Berhasil Kelola Stunting pada Anak Usia Dini, Pemkab Bangka Raih Penghargaan Berskala Internasional

PJ Bupati Bangka yang diwakili oleh Kepala Bappeda, menerima penghargaan SEAMEO REFCON AWARD 2025 di Hotel Morrisey, Jakarta

Ist/Diskominfo Bangka
Sertififat penghargaan Pemkab Bangka dari SEAMEO REFCON 2025 atas keberhasilan tata kelola stunting pada anak usia dini. 

BANGKAPOS.COM, JAKARTA  — Pemkab Bangka kembali menerima  penghargaan bergengsi berskala internasional atas keberhasilan pembangunan daerah.

Penghargaan yang diterima kali ini adalah penghargaan sebagai daerah terbaik di Indonesia dalam tata kelola stunting terintegrasi pendidikan anak usia dini.

Atas kinerja ini, PJ Bupati Bangka yang diwakili oleh Kepala Bappeda, menerima penghargaan SEAMEO REFCON AWARD 2025 di Hotel Morrisey, Jakarta pada Rabu (24/9/2025) 

Pada kesempatan tersebut, Kabupaten Bangka bersama 5 kabupaten lainnya terpilih sebagai best practice di Indonesia.

Pj Bupati Bangka, Jantani Ali mengatakan, bahwa penghargaan tersebut diberikan oleh Organisasi Kementerian Pendidikan se-Asia Tenggara untuk keberhasilan daerah dalam penurunan stunting melalui implementasi Program Anakku Sehat dan Cerdas di Indonesia.

Atas keberhasilan dari penghargaan berskala internasional ini, Jantani Ali memberikan apresiasi dan penghargaan luar biasa kepada semua stakeholder stunting atas penghargaan yang diterima.

“Kami dedikasikan penghargaan ini kepada semua komponen hexahelix yang telah saling sinergi dan konvergentif dalam pengelolaan stunting berbasis pendidikan usia dini,” kata Jantani kepada Bangkapos.com, Kamis (25/9/2025).

Pihaknya juga menyatakan komitmen penurunan stunting yang merupakan terapan Peraturan Bupati Bangka tentang Rencana Aksi Daerah Penurunan Stunting.

“Kami berkomitmen untuk menjadikan Kabupaten Bangka zero stunting dan memastikan bahwa pada era bonus demografi nantinya, SDM generasi penerus di kabupaten Bangka lebih berkualitas dan berintegritas serta memiliki daya saing,” ujarnya.

Pj Sekda Bangka, Thony Marza menyebut bahwa pengelolaan stunting berbasis pendidikan usia dini dilakukan melalui konvergensi hulu-hilir.

Mulai dari pengelolaan kelembagaan, pengelolaan advokasi, pengelolaan pernikahan, pengelolaan kehamilan, pengelolaan pengasuhan, pengelolaan sanitasi, dan pengelolaan inovasi.

“Dengan menerapkan pendekatan hexhelix melibatkan enam pilar yaitu pemerintah, pelaku usaha, perbankan, masyarakat, perguruan tinggi, dan media massa,” kata Thony Marza.

Lebih lanjut, Kepala Bappeda, Pan Budi Marwoto mengatakan bahwa Pemkab Bangka mendapatkan SEAMEO REFCON Award untuk kategori ‘Agung’  kategori penghargaan tertinggi di Indonesia.

Dalam hirarkinya, secara berjenjang, kategori penghargaan dimulai Pratama-Madya-Utama-Paripurna dan Agung.

Selain Bangka, Kabupaten Brebes, Lombok Timur dan Tanjung Jabung Timur juga mendapatkan penghargaan kategori ‘Agung’. 

Sumber: bangkapos
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved