Biodata Kolonel Inf Nur Wahyudi & Istrinya, Danrem 045 Garuda Jaya Babel yang Baru, Akmil 2001
Kolonel Inf Nur Wahyudi adalah lulusan Akmil 2001 yang kini duduki jabatan baru sebagai Danrem 045 Gaya Babel. Istrinya adalah Juliana Moechtar.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Kolonel Inf Nur Wahyudi dikabarkan akan menjadi Komandan Resor Militer (Danrem) 045 Garuda Jaya (Gaya) Bangka Belitung yang baru.
Dia akan menggantikan Danrem sebelumnya, Brigjen TNI Safta Feryansya.
Eks Komandan Satuan (Dansat) 81 Kopassus ini sebelumnya menjabat Irutum Inspektorat Kopassus.
Kepala Penerangan Korem (Kapenrem) 045 Gaya, Lettu Kasrofi membenarkan akan adanya pergantian jabatan Danrem tersebut.
"Iya benar bang Danrem baru Kolonel Inf Nur Wahyudi, menggantikan Danrem lama Brigjen TNI Safta Feryansyah," kata Kasrofi saat dikonfirmasi Bangkapos.com melalui sambungan telepon pada Senin (13/10/2025) malam.
Sertijab dan pelantikan pejabat baru Danrem 045 Gaya masih dalam persiapan.
Terlepas dari itu, siapa Kolonel Inf Nur Wahyudi lebih jauh?
Biodata Kolonel Inf Nur Wahyudi
Kolonel Inf Nur Wahyudi adalah lulusan Akmil 2001 yang kini duduki jabatan baru sebagai Danrem 045 Gaya Babel.
Istrinya adalah Juliana Moechtar, finalis Putri Indonesia 2010 sekaligus mantan istri gitaris Herman Sikumbang atau Herman Seventeen.
Herman diketahui telah meninggal dunia.
Lantas bagaimana kehidupan dan perjalanan kariernya lebih jauh?
Sebelumnya, Nur Wahyudi pernah jadi sorotan saat ia ditunjuk menjadi komandan upacara Hari
Dilansir dari Tribun Timur, Kolonel Inf Nur Wahyudi lahir di Sidoarjo, Jawa Timur.
Belum diketahui berapa umur Kolonel Inf Nur Wahyudi sekarang.
Adapun cita-citanya kecil memang ingin menjadi tentara.
Ia masuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara tahun 1998 atau TN 6.
Selepas SMA dia mendaftar menjadi calon taruna Akademi Militer (Akmil) di Magelang, Jawa Tengah.
Persiapan matang dilakukan sejak duduk di bangku SMA membuatnya diterima di Akmil.
Selama di Akmil dia tekun belajar dan penuh disiplin dan lulus dari Akmil tahun 2001.
Lulus Akmil dengan pangkat Letnan Dua, Nur Wahyudi ditempatkan di Grup 1 Kopassus Serang selama 2 tahun.
Tak lama kemudian dia menimba ilmu pendidikan anti teror di Jakarta.
Nur Wahyudi pindah tugas ke Grup 3/Sandhi Yudha pada tahun 2012.
Grup 3/Sandhi Yudha adalah Satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.
Selanjutnya Nur Wahyudi yang ahli menembak ini menyelesaikan pendidikan di Bandung dan kembali ke Grup 1 Kopassus Serang pada tahun 2015.
Nur Wahyudi kemudian ditugaskan di bagian intel.
Setelah itu, karier Nur Wahyudi melesat.
Dia menjabat Komandan Batalyon (Danyon) 12 Grup 1 Kopassus Serang selama dua tahun.
Nur Wahyudi dipanggil ke Jakarta untuk mengikuti lomba menembak di Singapura.
Pria yang pernah menjabat sebagai Komandan Sekolah Anti Teror di Grup Pusdiklatsus ini juga ternyata pernah ditugaskan bergabung dengan Satgas Unifil Lebanon dalam rangka menjalankan misi perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
Nur Wahyudi baru pulang ke Tanah Air pada Januari 2020.
Ia kemudian dipercaya menjabat Komandan Kodim (Dandim) 0603/Lebak sejak 5 Agustus 2020. Saat itu pangkat Nur Wahyudi adalah Letkol Infantri.
Nur Wahyudi kemudian menjabat Komandan Satuan atau Dansat 81 Kopassus dan naik pangkat menjadi Kolonel Infantri.
Satuan 81 Kopassus merupakan satuan antiteror andalan TNI.
Satuan 81 Kopassus mencerminkan ketepatan, kecepatan, dan keberanian prajurit dalam menghadapi ancaman nyata terhadap kedaulatan negara.
Satuan ini terbentuk dari pengalaman tempur yang sesungguhnya dan tumbuh bersama sejarah bangsa.
Ia kemudian dipercaya mengisi jabatan Irutum Inspektorat Kopassus.
Kini, Nur Wahyudi mendapat amanah baru menjabat Danrem 045 Gaya dan akan mendapat kenaikan pangkat menjadi bintang satu.
Pada tahun 2024 lalu, Nur Wahyudi ditunjuk menjadi komandan upacara HUT ke-79 Republik Indonesia (RI) di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Nur Wahyudi merupakan perwira menengah TNI pertama bertugas di upacara HUT RI yang terakhir bagi Joko Widodo sebagai Presiden RI.
Baca juga: Panglima TNI Kembali Rotasi Pati dan Pamen TNI AD, 10 Nama Perwira Beredar
Bebaskan Sandera di Somalia
Selama kariernya sebagai prajurit TNI, Nur Wahyudi pernah menjadi anggota Satgas Muhibah dan terlibat dalam pembebasan sandera KMV Sinar Kudus oleh perompak Somalia di Somalia pada 2011 silam.
Melansir Kompas.com, aksi penculikan terhadap anak buah kapal (ABK) KMV Sinar Kudus bermula saat mereka dalam perjalanan menuju Belanda.
Mereka membawa muatan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk senilai Rp1 triliun.
Namun, saat tiba di perairan Teluk Aden, Somalia, pada 16 Maret 2011, kapal mereka dibajak.
Para perompak Somalia meminta uang tebusan dan pemerintah hanya memiliki waktu 1,5 bulan untuk menyelamatkan para sandera.
Susilo Bambang Yudhyono (SBY) yang saat itu menjabat sebagai Presiden, langsung menggelar rapat untuk membahas operasi penyelamatan para sandera.
Hasilnya, disepakati pembebasan kapal dan ABK KMV Sinar Kudus dilakukan dengan operasi militer khusus.
SBY juga menyetujui pasukan yang dikerahkan untuk membebaskan sandera berasal dari unsur Marinir, Kopassus, Kopaska, dan Kostrad TNI.
Pada 4 April 2011, Satgas pembebasan sandera yang saat itu dipimpin Kolonel Laut (P) M Taufiqurochman, bertolak menuju Somalia lewat Kolombo, Sri Lanka.
Para pasukan kemudian melakukan negosiasi cukup alot dengan pada 12 April 2011, lantaran perompak meminta uang tebusan dinaikkan menjadi Rp40 miliar.
Pembebasan sandera berhasil dilakukan meski sempat terjadi baku tembak hingga empat perompak Somalia tertembak dan jatuh ke laut.
Para sandera yang diselamatkan berhasil tiba di Indonesia dalam kondisi sehat pada 7 Mei 2011.
Selain bergabung dalam pembebasan sandera dari perompak Somalia, Nur Wahyudi juga pernah menjadi prajurit di beberapa Satgas.
Nur Wahyudi diketahui pernah menjadi salah satu anggota satuan penugasan United Nations Interim Force in Lebanon (UNIFIL) di Lebanon.
Saat itu, ia menjabat sebagai Danyon 12 Grup 1 Kopassus Serang.
Nur Wahyudi kemudian menyelesaikan tugasnya pada 2020, dan kembali ke tanah air diantaranya Satgas Ban Intel di Papua, dan Satgas Intel BIN di Bali dan NTB.
Wahyudi juga pernah menjadi prajurit Grup 3/Sandhi Yuda, satuan Kopassus yang memiliki spesifikasi tugas perang rahasia.
Nur Wahyudi yang Pemaaf
Nama Nur Wahyudi juga pernah jadi sorotan karena memafkan pencuri handphone.
Hal itu diperlihatkannya dengan memaafkan seorang pemuda yang mencuri handphone di RSUD Adidarma Rangkasbitung, Desa Muara Ciujung Barat, Lebak.
Peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu 9 April 2022.
Wahyudi yang kala itu masih menjabat sebagai Dandim 0603/Lebak, tengah menemani anaknya yang dirawat di ruangan perawatan.
Nur Wahyudi tertidur. Rupanya seorang pria bernama Maman yang tengah kesulitan keuangan masuk ke kamar perawatan anak Nur Wahyudi.
HP yang tengah diisi daya diambil Maman. Dia ingin menjual HP tersebut untuk membayar persalinan istrinya.
Saat terbangun, Nur Wahyudi kaget mengetahuinya HP miliknya hilang.
Tak butuh waktu yang lama, petugas berhasil mengamankan Maman.
Buruh serabutan tersebut dijerat pasal 362 KUHP tentang Pencurian dan berkas perkaranya pun dilimpahkan.
Nur Wahyudi pun luluh setelah mengetahui alasan Maman melakukan aksi nekatnya untuk membiayai persalinan istri.
Nur Wahyudi memaafkan Maman sekaligus sepakat perkara tersebut dihentikan.
Sosok Istri Kolonel Inf Nur Wahyudi
Umur, rezeki dan jodoh hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu. Begitu pun dengan Nur Wahyudi.
Nur Wahyudi tak menyangka istrinya pergi untuk selamanya.
Jodoh kemudian mempertemukan Nur Wahyudi dengan Juliana Moechtar yang merupakan finalis Putri Indonesia 2010.
Juliana Moechtar saat itu berstatus single parent setelah suaminya, gitaris Seventeen, Herman Sikumbang atau Herman Seventeen meninggal dunia.
Herman Seventeen meninggal dunia tersapu tsunami yang terjadi di Banten tahun 2018.
Status Juliana adalah janda beranak dua.
Lewat makcomblang, akhirnya Nur Wahyudi berkenalan dengan Juliana.
Mei 2022, Nur Wahudi menikahi Juliana.
Juliana Moechtar mulai meninggalkan popularitasnya di dunia hiburan.
Semenjak itu Juliana sibuk dengan kegiatannya sebagai ibu Persit, terlebih sekarang ia mengemban tugas baru sebagai Ketua Persit Cabang VI Sat 81 PCBS Kopassus.
(Bangkapos.com/Adi Saputra/Tribun Timur/Kompas.com)
Kolonel Inf Nur Wahyudi
Danrem 045 Garuda Jaya
Danrem Babel
Akmil
Juliana Moechtar
istri Kolonel Inf Nur Wahyudi
| Profil Brigjen Mohammad Andhy Kusuma Jabat Kodam IV/Diponegoro, Lulusan Akmil 1997 |
|
|---|
| Rekam Jejak Brigjen Deni Rejeki, Lulusan Akmil 1995 yang Kini Jadi Inspektur Kodam Palaka Wira |
|
|---|
| Prestasi Moncer Kolonel Inf Nur Wahyudi, Dari Somalia Bebaskan Sandera ke Lebanon, Kini Danrem Babel |
|
|---|
| Profil Brigjen Mohammad Andhy Kusuma, Kasdam Diponegoro Lulusan Akmil 1993 dan S3 Unsoed |
|
|---|
| Profil Brigjen Wahyu Yudhayana Ditunjuk Jadi Sesmilpres, Lulusan Akmil 1998 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251014-JULIANA-MOECHTAR-DAN-NUR-WAHYUDI.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.