Berita Bangka Barat

Turunkan Angka Stunting, Pemkab Bangka Barat akan Berikan Bantuan Susu ke Masyarakat

Penurunan angka stunting yang belum mengalami penurunan secara signifikan disebabkan beberapa faktor dan pemerintah akan terus berupaya

|
Penulis: Adi Saputra | Editor: Hendra
Bangkapos.com/Riki Pratama
Kepala Dinas Kesehatan Bangka Barat, Muhammad Sapi'i Rangkuti 
Ringkasan Berita:
  • Pemkab Bangka Barat terus berupaya menekan angka stunting meski penurunan masih kecil.
  • Dinkes berencana menambah durasi bantuan makanan dan susu bagi masyarakat.
  • Anak-anak di Simpang Teritip akan dibawa ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab utama stunting.

 

BANGKAPOS.COM, BANGKA -- Berbagai langkah dan upaya dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka Barat (Babar), dalam menangani atau menurun angka stunting di masyarakat.

Langkah dan upaya tersebut dilakukan, guna memberikan kepedulian Pemkab Babar kepada masyarakat terkait penanganan stunting.

"Untuk angka stunting di Kabupaten Babar memang, hanya terjadi sedikit perbedaan penurunan presentase kecil dan tidak signifikan," kata Kepala Dinas Kesehatan Babar, Muhammad Sapi'i Rangkuti, Kamis (30/10/2025).

Menurutnya, penurunan angka stunting yang belum mengalami penurunan secara signifikan disebabkan beberapa faktor dan pemerintah akan terus berupaya dalam melakukan penurunan angka stunting di tahun 2026 mendatang.

Terutama dalam memberikan bantuan makanan kepada masyarakat, yang selama ini hanya tiga bulan akan dianggarkan sebanyak tiga kali lipat dari anggaran yang dianggarkan sekarang.

"Bantuan susu ke masyarakat tahun ini kita hanya bisa kasih atau berikan tiga bulan, tidak bisa full untuk satu tahun diberikan ke masyarakat. Tapi, kedepannya nanti kita usahakan anggarannya bisa enam bulan bantuan diberikan ke masyarakat," ungkapnya.

Tak hanya itu saja, Pemkab Babar pun menyampaikan wanti-wanti kepada masyarakat dalam mendukung penurunan angka stunting di masyarakat. Dengan memperhatikan beberapa langkah atau upaya, supaya stunting bisa turun.

"Saya ingatkan juga dengan masyarakat di Babar, agar menghindari terjadinya pernikahan usia dibawah umur, pernikahan sirih, hamil sering dan jika terjadi stunting di anak agar segera dibawa ke dokter spesialis anak," tuturnya.

Diakuinya, angka penurunan stunting di Kabupaten Babar di tahun 2025 ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2024 kemarin. Meskipun, penurunannya tidak terlalu banyak tapi hampir mendekati target pemerintah pusat.

"Sampai sekarang angka stunting kita mencapai 7,8 tapi ini kan belum habis tahun 2025, sedangkan tahun kemari itu angka stunting 6,5 dan itu rata-rata di Kabupaten," jelasnya.

Selain itu, pemerintah juga akan membawa anak-anak yang terindikasi stunting akan dibawa ke dokter spesialis anak untuk mengetahui penyebab ataupun faktor yang menyebabkan terjadinya stunting terhadap anak.

"Daerah locus kita itu Kecamatan Simpang Teritip, perhatian kita secara menyeluruh dan dalam waktu dekat saya sudah berencana mengangkat anak-anak. Dengan membawa anak-anak dari Simpang Teritip, kita bawa ke dokter spesialis untuk mengetahui penyebab utama stunting," kata Rangkuti.

"Jadi, kita belum bisa menyimpulkan sebelum dibawa ke dokter spesialis terkait penyebab atau faktor stunting terhadap anak dan semua nanti akan kita tanggung," jelasnya. (Bangkapos.com/Adi Saputra).

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved