarengi dengan santunan terhadap 250 anak yatim. 

Selain mengenang kelahiran Rasulullah, ia ingin menghidupkan kembali nilai-nilai luhur Nabi Muhammad Saw.

Termasuk cinta, kasih sayang, kepedulian dan pengorbanan terhadap anak yatim.

“Nabi Muhammad Saw lahir sebagai anak yatim dan sejak kecil merasakan kehilangan orang-orang terdekatnya. Dari duka itu tumbuhlah cinta yang luas kepada sesama terutama kepada mereka yang tidak punya siapa-siapa,” kata dia kepada Bangkapos.com.

Riza Herdavid mengungkapkan terlaksananya kegiatan santunan kepada anak-anak yatim merupakan wujud nyata dari kepedulian sosial.

Sekaligus bagian dari ajaran Rasulullah yang senantiasa menyayangi anak-anak yatim.

Menurutnya anak-anak yang hadir di matanya bukan anak yatim, melainkan anak-anak bangsa, masa depan yang memiliki hak untuk bahagia tumbuh dengan kasih sayang dan bermimpi setinggi langit. 

Pemerintah bukan hanya memberikan bingkisan, melainkan membawa harapan. Betapa mulianya setiap orang yang menyayangi anak yatim apalagi memberikan perhatian dan bantuan nyata.

Oleh karena itu, ia mengajak masyarakat hingga pengusaha jangan membiarkan anak yatim. Namun jadikan mereka seperti anak sendiri, semua masyarakat merupakan orangtua bagi anak yatim.

“Secara undang-undang anak yatim ini dipelihara oleh negara. Insya Allah ada dampak manfaatnya kepada setiap orang yang memuliakan anak yatim,” jelas Riza Herdavid.

Halaman
12
Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved