Dedi Mulyadi Klarifikasi, Singgung Iklan Aqua Soal Sumber Air : Iklannya Air Jatuh dari Gunung
Selain itu, menurut Dedi Mulyadi pula, selama ini publik tahunya bahwa sumber air Aqua itu dari iklan yang menampilkan air jatuh dari pegunungan.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Dedi Mulyadi mengaku tak ada niat menjelek-jelakkan Aqua saat melakukan sidak ke Pabrik Aqua di kawasan Subang, Jawa Barat.
Anggapan bahwa sumber air Aqua dari sumur bor muncul setelah sidak itu, kata dia, adalah semata-mata pertanyaan dari publik netizen.
“Memang saya datang ke sini ada niat ngga untuk jelek-jelekin Aqua? Ngga ada. Yang protes kan netizen,” ucapnya.
Selain itu, Dedi Mulyadi juga menyoroti iklan Aqua yang menampilkan air jatuh dari pegunungan.
Hal ini disampaikan Dedi Mulyadi setelah kembali mendatangi pabrik aqua yang berada di kawasan Subang, Jawa Barat.
Dalam kunjungan ini, KDM menyambangi sejumlah karyawan Aqua.
Para karyawan kemudian menanyakan kepada KDM soal isu yang akhirnya beredar di lapangan dan dinilai menyudutkan Aqua dengan menyimpulkan air baku Aqua diambil dari air tanah menggunakan bor layaknya untuk kebutuhan rumah tangga.
Pertanyaan itu kemudian dijawa KDM, bawha anggapan tersebut hanya berkembang di kalangan netizen yang mengambil kesimpulan sepihak dari konten awalnya saat menyambangi pabrik Aqua.
Dedi Mulyadi pun mengeluarkan pernyataan terbaru dan menyebut bahwa Aqua merupakan air minum yang bersumber dari mata air pegunungan, bukan sumur bor.
Termasuk sumber air Aqua di pabrik mereka yang di Subang, air bakunya berasal dari mata air pegunungan.
Para karyawan kemudian menegaskan lagi dengan bertanya, “Jadi, mata air clear ya?"
"Iya, mata air clear (dari pegunungan),” jawab KDM menegaskan.
Selain itu, KDM juga menyinggung bahwa selama ini publik berpatokan pada iklan Aqua yang menunjukan gambar air terjun.
"Aqua mah hanya satu aja kalau warga mah, dalam iklannya adalah air yang jatuh dari gunung, terus kemudian kemarin lihat airnya dibor," kata Dedi Mulyadi.
Karyawan Aqua menjelaskan pengeboran dilakukan untuk mencari sumber air terbaik atau akuifer.
"Pemahaman publik termasuk saya, air Aqua diambilnya dari air jatuh dari gunung, air tejun kan gambarnya itu ilustrasinya," katanya.
Setelah semua yang dilakukannya, kini Dedi Mulyadi mengaku tak berniat menghancurkan nama baik Aqua.
"Publik jadi ramai di media sosial saya mah tidak ada tujuan menjatuhkan Aqua, saya mah pelanggan tingali mobil saya aqua semua isinya," kata Dedi Mulyadi.
Klarifikasi Danone soal Video Dedi Mulyadi
Adapun potongan konten video Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyidak lokasi pengolahan air mineral AQUA, viral di media sosial Instagram.
Video tersebut awalnya diunggah di kanal YouTube pribadi Kang Dedi Mulyadi pada Selasa (21/10/2025). Sehari berselang, video tersebut telah ditonton sebanyak 1,1 juta kali.
Dalam video berdurasi 26 menit 51 detik itu, Dedi menanyakan dari mana sumber air yang digunakan. Apakah berasal dari sungai atau dari mata air.
Namun, jawaban karyawan tampaknya mengagetkannya. "Ngambil airnya dari sungai?" tanya Dedi.
"Airnya dari bawah tanah, Pak," jawab karyawan tersebut.
Dedi mengira selama ini sumber air yang digunakan perusahaan tersebut berasal dari air permukaan atau mata air.
Dia khawatir, jika air yang digunakan berasal dari bawah tanah, proses pengeborannya dapat berdampak ke lingkungan sekitar, seperti pergeseran tanah hingga longsor.
Dikutip dari laman AQUA, Danone meluruskan disinformasi yang beredar di media sosial soal sumber air Aqua.
Perusahaan itu membantah bahwa sumber air AQUA berasal dari sumur bor biasa.
Sumber air AQUA berasal dari akuifer tertekan di kedalaman 60-140 meter.
Air di akuifer tertekan adalah air yang memiliki lapisan pelindung alami berupa bebatuan yang tidak bisa dilewati air.
Dengan begitu, air yang diambil bebas dari kontaminasi aktivitas manusia dan aman.
"AQUA menggunakan air dari akuifer dalam yang merupakan bagian dari sistem hidrogeologi pegunungan," tulis Aqua.
Air ini terlindungi secara alami dan telah melalui proses seleksi serta kajian ilmiah oleh para ahli dari Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).
Sebagian titik sumber juga bersifat self-flowing (mengalir alami).
Hal ini berbeda dengan sumur gali masyarakat yang berada di lapisan akuifer bebas, yakni lapisan batuan pembawa air yang tidak dilapisi pelindung di atasnya.
Di sisi lain, AQUA juga berasal dari 19 sumber air pegunungan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Masing-masing sumber air dipilih melalui proses seleksi yang ketat dan melibatkan beberapa unsur berikut ini:
- 9 kriteria ilmiah
- 5 tahapan evaluasi
- Minimal 1 tahun penelitian
Proses ini juga melibatkan tim ahli dari berbagai disiplin ilmu seperti geologi, hidrogeologi, geofisika, dan mikrobiologi.
Tak hanya sumber air yang terjaga, proses produksi AQUA juga dijaga kemurniannya.
Aqua menerapkan sistem pengemasan otomatis tanpa sentuhan tangan manusia. Proses ini mencakup sebagai berikut:
- Pengaliran air melalui pipa stainless food-grade dengan kekedapan optimal
- Pengolahan dengan mesin berteknologi tinggi
- Pengujian lebih dari 400 parameter fisika, kimia, dan mikrobiologi
- Pemenuhan standar keamanan pangan dari BPOM dan SNI
(Bangkapos.com/TribunnewsBogor.com/Kompas.com)
| Klarifikasi Dedi Mulyadi soal Sumber Air Aqua, Tak Niat Menjatuhkan: Mobil Saya Aqua Semua Isinya |
|
|---|
| Sosok dan Harta Kekayaan Herman Suryatman, Sekda Jabar Siap Mundur jika Ngibul Dedi Mulyadi |
|
|---|
| Segini Harta Kekayaan Dedi Mulyadi yang Siap Pecat Sekda Jabar Herman Suryatman Jika Berbohong |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Sebut Air Aqua Dari Pegunungan Bukan Sumur Bor, Akui Tak Ada Niat Menjelekkan |
|
|---|
| Menkeu Purbaya Sebut Dedi Mulyadi Bakal Diperiksa BPK, Bongkar Kesalahan Kelola Uang Negara: Pasti |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.