Warga Belitung Diduga Korban TPPO
10 Hari Suami Tak Ada Kabar, Istri Korban TPPO di Belitung Merasa Cemas
Seorang warga Belitung, EN, diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar setelah dijanjikan bekerja di Malaysia. Istri...
BANGKAPOS.COM, BELITUNG -- Di dalam ruang tamu rumah kontrakan bedeng, wanita berinisial IN terus memainkan smartphonenya.
Wanita berusia 24 tahun itu masih terus menunggu kabar dari suaminya EN yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Myanmar.
Sudah 10 hari sang suami tak memberi kabar, baik lewat pesan singkat maupun telepon. Kondisi ini membuatnya khawatir dan cemas, sebab selain menunggu kabar suami, IN juga harus menghidupi seorang putra berusia empat tahun.
“Terakhir kontak itu tanggal 13 November, malam Jumat. Katanya mau ada penjemputan dari KBRI, tapi dua hari setelah itu kami konfirmasi, dari KBRI tidak ada penjemputan,” ujar IN didampingi kakak iparnya EK pada Senin (24/11).
Sebenarnya IN tidak setuju ketika mendengar rencana suaminya ingin bekerja di bidang komputer di luar negeri. Rencana itu muncul sekitar Juli 2025, ketika suaminya diajak bekerja di Malaysia.
Menurutnya kehidupan di Belitung masih terbilang berkecukupan, meskipun hanya berjualan rotbakar. Bahkan, IN masih memaksa suaminya pulang ketika masih berada di Bogor.
“Waktu itu saya suruh pulang tapi dia dak enak sama temannya. Kalau dia pulang, nanti temannya kena denda,” ungkap IN.
Kecurigaan IN mulai muncul saat suaminya tiba di Malaysia, namun kemudian dibawa menuju Myanmar. Tapi, karena kontak dengan suami masih lancar, IN belum begitu khawatir.
Bahkan suaminya pernah transfer uang Rp3 juta saat menerima gaji pertama di bulan September 2025.
“Gaji pertama ada transfer Rp3 juta, terus bulan Oktober dia sempat sakit jadi gajinya dipotong. Tapi ada transfer Rp1 juta, pinjam sama teman,” kata IN.
Rasa khawatir IN sempat memuncak saat mendengar tempat kerja suaminya digerebek. Waktu itu, mereka sempat pindah tempat berjalan kaki cukup jauh bersama dengan warga Belitung lainnya.
Kemudian, kabar terakhir dari sang suami masih menunggu penjemputan dari KBRI. Tapi, kejelasan itu sirna saat mereka mengkonfirmasi KBRI dan membantah kabar penjemputan tersebut.
Ditambah suaminya belum menghubungi selama 10 hari.
“Mudah-mudahan bisa cepat balik dan ada kabar dari dia. Kasihan juga anak saya nanya bapaknya, di rumah juga gimana,” keluhnya.
Pihak keluarga juga sudah berupaya melaporkan kejadian tersebut ke Polres Belitung dan instansi terkait Ketenagakerjaan.
| Sindikat TPPO Incar Warga Bermasalah, Korban Belitung Dikirim hingga Myanmar |
|
|---|
| Ketua DPRD Duga Ada Korban Lain, Polisi Mulai Periksa Saksi Kasus Dugaan TPPO |
|
|---|
| Polres Belitung Periksa Saksi Kasus Dugaan TPPO |
|
|---|
| 11 Orang Warga Belitung Jadi Korban TPPO, Modusnya Diimingi Kerja dengan Gaji Besar |
|
|---|
| Warga Belitung jadi Korban TPPO di Myanmar, Sempat Video Call saat Anaknya Ulang Tahun |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251125-Bangka-Pos-Hari-Ini-Selasa25112025.jpg)