Berita Bangka Tengah

Wakil Bupati Bangka Tengah Dukung Pemberdayaan Lansia Lewat Program BKL dari BKKBN

Pengembangan BKL diperlukan karena memiliki tujuan untuk membentuk lansia berkualitas melalui pendekatan pemberdayaan

Bangkapos.com/Rifqi Nugroho
Efrianda saat menghadiri agenda pengembangan bina BKL yang berkualitas mandiri, di BKL Besauh yayasan Arraisyah Alhams Center, Rabu (17/9/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Wakil Bupati Bangka Tengah, Efrianda memastikan pihaknya mendukung penuh program pengembangan pemberdayaan masyarakat berusia lanjut melalui Bina Keluarga Lansia (BKL) yang dicanangkan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Hal itu disampaikan Efrianda saat menghadiri agenda pengembangan bina BKL yang berkualitas mandiri di BKL Besauh Yayasan Arraisyah Alhams Center, Kecamatan Koba yang dihadiri Deputi Bidang Penggerakan dan Peran Serta Masyarakat Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN Soekaryo Teguh Santoso, Rabu (17/9/2025).

Menurut Efrianda berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk lansia di indonesia terus bertambah dari tahun ke tahun. 

"Pada tahun 2020 persentase lansia menyentuh angka 9,78 persen dan meningkat menjadi 11,75 persen pada tahun 2023. Peningkatan ini tentu memiliki pengaruh dan menjadi tantangan dalam berbagai aspek seperti aspek pelayanan kesehatan, kesejahteraan dan kualitas hidup yang baik terhadap lansia," ujar Efrianda.

Ia menyebutkan, pengembangan BKL diperlukan karena memiliki tujuan untuk membentuk lansia berkualitas melalui pendekatan pemberdayaan, kemandirian dan pemenuhan hak-hak sosial serta kesehatan para lansia

"Program ini mendorong keterlibatan aktif lansia dalam produktif seperti pelatihan kegiatan keterampilan, penguatan kelompok usaha serta partisipasi dalam komunitas lansia. Selain itu dengan pengembangan program BKL yang berkualitas dan mandiri ini, diharapkan dapat terintegrasikan kesehatan, konseling psikososial dan edukasi gaya hidup sehat agar lansia tetap aktif dan mandiri dalam menjalani masa tua," tambahnya.

Ia juga menerangkan, dengan adanya program ini harapannya lansia tidak hanya menjadi objek pelayanan, tetapi juga subjek memiliki yang pembangunan strategis dalam keluarga dan masyarakat.

"Dengan demikian BKL menjadi salah satu komponen kunci kehidupan lansia agar semakin produktif dan berkualitas, melalui berbagai aktivitas yang mendukung kesehatan fisik, mental, dan sosial. Terlebih lagi dalam pembinaan lansia penguatan tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu dimensi spiritual, intelektual, sosial, profesional dan lingkungan," terangnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved