Sosok Diky Soemarno, Ketua The Jackmania Kenang 3 Tahun Tragedi Kanjuruhan: Maafkan Kami Aremania

The Jakmania Diky mengenang Tragedi Kanjuruhan yang telah tiga tahun berlalu dan mengungkapkan rasa penyesalannya.

Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Tribunnews/Kompas.com
DIKY SOEMARNO - Ketua Jackmania Diky Soemarno menyoroti tragedi Kanjuruhan yang genap tiga tahun hari ini pada Rabu (1/10/2025).  

BANGKAPOS.COM -- Ketua The Jakmania, Diky Soemarno, ikut angkat suara memperingati tiga tahun tragedi Kanjuruhan yang jatuh tepat hari ini, Rabu (1/10/2025).

Tragedi yang merenggut ratusan nyawa suporter itu masih menyisakan luka mendalam bagi dunia sepak bola Indonesia.

Diky mengenang peristiwa kelam tersebut dan mengungkapkan rasa penyesalannya.

Baca juga: Biodata Irjen Pol Nico Afinta, Sekjen Kemenkumham yang Baru, Dulu Dicopot Gegara Kasus Kanjuruhan

Ia mengakui bahwa The Jakmania ikut andil karena selama ini tak bersuara cukup keras soal isu keamanan stadion dan keselamatan penonton.

"Rasa sesal yang selalu terasa. Maafkan kami, Aremania. Jika sedari dulu kami bersuara, mungkin kalian tidak akan berada di situasi seperti saat ini. Panjatkan doa terbaik untuk seluruh korban jiwa tragedi Kanjuruhan. Janji yang tak pernah ingkar, kami akan selalu bersama kalian, apapun situasinya, saudara kami, Aremania! Salam Satu Jiwa. Persija Selamanya," tulis Diky lewat Instagramnya pada Rabu (1/10/2025).
Menurut Diky, tragedi Kanjuruhan bukan sekadar insiden sepak bola biasa, tapi luka besar yang meninggalkan bekas di Kota Malang.

Ia menyebut, setiap sudut kota kini seolah menyimpan memori pahit tentang mahalnya harga sebuah pertandingan.

"Tragedi Kanjuruhan adalah duka mendalam yang tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga mengubah wajah Kota Malang menjadi ruang penuh luka dan kehilangan. Peristiwa itu meninggalkan jejak sejarah kelam yang membuat Malang tak lagi sama, seolah setiap sudutnya menyimpan ingatan pahit tentang betapa mahalnya harga sebuah pertandingan sepakbola," lanjutnya.

Meski begitu, Diky percaya Aremania dan warga Malang punya kekuatan untuk bangkit. Menurutnya, duka ini bisa diubah menjadi semangat untuk membangun kembali wajah sepak bola Indonesia.

Diky juga secara terbuka menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf kepada Aremania, dan kembali menegaskan bahwa The Jakmania punya tanggung jawab moral atas tragedi ini.

"Saya yakin dan merasa bahwa yang paling bersalah dalam tragedi Kanjuruhan adalah the Jakmania, karena sejak dulu hingga sebelum tragedi, kami tidak pernah bersuara lantang mengenai bagaimana pertandingan sepakbola di negeri ini seringkali abai terhadap kenyamanan dan keamanan penonton, dan membiarkan publik terus diperlakukan hanya sebagai konsumen bodoh yang cukup datang, bayar tiket, dan pulang tanpa pernah mendapatkan jaminan keselamatan yang semestinya."
"Maafkan kami, Aremania," tutupnya.

Kronologi Versi Polisi

Dikutip dari Kompas.com, Jumat (7/10/2022), hasil pemeriksaan tim investigasi dari kepolisian, kejadian bermula saat panitia pelaksana pertandingan Arema FC mengirimkan surat ke Polres Malang.

Surat tersebut berisi tentang permohonan rekomendasi pertandingan Arema FC vs Persebaya yang akan digelar pada Sabtu (1/10/2022) pukul 20.00 WIB Polres Malang pun membalas membalas surat itu dan menyebutkan bahwa jadwal pertandingan akan diubah menjadi pukul 15.30 WIB dengan alasan faktor keamanan.

Meskipun demikian, PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) menolak permintaan tersebut karena masalah penayangan langsung dan ekonomi.

Karena ditolak, Polres Malang mulai melakukan persiapan keamanan dengan berbagai macam rapat koordinasi.

Jumlah personel yang disiagakan bertambah menjadi 2.034 petugas dari semula hanya berjumlah 1.073 petugas.

Selain itu, berdasarkan hasil rapat koordinasi, hanya Aremania yang diizinkan hadir dalam pertandingan.

Pertandingan pun berakhir dengan kekalahan Arema FC dari Persebaya dengan skor 2-3. Pada akhir laga, beberapa penonton memprotes hasil pertandingan dan masuk ke lapangan.

Karena situasi memanas, tim akhirnya melakukan evakuasi terhadap pemain Persebaya dengan menggunakan empat kendaraan taktis.

Di sisi lain, jumlah penonton yang turun ke lapangan justru semakin banyak, sehingga beberapa polisi mulai menggunakan kekuatan.

"Ada yang menggunakan tameng, termasuk mengamankan kiper Arema FC Adilson Maringa," kata Kapolri Listyo Sigit Prabowo dilansir Kompas.com.

Situasi di lapangan semakin panas dan membuat 11 anggota polisi menembakkan gas air mata ke arah penonton.

Rinciannya, sebanyak 7 tembakan diarahkan ke tribun selatan, 1 tembakan ke arah tribun utara, dan 3 tembakan ke arah lapangan.

Gas air mata yang ditembakkan ke arah tribun membuat penonton panik, sehingga memaksa mereka keluar stadion.

Penonton yang berusaha keluar justru terkendala dengan penutupan pintu 3, 10, 11, 12, dan 14.

Padahal, lima menit sebelum pertandingan berakhir, pintu seharusnya dibuka.

Ditambah, ada tegakan besi melintang setinggi 5 sentimeter yang membuat penonton menjadi terhambat melewati pintu tersebut.

Akibatnya, ribuan penonton harus berdesakan dan terhimpit di berbagai pintu stadion hingga menelan 135 korban jiwa.

Sosok Diky Soemarno

Mengutip Tribun Jakarta, Diky Soemarno, sosok Ketua Umum suporter The Jakmania yang kini dikabarkan ditunjuk menjadi staf khusus (stafsus) Gubernur Jakarta Pramono Anung.

Kabar penunjukan Diky Soemarno sebagai stafsus diketahui saat Gubernur Pramono Anung menjamu para pemain dan staf Persija Jakarta di Balai Kota Jakarta, pada Kamis (10/4/2025).

Di momen tersebut, Diky Soemarno terlihat mengenakan tanda pengenal pegawai Pemprov DKI Jakarta.Tanda pengenal atau id card itu pun langsung dicopot begitu acara halalbihalal Pramono dengan skuad Persija berakhir.

Pentolan Jakmania ini pun kemudian mengakui dirinya kini diberi kepercayaan sebagai stafsus Gubernur Pramono Anung.

Hal ini disampaikan Diky saat dimintai keterangan oleh awak media terkait acara Persija dengan Pramono di Balai Kota.

“Ini sebagai apa dulu? Stafsus apa Ketua Umum The Jakmania nih?” ucapnya kepada wartawan, Kamis (10/4/2025).

Meski demikian, sosok yang mempunyai nama lengkap Diky Budi Ramadhan ini belum menjelaskan secara perinci tugas atau bidang yang akan diembannya sebagai stafsus.

Gubernur Pramono Anung menyoroti penurunan performa pemain Persija Jakarta di Liga 1. Pramono turut menyinggung masalah keterlambatan gaji. Ia pun ingin memastikan apakah isu tersebut  mempengaruhi performa pemain atau tidak di lapangan.

Gubernur Pramono Anung menyoroti penurunan performa pemain Persija Jakarta di Liga 1. Pramono turut menyinggung masalah keterlambatan gaji. Ia pun ingin memastikan apakah isu tersebut mempengaruhi performa pemain atau tidak di lapangan.

Sebelumnya, Pramono telah menyampaikan bahwa ia dibantu oleh 15 staf khusus yang terbagi dalam tujuh bidang berbeda. 

Pramono menyebut, para stafsus itu berasal dari kalangan profesional.

“Staf khusus saya jumlahnya 15 orang, tujuh bidang, dan diisi oleh orang-orang profesional,” ucap Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Senin (17/3/2025).

Diky dikenal sebagai salah satu pendukung aktif pasangan Pramono Anung-Rano Karno saat Pilkada Jakarta 2024.

Bahkan, kedua tokoh Jakmania itu sempat berbincang sebentar dengan Pram yang saat itu tengah berjalan hendak menuju panggung untuk berkaraoke.

 Saat bersalaman dengan Pram, Diky mengenalkan sosok Bung Ferry kepada Cagub Jakarta nomor urut 3 itu.

"Ini Bung Ferry," kata Diky kepada Pram.

Pram yang kemudian menjabat tangan Bung Ferry itu coba memperjelas status Bung Ferry di The Jakmania.

Pram mengira Bung Ferry adalah ketua umum pertama dari The Jakmania.

Namun Bung Ferry menjelaskan bahwa dia ketua umum kedua di The Jakmania setelah Gugun Gondrong. 

Pram lantas mengatakan bahwa dirinya kenal dengan Gugun Gondrong dan pernah menjenguk tokoh Jakmania itu yang sejak beberapa tahun terakhir kondisinya sakit.

Bung Ferry pun mengabarkan kondisi terkini dari Gugun Gondrong yang disebutnya butuh mendapat suntikan semangat.

"Komunikasi bisa, lancar. Cuma semangatnya aja," kata Bung Ferry.

Diky Soemarno menjabat sebagai Ketua Umum The Jakmania periode 2020 hingga 2023 dan berlanjut lagi dari periode 2023 sampai 2026.

Kecintaannya kepada Persija Jakarta telah muncul sejak kelas empat SD.

Diky yang ikut serta dalam sekolah sepak bola, dibawa oleh pelatihnya menonton pertandingan Persija Jakarta di Stadion Lebak Bulus, April tahun 1998.

"Saya masih ingat dulu yang bermain adalah Persija melawan Persikabo. Ketika pertama kali masuk stadion dan saya mendapatkan admosfer yang berbeda," ucap Diky kepada Superball, Rabu (2/9/2020).

"Saya merasakan tempat saya ada disana, artinya ada sesuatu yang membuat saya tertarik dengan admosfer bola kala itu," tambahnya.

Setelah pertandingan itu, dirinya bertemu dengan tetangganya yang bernama Tirta, yang kala itu sebagai salah satu pendiri The Jakmania.

Diky pun diajak menjadi anggota The Jakmania meskipun masih kelas empat SD.

"Minggu depannya setelah pertemuan itu saya komunikasi kembali. Saya sempat tidak diizinin, namun saya menangis saat itu, baru akhirnya diberi izin oleh orang tua," katanya.

"Saya diajak ke stadion menteng untuk daftar dan tentunya dengan restu orang tua. Sejak saat itu saya menjadi anggota resmi The Jakmania dan menjadi anggota paling kecil," ucapnya.

Stiker pertama Persija, Widodo Cahyono Putro, menjadi striker yang menarik hati Diky Soemarno.

Sejak saat itu, rasa cinta Diky Soemarno kepada Persija tak pernah pudar meskipun dirinya beranjak hingga dewasa.

Sebagai suporter, dirinya selalu mengikuti informasi tentang Persija.

Kini dirinya akan menjabat sebagai ketua umum The Jakmania hingga tahun 2026 mendatang.

Biodata Diky Soemarno

Nama asli: Diky Budi Ramadhan

Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 29 April 1987

Jabatan: Stafsus Gubernur Pramono Anung & Ketua Umum The Jakmania

Riwayat Pendidikan: 

- SD Budi Asih Jakarta (1993-1999)

- SMPN 3 Jakarta (1999-2002)

- SMAN 3 Jakarta (2022-2025)

- S1 Sastra Jawa Universitas Indonesia (2006-2012)

Riwayat Organisasi The Jakmania

- Anggota 1998-sekarang

- Koordinator wilayah 2007-2009

- Kepala Bidang Infokom 2015-2017

- Sekretaris Umum 2017-2020

- Ketua Umum The Jakmania (2020-sekarang)

(Bangkapos.com/Tribun Jakarta/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved