Aksi Demo Timah

Kisah Yani Warga Gabek Terdampak Demo di PT Timah, Lari dari Gas Air Mata, Malah Kena Water Cannon

Kisah Yani Warga Gabek Terdampak Demo di PT Timah, Lari dari Gas Air Mata, Malah Kena Water Cannon

Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Ist/Warga
Warga Kelurahan Gabek 2, Kota Pangkalpinang, Yani, saat mendapatkan perawatan di IGD Rumah Sakit DKT usai mengalami sesak napas akibat tembakan gas air mata dalam aksi demonstrasi di Kantor PT Timah,, Senin (6/10/2025) 

Ia mengaku sudah tidak mengingat lagi kejadian yang dialaminya dan baru sadar setelah dievakuasi ke IGD Rumah Sakit DKT, Kota Pangkalpinang.

"Mungkin pendemo itu yang menonolong. Sadar-sadar di sini," sebtu Yani.

Meski begitu, Yani mengaku sangat bersyukur masih bisa selamat dan tidak mengalami luka luar sedikit pun.

"Tapi ya itu, modal Rp 200 ribu hilang, karena dagangan tidak tau lagi kemana. Mau ambil untung, jadi buntung kan jadinya," pungkasnya.

Sejumlah Kesepakatan Seusai Demo

Sejumlah kesepakatan diketahui telah diputuskan menyikasi aksi demonstrasi di Kantor PT Timah Tbk, Senin (6/102025).

Satu di antaranya soal harga timah SN 70 dihargai Rp300 ribu.

Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani menegaskan, kesepakatan ini sudah sesuai keinginan masyarakat.

"Masyarakat ada tiga tuntutan yakni harga minta Rp 300 ribu dan Dirut PT. Timah sudah sepakat dan sudah menyampaikan langsung tadi," ujar Hidayat Arsani, Senin (6/10/2025).

Selain itu Hidayat Arsani juga mendorong, PT Timah untuk dapat mempercepat pembayaran timah yang berasal dari masyarakat.

"Masa pembayaran dipercepat, juga sudah disetujui....dibayar setiap pagi dan sore," tuturnya.

Adapun terkait Satuan Tugas (Satgas) PT Timah akan dihentikan sementara waktu.

"Satgas dihentikan sementara waktu, sebenarnya Satgas tidak melakukan penangkapan. Satgas itu hanya melindungi dan menjaga IUPnya, supaya orang yang bekerja IUP diberikan izin dan ini gunanya Satgas," bebernya.

Hal senada juga diungkapkan Ketua DPRD Provinsi Bangka Belitung, Didit Srigusjaya.

DIa mengapresiasi seluruh pihak yang telah mendengar aspirasi masyarakat.

"Ingat kami ini adalah wakil rakyat dan rakyat adalah tuannya, tentunya apa yang jadi kehendak rakyat adalah yang terbaik. Intinya kita ingin menjaga kondisifitas, masyarakat tenang dan perekonomian masyarakat dapat berjalan dengan baik," ungkap Didit Srigusjaya.

Sumber: bangkapos.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved