Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Tegarnya Abdurrahman Saat Jenazah Muhammad Soleh Tiba, Putranya Jadi Korban Ambruknya Musala Ponpes

Abdurrahman dan keluarganya tampak tegar ketika jenazah putra bungsnya tiba di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Penulis: Rusaidah | Editor: Rusaidah
Posbelitung.co/Dede Suhendar
ABDURRAHMAN TAMPAK TEGAR - Abdurrahman dan keluarganya tampak tegar ketika jenazah putra bungsnya tiba di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 

BANGKAPOS.COM - Abdurrahman dan keluarganya tampak tegar ketika jenazah putra bungsnya tiba di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Seketika isak tangis keluarga pecah ketika mobil ambulans yang membawa jenazah almarhum Muhammad Soleh tiba di rumah duka pada Rabu (1/10/2025) sore. 

Almarhum Muhammad Soleh merupakan satu diantara korban meninggal dunia atas kejadianamruknya Musala Ponpes Al-Khoziny, Sidoarjo, Jawa Tengah Senin (29/9/2025). 

Tiba di rumah duka, di Gang Dalam, Jalan Madura, Kelurahan Kampong Damai, Kecamatan Tanjungpandan, Kabupaten Belitung, jenazah langsung dikeluarkan dari peti. 

Baca juga: Sosok Muhammad Soleh, Santri Korban Ambruknya Musala Ponpes di Sidoarjo Dikenal Pendiam  

Kemudian, para kerabat langsung membawa jenazah ke dalam rumah. 

Seketika, terdengar isak tangis keluarga hingga kerabat yang bergantian masuk ke rumah. 

Para pelayat dari berbagai kalangan termasuk Wakil Bupati Belitung Syamsir memadati rumahnya. 

PEMAKAMAN JENAZAH - Jenazah Muhammad Soleh korban ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur dibawa menuju perkuburan untuk dimakamkan pada Rabu (1/10/2025). (Kiri) Potret Muhamad Soleh semasa hidup.
PEMAKAMAN JENAZAH - Jenazah Muhammad Soleh korban ambruknya Musala Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo, Jawa Timur dibawa menuju perkuburan untuk dimakamkan pada Rabu (1/10/2025). (Kiri) Potret Muhamad Soleh semasa hidup. (Posbelitung.co/Dede Suhendar)

Tak berselang lama, jenazah dipikul keluarga menuju Musala Arwadah untuk disalatkan. 

Usai disalatkan, ratusan pelayat mengantarkan almarhum menuju pusara akhir di Perkuburan Jagung. 

"Sejauh ini, keluarga sudah menerima kepergian almarhum, walaupun masih ada kesedihan. Karena almarhum sudah lebih dari 15 jam menahan rasa sakit, dari kejadian Senin sore sampai ditemukan Selasa pagi pukul 07.00 WIB," ujar kakak almarhum Sukron Muchlis. 

Ia tak menampik rasa kehilangan yang sangat dalam dirasakan keluarga atas kejadian tersebut. 

Bahkan sanak saudara dan kerabat juga merasakan hal yang sama. 

Terlebih almarhum merupakan anak bungsu, sehingga kedua orang tua mereka sangat kehilangan. 

"Almarhum ini kan anak bungsu jadi sangat diperhatikan. Ini menjadi pukulan yang dalam bagi kedua orang tua kami," katanya. 

Sukron berharap kedua orang tuanya bisa lebih tegar menghadapi musibah ini. 

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved