Pengusaha Batam Jadi Korban Pemerasan Oknum Polisi dan TNI, Ditodong Senjata, Diperas Rp1 Miliar
Pengusaha Batam, Budianto Jawari ditodong senjata dan diperas Rp1 miliar oleh oknum polisi dan TNI yang mengaku dari BNN. Salah satu pelaku, Iptu TSH
Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Ringkasan Berita:
- Budianto Jawari, pengusaha asal Batam, mengaku menjadi korban pemerasan oleh oknum polisi dan TNI.
- Ia ditodong pistol dan diminta uang Rp1 miliar agar kasus narkoba fiktif tak dilanjutkan.
- Polda Kepri dan Denpom kini menyelidiki kasus ini, dan salah satu perwira polisi telah diamankan.
BANGKAPOS.COM--Malam 16 Oktober 2025 menjadi pengalaman paling menegangkan dalam hidup Budianto Jawari, seorang pengusaha asal Kota Batam, Kepulauan Riau.
Ia didatangi sekelompok oknum aparat gabungan yang mengaku dari Badan Narkotika Nasional (BNN).
Dalam insiden itu, Budianto mengaku ditodong senjata di kepala dan diperas hingga Rp1 miliar agar tidak dilaporkan atas dugaan kasus narkoba.
Delapan Oknum Aparat Gerebek Rumah Pengusaha
Kejadian bermula pada Kamis malam, 16 Oktober 2025 sekitar pukul 22.00 WIB, ketika delapan orang oknum aparat gabungan polisi dan TNI mendatangi ruko milik Budianto di kawasan Komplek Pertokoan Bunga Raya, Botania 1, Batam.
Mereka mengaku dari BNN dan melakukan penggeledahan di lantai dua ruko tempat Budianto biasa berkumpul bersama teman-temannya.
“Mereka bilang ada penggerebekan narkoba. Saya kaget, karena tidak merasa menyimpan apapun,” ungkap Budianto, dikutip dari TribunBatam.id, Kamis (6/11/2025).
Budianto mengaku salah satu oknum kemudian menodongkan pistol ke arah kepala dan pelipisnya, membuat dirinya ketakutan dan tak berdaya.
“Saya benar-benar merasa akan mati malam itu,” ucapnya dengan nada trauma.
Diperas Rp1 Miliar, Uang Ditransfer Rp300 Juta
Usai melakukan penggeledahan, para oknum mengklaim menemukan bungkusan plastik berisi serbuk putih yang disebut narkoba. Dari situlah pemerasan dimulai.
“Mereka minta uang Rp1 miliar supaya saya tidak dibawa ke kantor dan kasusnya tidak dilanjutkan,” kata Budianto.
Namun, Budianto mengaku tidak memiliki uang sebanyak itu. Meski sudah menjelaskan, ancaman tetap datang. Pistol masih diarahkan ke kepalanya.
Akhirnya, ia terpaksa menghubungi kakak iparnya untuk meminta bantuan.
“Saya pinjam uang Rp300 juta. Dua kali transfer, Rp200 juta dan Rp100 juta. Itu satu-satunya cara supaya mereka pergi,” ujarnya.
Setelah uang ditransfer, para oknum meninggalkan lokasi. Namun ketakutan Budianto tidak berhenti di situ ia mengaku masih mendapat ancaman dari para pelaku.
| Modus Iptu TSH Peras Pengusaha Batam Rp1 M, Berkomplot dengan 7 Anggota TNI, Terima Hasil Rp40 Juta |
|
|---|
| Sosok Iptu TSH Diduga Peras Pengusaha Batam Rp1 M, Todong Pistol Kepala Korban, Perwira Polisi |
|
|---|
| Sosok Budianto Pengusaha Batam Korban Pemerasan Rp1 M Oknum TNI-Polri, Diancam Pistol, CCTV Dihapus |
|
|---|
| Pasir Timah Senilai Rp 5,2 Miliar Gagal Diselundupkan ke Malaysia |
|
|---|
| Dua ABK KM Osela Ditemukan Terpisah 7 Nm dari Kapten Hamzah di Bagan, Dibawa Bersandar ke Batam |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.