Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk
Profil Aaron Franklyn, Dokter TNI Siap Mati Saat Amputasi Santri di Runtuhan, Merangkak Celah Puing
Ambruknya bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur pada Senin (29/9/2025) lalu menyisakan kisah heroik.
Karena harus merayap ke dalam dengan lebar celah hanya sekitar 50 cm.
Padahal, ia tengah berpacu dengan waktu.
Sesampainya di dalam reruntuhan, Dokter Aaron masih sempat berkomunikasi dengan NA.
NA memang terus meminta tolong.
Tentu tindakan amputasi tidak langsung dilakukan begitu saja, setelah memastikan kondisi pasien, Aaron lantas keluar untuk kembali berdiskusi dengan tim yang terdiri dari tim dokter senior.
Persiapan matang menjadi pertimbangan utama. Setelah dirasa memungkinkan, maka tindakan dilakukan.
Prosesnya sekitar 10 menit.
Dokter Aaron bersyukur pasien berhasil dievakuasi, distabilisasi dan selanjutnya dirujuk ke RSUD R.T. Notopuro.
"Jadi tetap pertolongan, (korban) dibius di sana, lukanya (amputasi) ditutup cuma akhirnya dilakukan pembersihan lagi, dijahit ulang sampai pukul 01.30 WIB baru selesai," ucapnya.
Profil Dokter Aaron Franklyn
Tak banyak informasi mengenai Dokter Aaron di media online.
Berdasarkan penelusuran, Dokter Aaron di bawah supervisi Dokter Larona Hydravianto Spesialis Ortopedi dan Traumatologi RSUD Notopuro Sidoarjo.
Dikutip dari Surya.co.id, Dokter Aaron lahir di Jayapura, Papua, pada 29 Januari 1994.

Pria berusia 31 tahun ini, pernah menempuh dan menyelesaikan pendidikan S2 di Program Studi (Prodi) Ilmu Hukum, Universitas Pembangunan Panca Budi.
Namun, perlu diketahui informasi kelahiran dan pendidikan dr Aaron tersebut, berasal dari pencarian Google dan belum mendapatkan konfirmasi dari dokter Aaron.
Cerita Dokter Aaron Amputasi Santri
Pada Senin (29/9/2025) malam, tampaknya menjadi cerita tak terlupakan bagi Dokter Aaron.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.