Tragis, Insiden Sepasang Pendaki Gancet Meninggal, Kronologi & Hasil Autopsi Ungkap Fakta Mengerikan
Tragedi sepasang pendaki muda yang meninggal di Gunung Jawa Barat menyisakan kisah mencengangkan.
Setelah kejadian itu, pihak ranger dan relawan basecamp segera dihubungi untuk melakukan evakuasi. Jenazah pasangan muda tersebut akhirnya dibawa turun dari gunung untuk dilakukan pemeriksaan medis lebih lanjut.
Insiden ini diketahui terjadi pada 2019, namun kembali viral setelah kesaksian Hilya dibagikan di podcast.
Hasil autopsi memperkuat dugaan bahwa kematian keduanya bukan karena kekerasan, melainkan akibat kram otot dan pembengkakan fatal saat berhubungan intim, yang membuat mereka terjebak dalam posisi gancet hingga meninggal.
Apa Itu Gancet?
Secara medis, fenomena “gancet” atau vaginismus memang bisa terjadi, meskipun sangat langka.
Kondisi ini ditandai dengan kontraksi tak terkendali pada otot vagina yang menjepit penis sehingga tak bisa dilepaskan.
Dalam kasus ekstrem seperti ini, terutama jika terjadi di suhu dingin dan tanpa bantuan medis, risiko kematian menjadi sangat tinggi.
Tragedi yang menimpa pasangan muda itu menjadi peringatan keras bagi para pendaki agar selalu menjaga etika, kesehatan, dan keselamatan selama berada di alam bebas.
Gancet adalah kondisi medis langka yang terjadi saat alat kelamin pria terjepit dalam alat kelamin wanita ketika berhubungan badan.
Dalam dunia medis, kondisi ini disebut sebagai Penis Captivus.
Kondisi ini bisa terjadi karena kontraksi otot vagina yang sangat kuat.
Hal itu bisa dipengaruhi oleh faktor fisik, emosional, kecemasan, psikologis.
Dilansir dari Kompas yang terbit pada 11 September 2021, yang dikutip dari Medical News Today, aliran darah akan mengalir ke penis hingga terjadi ereksi selama berhubungan intim.
Sementara itu, dinding vagina mengendur dan vulva terlumasi.
Dinding vagina sendiri terdiri dari jaringan otot yang akan berkontraksi dan mengembang saat berhubungan intim. Termasuk saat orgasme.
Kontraksi yang terlalu kuat, dalam beberapa kasus membuat alat kelmin pria sulit dikeluarkan.
Dokter seksual asal Inggris, Dr John Dean menjelaskan bahwa otot-otot dasar panggul perempuan berkontraksi secara berirama saat orgasme.
Saat terjadi kontraksi, penis yang teraliri darah juga semakin besar sehingga potensi terjadi penis captivus lebih tinggi.
Namun saat otot vagina mengendur, darah kembali mengalir dari penis sehingga kedua organ ini bisa dipisahkan.
Selain itu, kondisi gancet juga bisa terjadi karena kondisi vaginismus atau menutupnya vagina secara tidak sadar akibat kejang otot di dasar panggul.
Ketika otot-otor telah rileks dan mengendur, kemungkinan organ intim dapat kembali dipisahkan.
Kondisi ini jarang terjadi. Namun jika mengalami kondisi ini, pastikan untuk tetap tenang.
Jangan paksa penis keluar dari vagina karena dapat menyakiti atau melukai. Cobalah untuk tenang agar otot-otot rileks dan bisa dilepas.
(TribunTrends.com/TribunJateng.com/Bangkapos.com)
| Cerita Jaksa Agung ST Burhanuddin Diteror Hingga Disogok Rp 2 Triliun |
|
|---|
| Misteri Penyebab Raisa dan Hamish Daud Fix Cerai, Lagu Ini Jadi Isyarat, Sidang Perdana 3 November |
|
|---|
| Doa Sholat Hajat Lengkap Niat, Tata Cara dan Jam Berapa Waktu Terbaik |
|
|---|
| Tangis Haru Melda Safitri Terima Bergepok-gepok Uang dari Pengusaha Skincare Shella Saukia |
|
|---|
| Sosok Hengnim, Opa Korea yang Jualan Cilok di Incheon, Buatan Istri, Segini Harganya Tak Disangka |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.