Beri Pengetahuan Dasar Tanggap Bencana dan Pertolongan Korban, BPBD Bangka Sosilisasi ke Sekolah

BANGKAPOS.COM, BANGKA — Sejak beberapa bulan terakhir, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bangka rutin mengunjungi sekolah-sekolah.

Terkhususnya sekolah-sekolah dasar di Kota Sungailiat dan sekitarnya yang dikunjungi dalam rangka memberikan sosialisasi tentang pengetahuan dasar tanggap darurat bencana.

Kepala BPBD Bangka, Rusmansyah menyebut kegiatan tersebut melibatkan dua seksi di BPBD, yakni seksi kedaruratan dan logistik serta seksi pencegahan dan kesiapsiagaan.

“Jadi anak-anak itu diberi pengetahuan dasar tentang akibat bencana, upaya-upaya penanggulangan bencana serta pelajaran dasar melakukan pertolongan kepada korban bencana,” kata Rusmansyah kepada Bangkapos.com, Senin (6/10/2025).

Selain itu, para siswa juga diajari tentang cara membuat tandu dan tangga darurat menggunakan potongan kayu dan tali.

Adapun sekolah-sekolah yang menjadi sasaran tempat dilaksanakannya sosialisasi tersebut sejauh ini masih di sekitaran Kota Sungailiat.

“InsyahAllah nanti 300-an sekolah di level TK, SD, SMP di tahun 2026 akan kita kunjungi semuanya,” jelasnya.

Sejauh ini, sekolah-sekolah yang paling banyak dikunjungi dan diberikan sosialisasi adalah sekolah dasar.

Namun kata Rusmansyah, beberapa sekolah yang secara khusus meminta diberikan sosialisasi dan wawasan tanggap darurat bencana juga turut dikunjungi.

“Tapi kita fokus di level SD dulu, ada sekitar 280 SD yang perlu kita kunjungi. Nanti kalau udah selesai (kunjungan sosialisasi di SD-red) baru kita ke SMP dan TK,” ujarnya.

Lebih lanjut, kegiatan sosialisasi yang sudah dilakukan sejak bulan Agustus 2025 lalu ini sudah berhasil mengunjungi ke puluhan sekolah dasar.

“Nanti setelah Kecamatan Sungailiat selesai, kita muter ke sekitaran Pemali, Merawang dan Riau Silip,” ungkapnya.

Rusmansyah menegaskan pada dasarnya tujuan kegiatan ini adalah memberikan edukasi tanggap darurat bencana kepada anak-anak sekolah.

“Apalagi kondisi cuaca kita sekarang juga tidak stabil, tidak menentu,” imbuhnya.

(Bangkapos.com/Arya Bima Mahendra)