Sosok Letjen TNI Purn Djamari Chaniago, Dikabarkan jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan

Djamari Chaniago adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
Kolase Wikipedia
MENKO POLKAM -- Sosok Letjen TNI Purn Djamari Chaniago, Dikabarkan jadi Menko Polkam Gantikan Budi Gunawan 

BANGKAPOS.COM -- Presiden Prabowo Subianto dikabarkan akan melantik Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago sebagai Menko Polkam.

Djamari Chaniago akan dilantik hari ini sebagai Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) menggantikan Budi Gunawan.

Selain Letjen TNI Purn Djamari Chaniago, nama Mahfud MD juga disebut sebagai kandidat kuat yang akan menjadi Menko Polkam.

Baca juga: Rekam Jejak H Arlan Wali Kota Prabumulih, Pengusaha Karet yang Punya 4 Istri: Cak Tanggung Jawab

Sosok Letjen TNI Purn Djamari Chaniago

Djamari Chaniago adalah purnawirawan TNI Angkatan Darat dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal.

Djamari Chaniago lahir di Padang, Sumatera Barat, pada 8 April 1949.

Ia meniti karier di TNI AD sejak lulus dari Akademi Militer (AKABRI) pada tahun 1971.

Djamari kemudian mengabdi selama lebih dari tiga dekade di kesatuan Infanteri, khususnya Baret Hijau Kostrad.

Baca juga: Sosok Roni Ardiansyah, Dicopot dari Kepsek SMPN 1 Prabumulih Diduga Imbas Tegur Anak Wali Kota

Karier Djamari di TNI Angkatan Darat mencakup berbagai posisi strategis, mulai dari Komandan Yonif Linud 330/Tri Dharma, Komandan Kodim 0501 Jakarta Pusat, hingga menjabat sebagai Panglima Kodam III/Siliwangi dan Panglima Kostrad.

Djamari Chaniago juga pernah menduduki jabatan Wakil Kepala Staf TNI AD dan Kepala Staf Umum TNI sebelum pensiun pada tahun 2004.

Di masa transisi politik Indonesia, Djamari sempat menjadi anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah Jawa Barat (1997–1998) dan Fraksi ABRI (1998–1999).

Dilansir dari Wikipedia, setelah pensiun dari militer, Djamari tetap aktif dalam dunia sipil.

Ia pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT Semen Padang dan terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, termasuk memimpin komunitas motor besar (moge) di Sumatera Barat.

Djamari Chaniago juga menerima berbagai penghargaan atas pengabdiannya, seperti Bintang Dharma, Bintang Yudha Dharma, Bintang Kartika Eka Paksi, serta medali dari PBB dan Malaysia. 

Djamari Chaniago Ketua Klub Moge Pengeroyok 2 Angota TNI di Bukittinggi Sumbar

Sosok Djamari Chaniago pernah menjadi sorotan pada 2020 silam.

Saat itu klub motor gede (moge) yang ia pimpin terlibat mengeroyokan dua orang anggota TNI.

Diketahui, dua anggota TNI itu berinisial Serda MIS dan Serda MY bertugas di Satuan Intel Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat ( Sumbar ).

Adapun peristiwa itu terjadi di Simpang Tarok, Bukittinggi, Sumatera Barat, Jumat (30/10/2020).

Dalam video itu, tampak terlihat korban didorong hingga tersungkur.

Belakangan, dua orang anggota motor gede alias moge yang diduga mengeroyok dua anggota TNI di Bukittinggi, Sumbar, ditetapkan tersangka.

Kini, dua orang pengendara moge tersebut telah mendekam di dalam sel tahanan Mapolres Bukittinggi.

Nama Letjen (Purn) Djamari Chaniago ikut menjadi viral dalam kasus ini.

Mantan Panglima Kostrad tersebut berada dalam rombongan pengendara motor Harley Davidson yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap dua orang anggota TNI yang sedang melakukan tugasnya.

Ia diketahui memimpin Harley Davidson Owner Grup Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.

Djamari dan rombongannya hendak touring ke Sabang, Aceh.

Sepatu dan helm anggota klub Harley Davidson Owner Grup (HOG) Siliwangi Bandung, Jawa Barat, menjadi barang bukti dalam kasus pengeroyokan dua anggota TNI dari Kodim 0304/Agam, Sumatera Barat.

Sementara dua tersangka dari anggota klub itu, MS (49) dan B (18) sudah ditetapkan sebagai tersangka.

Djamari Chaniago Diisukan jadi Menko Polkam

Nama Letnan Jenderal TNI (Purn) Djamari Chaniago disebut sebagai kandidat kuat Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), menyusul nama Mahfud MD yang sudah lebih dulu beredar.

Kabarnya Presiden Prabowo Subianto akan kembali melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, Rabu 17 September.

Untuk diketahui, jabatan Menko Polkam masih kosong setelah Budi Gunawan resmi dicopot oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9/2025).

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, pun sempat mengungkapkan jabatan Menko Polkam akan dijabat secara ad interim oleh menteri lain.

"Berkenaan dengan posisi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan, untuk sementara waktu, Bapak Presiden belum menunjuk secara definitif siapa yang akan beliau tugaskan menjadi Menko Polkam."

"Sehingga untuk sementara waktu, beliau akan menunjuk ad interim untuk menjabat sebagai Menko Polkam," katanya pada Senin.

Ad interim berasal dari bahasa Latin yang berarti 'sementara'. Istilah ini memang kerap digunakan untuk merujuk kepada pengganti sementara seorang pejabat negara.

Saat ini Prabowo menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai Menteri Pertahanan RI sekaligus Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam) ad interim.

Sementara itu, Kepala Badan Pengendalian Pembangunan dan Investigasi Khusus (Bappisus) Aris Marsudiyanto enggan merespons banyak soal isu ini.

Menurut dia, urusan reshuffle biar diumumkan Presiden RI Prabowo Subianto.

"Waduh, saya enggak bisa bicara tentang reshuffle ya, biar nanti yang umumkan beliau (Presiden Prabowo)," kata Aris, di Kompleks Istana, Jakarta, Selasa (16/9/2025).

Saat ditanya soal jadwal reshuffle, Aris juga enggan menjawab jelas.

Sebab, beredar kabar bahwa Prabowo akan melakukan pelantikan untuk mengisi posisi di Kabinet Merah Putih yang kosong, di antaranya Menko Polkam.

Dia pun menegaskan bahwa perihal reshuffle adalah hak prerogatif presiden. "Waduh enggak ngerti lah, reshuffle nanti biar urusan beliau, hak prerogatif beliau," ucap dia.

Respon Prabowo

Presiden Prabowo buka suara terkait kursi Menkopolkam dan Menpora yang masih kosong usai Budi Gunawan dan Dito Ariotedjo dicopot.

Presiden belum melantik pengganti keduanya karena sejumlah pertimbangan.

Prabowo meminta agar awak media menunggu pelantikan tersebut. Ia mengatakan pelantikan akan dilakukan pada waktunya nanti.

"Iya nanti tunggu, tunggu waktunya," kata Prabowo usai meninjau Sekolah Rakyat Menengah Atas (SMRA) Margaguna, Jakarta Selatan, Kamis (11/9/2025).

Presiden berseloroh bahwa pelantikan dua pejabat baru tersebut belum dilakukan agar para jurnalis semangat mencari informasinya.

"Biar kalian (wartawan) ada semangat," kata Presiden.

Sebelumnya Presiden Prabowo Subianto merombak jajaran Kabinet Merah Putih pada Senin, (8/9/2025).

Perombakan tersebut disampaikan oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi di Kantor Presiden.

Terdapat 5 Menteri yang dicopot Presiden yang tiga diantaranya telah ditunjuk Menteri baru. Diantaranya yakni:

  • Menteri Keuangan Sri Mulyani digantikan oleh Purbaya Yudi Sadewa yang sebelumnya menjabat Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
  • Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding digantikan oleh
    Mukhtarudin yang sebelumnya menjabat Anggota Komisi XII.
  • Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi digantikan Ferry Juliantono yang sebelumnya menjabat Wakil Menteri Koperasi.

Selain tiga pejabat tersebut, Presiden mencopot Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo dan juga Menkopolkam Budi Gunawan.

Namun pengganti keduanya belum diumumkan.

Selain mengganti Menteri, Presiden Prabowo Subianto juga melantik satu Menteri dan Wakil Menteri lembaga baru yakni Kementerian Haji dan Umroh yang sebelumnya berstatus badan.

Mereka yang dilantik yakni Irfan Yusuf sebagai Menteri dan Dahnil Anzar Simanjuntak sebagai Wakil Menteri.

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan bahwa Presiden memiliki banyak pertimbangan sehingga melakukan perombakan kabinet.  

Menurutnya Presiden melakukan evaluasi terus menerus.

"Pertimbangannya banyak, dievaluasi terus menerus. Macem macem pertimbangan," katanya di Kantor Presiden.

Prasetyo tidak menjawab saat ditanya apakah perombakan kabinet terkait dengan kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu di tengah protes kenaikan tunjangan jabatan anggota DPR.  

Prasetyo hanya diam saat ditanya pertanyaan tersebut.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved