Profil Mochammad Afifuddin, Ketua KPU yang Ingin Rahasiakan Ijazah Capres Cawapres, Kini Dibatalkan

Mochammad Afifuddin adalah warga kelahiran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1 Februari 1980.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Rusaidah
kpu.go.id
KETUA KPU RI -- Ketua KPU Mochammad Afifuddin | Profil Mochammad Afifuddin, Ketua KPU yang Ingin Rahasiakan Ijazah Capres Cawapres, Kini Dibatalkan 

BANGKAPOS.COM -- Berikut ini profil Mochammad Afifuddin, Ketua KPU yang ingin rahasiakan dokumen capres dan cawapres, termasuk ijazah.

Kebijakannya tersebut menuai kontra dari berbagai pihak.

Sebagai calon pimpinan, masyarakat wajib mengetahui latar belakangan calon pemimpinnya agar tidak seperti membeli kucing dalam karung.

Baca juga: Sosok Darmadi Kepala Disdikbud Prabumulih yang Copot Kepsek Roni Ardiansyah, Sebut Hal Biasa

Setelah mendengarkan aspirasi banyak pihak terkait terbitnya keputusan tersebut, Afifuddin kini membatalkan kebijakannya.

"Kami menggelar rapat secara khusus untuk menyikapi perkembangan ini menerima masukan dan selanjutnya untuk melakukan langkah-langkah koordinasi dengan pihak-pihak yang kita anggap penting," kata Afifuddin.

Profil Mochammad Afifuddin

Dilansir dari laman resmi KPU, Mochammad Afifuddin adalah warga kelahiran Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, pada 1 Februari 1980.

Ia kini menjabat sebagai Ketua dan Anggota KPU RI periode 2022–2027.

Perjalanan panjangnya di dunia kepemiluan sudah dimulai sejak ia masih mahasiswa.

Saat menempuh pendidikan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Afif aktif di organisasi kemahasiswaan.

Ia pernah menjabat sebagai Presiden Mahasiswa UIN (2000–2001), serta bergiat di Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Pada Pemilu 1999, ia juga terjun sebagai relawan pemantau TPS.

Kiprahnya berlanjut ketika ia bergabung dengan Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), hingga dipercaya menjadi Koordinator Nasional JPPR periode 2013–2015.

Setelah lulus dari UIN pada 2004, Afif mengabdi di Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) UIN, dengan fokus pada isu Islam dan demokrasi.

Ia kemudian melanjutkan studi di Magister Manajemen Komunikasi Politik Universitas Indonesia (2005–2007), dan sempat menjadi dosen tidak tetap di Jurusan Ilmu Politik FISIP UIN (2015–2017).

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved