SPPG di Bangka Belitung
SPPG Serap Ribuan Tenaga Kerja Lokal, 1.100 Orang Bekerja di 18 SPPG Bangka Belitung
Pendirian SPPG untuk mendukung Program Makan Bergizi Gratis yang merupakan satu di antara program Prabowo-Gibran
Untuk mendukung MBG kini SPPG pun sudah dibangun diantaranya untuk Kota Pangkalpinang di Kecamatan Bukit Intan, Gerunggang dan Taman Sari. Di Kabupaten Bangka Barat ada di Kecamatan Kelapa, lalu di Kabupaten Bangka ada di Kecamatan Pemali.
Untuk di Kabupaten Belitung Timur terdapat dua SPPG diantaranya di Kecamatan Damar dan Simpang Persak, sedangkan di Kabupaten Belitung terdapat Tanjung pandan, Pal satu dan Perawas.
Lalu untuk di Kabupaten Bangka Tengah Desa Air Mesu dan Koba, sedangkan di Kabupaten Bangka Selatan berada di Toboali, Airgegas dan Payung.
“Total di Bangka Belitung dibutuhkan 140 SPPG, saat ini ada juga 21 SPPG yang juga akan segera dibangun,” tuturnya.
Ferry menambahkan pihaknya juga mengimbau kepada SPPG, untuk dapat mengikutinya Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan.
“Semuanya sudah ada SOP dan harus dilaksanakan secara disiplin, baik dan benar. Ini dilakukan sehingga apa yang dilaksanakan, dalam proses persiapan dan pelaksanaan dapat berjalan dengan baik,” ungkapnya.
64.970 Penerima Manfaat
Hingga Oktober 2025, Kepala Regional SPPG Babel Dhini mengaku program MBG di Babel telah menjangkau sekitar 64.970 penerima manfaat, terdiri dari peserta didik SD hingga SMA, serta kelompok non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Untuk kelompok non-peserta didik,
Dhini menyebut BGN bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam proses pendataan dan distribusi.
“Kami berharap manfaat ini bisa dirasakan secara menyeluruh, bukan hanya oleh pelajar, tetapi juga oleh keluarga yang membutuhkan asupan gizi tambahan. Karena program MBG sejatinya dirancang untuk membangun generasi emas 2045 yang sehat dan kuat,” jelasnya.
Dhini turut memaparkan salah satu dampak terbesar dari program MBG adalah pada sektor ekonomi mikro. BGN Babel kini aktif menggandeng UMKM, peternak, dan petani lokal untuk menjadi pemasok bahan baku makanan bergizi sesuai standar kualitas yang ditetapkan oleh SPPG.
“Sebelumnya, banyak petani dan peternak yang kesulitan memasarkan hasil panen. Sekarang mereka bisa menjual ke dapur SPPG dengan harga wajar dan kualitas terjamin. Bahkan banyak yang bilang sekarang hasil panen mereka bisa terserap,” ungkap Dhini.
Selain itu, Dhini juga memastikan bahwa stok bahan baku aman, bahkan semakin banyak pihak yang ingin bermitra dengan BGN.
“Kami sering menerima penawaran langsung dari pelaku lokal. Jadi, lebih mudah memilih bahan terbaik. Tidak ada kendala logistik sejauh ini,” ujarnya.
Uniknya, BGN Babel juga menerapkan prinsip zero waste. Sisa makanan atau bahan dapur tidak dibuang begitu saja, melainkan dimanfaatkan kembali.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.