Berita Viral

Ilham Pradipta Bukan Target Utama Pembunuhan, Begini Cara Tersangka Dapat Kartu Nama Korban

Motif penculikan terhadap Ilham adalah upaya memindahkan sejumlah uang dari rekening dormant ke rekening penampung

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Kolase Kompas.com/Baharudin Al Farisi | Dok Pribadi
KACAB BANK BUMN -- (kiri) Jumpa pers terkait penculik yang mengakibatkan meninggal dunia terhadap Kepala Cabang Pembantu sebuah bank BUMN bernama Mohamad Ilham Pradipta (37), Selasa (16/9/2025) / (kanan) Ilham Pradipta 

“Tapi dalam kasus ini bahwa niat daripada si pelakunya adalah melakukan penculikan. Namun akhirnya mengakibatkan korban meninggal dunia,” tegas Wira lagi.

Motif penculikan terhadap Ilham adalah upaya memindahkan sejumlah uang dari rekening dormant ke rekening penampung.

Dalam kasus ini, salah satu pelaku dalam klaster aktor intelektual penculikan, Candy alias Ken, mempunyai data beberapa rekening dormant.

Untuk pemindahan dana dari rekening dormant ke rekening penampungan memerlukan persetujuan otoritas KCP.

Dengan begitu, Candy bersama Dwi Hartono mencari KCP untuk bersekongkol. Namun setelah satu bulan, mereka tidak menemukan KCP.

Dalam satu kesempatan, tim lapangan Candy memberikan kartu nama Ilham.

Kartu nama itu kemudian diserahkan kepada Dwi Hartono untuk ditelusuri sampai akhirnya Ilham diculik di sebuah supermarket wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada 20 Agustus 2025.

Saat diculik, korban dianiaya di dalam dua mobil yang berbeda, yakni Toyota Avanza dan Toyota Fortuner.

Seyogianya korban akan dibawa ke sebuah safehouse untuk dipaksa memindahkan rekening dormant ke rekening penampungan. Namun, safehouse itu malah disewa oleh orang lain saat hari penculikan.

Namun, karena kondisi korban sudah lemas, Ilham akhirnya diturunkan ke area persawahan di wilayah Bekasi. Saat diturunkan, pelaku melihat korban masih bergerak meski kondisinya telah lemas.

Dalam kasus ini, sebanyak 15 orang ditetapkan sebagai tersangka, tidak termasuk dua prajurit Kopassus yang turut terlibat dalam kasus ini.

Pelaku lainnya, yakni EG alias B masih buron. Ia masuk dalam klaster pengintai.

Sosok Ilham Pradipta

Sosok Mohammad Ilham Pradipta terbilang masih muda. Ia meninggal dalam usia 35 tahun.

Saat ini, Ilham menjabat sebagai kepala cabang sebuah bank BUMN untuk kantor cabang pembantu (KCP) Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Ketika Tribunnews.com mengetikkan nama lengkap Ilham, tak banyak informasi mengenai korban di laman pencarian Google.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved