Berita Bangka Tengah

Kemenkop Genjot Capaian Target 80.000 KMP, Fokus Inventarisasi Tanah Pembangunan Gerai

Koperasi Merah Putih ini bukan sekedar program sekedar dari pemerintah, namun usaha untuk mengembalikan lagi arah ekonomi Indonesia

Penulis: Rifqi Nugroho | Editor: Hendra
(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)
Menteri Koperasi Republik Indonesia Ferry Juliantono saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/10/2025). 

BANGKAPOS.COM, BANGKA - Kementerian Koperasi (Kemenkop) Republik Indonesia terus menggenjot capaian pembangunan dan operasional 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih pada Maret 2026.

Menteri Koperasi Republik Indonesia Ferry Juliantono menyebutkan, untuk mencapai target tersebut pihaknya terus menginvetarisir tanah-tanah yang akan dibangun gerai Koperasi Merah Putih.

"Desember itu seluruh bangunan baik itu bagunan, gerai, gedung harus segera di bangun. Jadi setiap hari kami menginventarisir tanah itu hingga 1.000 titik per hari, untuk itu kami minta dukungan dari Gubernur dan Bupati untuk menginformasikan titik yang akan dikerjakan itu," ujar Ferry saat melakukan kunjungan kerja di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Jumat (24/10/2025).

Menurut Ferry pembangunan Koperasi Merah Putih ini bukan sekedar program sekedar dari pemerintah, namun usaha untuk mengembalikan lagi arah ekonomi Indonesia bukan lagi menjadi neo liberal yang berupa pasar bebas.

"Tapi dikembalikan lagi praktek dan sistem ekonomi kita, sesuai UUD 1945, negara hadir untuk seluruh masyarakat Indonesia," terangnya.

Ia menerangkan, sampai saat ini sudah ada 5.000 unit gerai Koperasi Merah Putih yang sedang mulai dibangun di seluruh Indonesia.

"Untuk Provinsi Bangka Belitung sejak pembentukan legalitas selalu menjadi yang tercepat ada 300 lebih waktu itu, saya yakin Pak Gubernur juga bisa mendukung itu juga untuk pembangunannya," kata Ferry.

Disisi lain, terkait mekanisme pengelolaan pertambangan dalam Koperasi Merah Putih ini Ferry masih enggan memberikan keterangan lebih jauh, karena masih dalam proses pembahasan.

"Untuk soal tambang, itu soal lainnya itu nanti, kami sedang fokus inventarisasi tanah dan bimbingan teknis. Boleh, boleh (diperbolehkan nanti)," sebutnya.

(Bangkapos.com/Rifqi Nugroho)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved