Breaking News

Sosok 10 Menteri Kinerja Terburuk di Pemerintahan Prabowo - Gibran Versi Celios, Bahlil Nomor 1

Sosok menteri dengan kinerja buruk nomor satu diisi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Ist via TribunBatam.id
MENTERI ESDM BAHLIL -- Berikut ini daftar 10 sosok menteri dengan kinerja terburuk di satu tahun pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Sosok menteri dengan kinerja buruk nomor satu diisi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. 

Saat menjabat sebagai Ketua Hipmi itulah, jejaringnya semakin meluas. Saat itu pula ia mulai berkecimpungan di perpolitikan nasional.

Sejak lama, Bahlil dikenal sebagai orang dekat Joko Widodo (Jokowi).

Pada Pilpres 2019, Bahlil yang kala itu masih menjabat sebagai Ketua HIPMI, bahkan memilih mendukung Jokowi ketimbang rekannya di HIPMI, Sandiaga Uno yang berpadangan dengan Prabowo Subianto.

Bahlil bersama rekan-rekannya mendirikan kelompok relawan untuk mendukung duet Joko Widodo -KH Ma’ruf Amin. Namanya Relawan Pengusaha Muda Nasional (Repnas).

Pendirian Repnas oleh Bahlil yang juga Direktur Penggalangan anak Muda Milenial dan Kepemudaan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf bertujuan untuk menangkal hoaks sekaligus pertanyaan-pertanyaan soal ekonomi, terutama dari kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Bahlil bukan orang asing bagi Jokowi. Sebagai Ketua Hipmi, Bahlil kerap bertemu Presiden Jokowi.

Bahkan saat acara buka puasa HIPMI pada 26 Mei 2019, Jokowi meminta agar jajaran HIPMI tidak perlu kaget jika Bahlil nantinya terpilih menjadi seorang menteri.

Akhirnya Bahlil Lahadalia betul-betul masuk dalam Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Joko Widodo mempercayainya untuk menduduki jabatan Kepala BKPM yang juga setingkat menteri.

Pada Pilpres 2024, Bahlil Lahadalia menjadi tim sukses pemenangan Prabowo-Gibran. Prabowo yang memenangi Pilpres kemudian menunjuk Bahlil sebagai Menteri ESDM.

2. Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana (-81 poin)

Dadan Hindayana merupakan seorang akademisi. Sebelum dilantik, Dadan menjadi dosen di Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB).

Dadan tercatat merupakan lulusan IPB pada 1990. Setelah menyelesaikan pendidikan jenjang S1, Dadan melanjutkan S2 di University of Bonn, Jerman. Ia lulus pada 1997.

Setelah lulus dari University of Bonn, Dadan tak buru-buru kembali untuk menerapkan ilmunya di Tanah Air.

Ia melanjutkan studinya di Leibniz Universitat Hannover, Jerman. Ia lulus pada tahun 2000.

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved