Berita Pangkalpinang

Cegah Radikalisme dan Terorisme, Kesbangpol Babel Sosialisasikan Nilai Kebangsaan ke Pelajar

Kepala Kesbangpol Bangka Belitung Burhanuddin mengatakan, kegiatan bertujuan untuk membahas tata cara mencegah dan menangkal

Penulis: Rizki Irianda Pahlevy | Editor: Hendra
(Ist/Burhanuddin).
Kesbangpol Provinsi Bangka Belitung menggelar sosialisasi, di MAN Insan Cendikia (IC), Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (12/11/2025). 

BANGKAPOS.COM,BANGKA- Cegah munculnya radikalisme dan terorisme, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Bangka Belitung menggelar sosialisasi di MAN Insan Cendikia (IC), Kabupaten Bangka Tengah, Kamis (12/11/2025).

Dalam kegiatan tersebut juga dihadiri Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bangka Belitung, perwakilan Satgaswil Densus 88 dan para pelajar.

Kepala Kesbangpol Bangka Belitung Burhanuddin mengatakan, kegiatan bertujuan untuk membahas tata cara mencegah dan menangkal paham radikalisme, intoleransi, serta terorisme, khususnya dikalangan pelajar. 

‎"Pencegahan paham radikal di kalangan pelajar perlu dilakukan sejak dini, agar nilai-nilai kebangsaan dan toleransi semakin kuat di lingkungan sekolah maupun masyarakat," ujar Burhanuddin.

Terkait pemilihan lokasi di sekolah Burhanuddin mengatakan sosialisasi penting dilakukan, mengingat para pelajar merupakan usia yang paling rentan terhadap pengaruh ideologi ekstrem.

"Definisi IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, Terorisme) perlu dipahami sejak dini, agar kita bisa memperkuat diri dan lingkungan kita," ucapnya.

Burhanuddin pin membeberkan sejumlah langkah penting untuk mencegah, penyebaran paham radikalisme dan terorisme.

‎"Perlu wawasan kebangsaan dan toleransi tanamkan nilai pancasila, NKRI, UUD 1945, dan Bhineka Tunggal Ika sebagai identitas sekaligus alat pencegahan atas upaya pemecahan persatuan bangsa," tuturnya.

‎Lalu perlunya tingkatkan kemampuan mengenali berita hoaks, disinformasi, serta propaganda lewat literasi digital dan kecakapan berpikir kritis. 

"Sekolah atau madrasah tidak hanya menjadi tempat belajar akademik, tetapi juga ruang dialog terbuka yang membentuk karakter pelajar menjadi toleran, moderat dan cinta bangsa," tegasnya.

Sementara itu kolaborasi dan sinergitas, juga menjadi prioritas dan kunci dalam melakukan sejumlah langkah pencegahan. 

‎"Sinergi antara pemda, FKPT, Densus 88, Kepolisian, serta tokoh agama dan tokoh masyarakat menjadi kunci sukses pelaksanaan sosialisasi yang sistematis dan mendalam," ungkapnya. (Bangkapos.com/Rizky Irianda Pahlevy).

 

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved