Profil Yudo Sadewa Anak Purbaya Yudhi Sadewa, Sosok Bocah Trader, Sebut Ayahnya Lengserkan Agen CIA

Ia dikenal sebagai seorang trader muda yang memulai perjalanannya sejak masih duduk di bangku sekolah.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase Wartakota / TikTOk
YUDO SADEWA -- (kiri) Purbaya Yudhi Sadewa / (kanan) Potret Purbaya Yudhi Sadewa dan anaknya, Yudo Sadewa | Anak Purbaya Yudhi senang sang ayah kini gantikan Sri Mulyani, tulis sindiran pedas untuk eks Menkeui, sebut agen CIA Amerika yang menyamar. 

Namun kini, jejak digital pernyataan tersebut mendadak menghilang.

Bukan hanya unggahan yang menjadi kontroversi itu yang lenyap, akun Instagram pribadi milik Yudo Sadewa pun sudah tidak dapat ditemukan.

Langkah ini menimbulkan beragam spekulasi, mulai dari keputusan pribadi untuk mundur dari sorotan publik, hingga dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu.

Kehadiran Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sendiri menandai babak baru dalam pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam keputusan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 86P Tahun 2025, Prabowo resmi menggantikan Sri Mulyani Indrawati dengan Purbaya untuk mengisi posisi strategis sebagai Menteri Keuangan dalam kabinet periode 2024–2029.

Pada saat pelantikan, Purbaya dengan khidmat mengucapkan sumpah jabatannya di hadapan Presiden dan jajaran kabinet:

"Demi Allah saya bersumpah, bahwa saya akan setia kepada UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta akan menjalankan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus-lurusnya demi darma bakti saya kepada bangsa dan negara," ucapnya.

Ia melanjutkan sumpah tersebut dengan komitmen terhadap tanggung jawab moral dan profesionalnya:

"Bahwa saya dalam menjalankan tugas jabatan akan menjunjung tinggi etika jabatan, bekerja dengan sebaik-baiknya dengan penuh rasa tanggung jawab."

Kabar pelantikan Purbaya ini rupanya membawa kebahagiaan tersendiri bagi sang anak, Yudo Sadewa.

Ia sempat menunjukkan rasa bangganya melalui sebuah unggahan di Instagram.

Dalam postingan tersebut, Yudo terlihat begitu antusias menyambut momen penting dalam karier sang ayah.

Namun, kebahagiaan itu ternyata dibayangi oleh kontroversi yang mencuat setelah komentar Yudo soal mantan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, viral di dunia maya.

Postingan di feed, dia mengunggah capture berita media online.

"My father became the minister of finance (Ayah saya menjadi menteri keuangan)," tulisnya di keterangan.

Lalu dia juga memposting tulisan di Insta Storynya.

Yudo anak Purbaya menyebut sang ayah berhasil melengserkan agen CIA yang menyamar jadi menteri.

"Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar jadi menteri," tulisnya.

Namun kini postingan dan akun Instagram @yvdos4dewa sudah menghilang.

Setelah menjadi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa langsung menuai polemik atas pernyataannya soal gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat.

Menurut Purbaya, tuntutan tersebut datang hanya dari bagian kecil rakyat Indonesia.

"Itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa? Mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang," katanya.

Ia mengatakan gelombang protes akan surut dengan adanya perbaikan ekonomi yang dia lakukan nanti.

"Once saya ciptakan pertumbuhan ekonomi 6 persen, 7 persen itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo," katanya.

Gerakan 17+8 Tuntutan Rakyat muncul setelah aksi demo di sejumlah daerah pada Agustus 2025.

Hal ini dipicu protes terhadap kenaikan tunjangan DPR RI dan sikap anggota DPR RI dalam merespon kritik publik.

Profil Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa :

Tempat tanggal lahir : Bogor, 7 Juli 1964.

Pendidikan :

- Sarjana Teknik Elektro dari Institut Teknologi Bandung (ITB).

- Purdue University, AS, meraih gelar MSc dan Ph.D dalam bidang Ilmu Ekonomi

Karier Profesional : 

Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994), 

Senior Economist di Danareksa Research Institute (2000–2005). 

Direktur Utama PT Danareksa Securities (2006–2008), 

Chief Economist Danareksa Research Institute (2005–2013), 

Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) pada 2013–2015.

Karier Pemerintahan :

Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Perekonomian pada era 2010–2014

Anggota Komite Ekonomi Nasional. 

Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis di Kantor Staf Presiden pada 2015, 

Staf Khusus Bidang Ekonomi di Kemenko Polhukam (2015–2016). 

Wakil Ketua Satgas Debottlenecking (Pokja IV) dan Staf Khusus bidang Ekonomi Kemenko Maritim (2016–2020), 

Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi di Kemenko Kemaritiman dan Investasi (2018–2020). 

Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) melalui Keputusan Presiden RI No. 58/M Tahun 2020 dan resmi menjabat mulai 3 September 2020. 

Komisaris di holding BUMN pertambangan PT Inalum (Persero).

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/TribunnewsBogor.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved