Berita Viral

Siapa Endang Wijaya, Gen Z Usia 23 Tahun Jadi Ketua LMK, Akui Kerap Diremehkan 'Bisa Apa Sih'

Sosok Endang Wijaya didapuk sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 13 Penjaringan, Jakarta Utara, ia mengaku kerap dikucilkan

Tribun Jakarta
ENDANG - Sosok Endang, Gen Z berusia 23 tahun itu didapuk sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 13 Penjaringan, Jakarta Utara. 
Ringkasan Berita:
  •  Endang Wijaya Diharja  didapuk sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 13 Penjaringan, Jakarta Utara.
  • Namanya menambah daftar panjang  sosok gen Z yang aktif menjadi pemimpin tanah air.
  • Namun ia mengaku kerap diremehkan karena usianya yang terbilang belum punya pengalaman.

BANGKAPOS.COM -- Kisah inspiratif generasi muda datang dari Endang Wijaya Diharja.

Sosok muda berusia 23 tahun itu didapuk sebagai Ketua Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK) RW 13 Penjaringan, Jakarta Utara.

Namanya menambah daftar panjang  sosok gen Z yang aktif menjadi pemimpin tanah air.

Endang menjadi salah satu LMK termuda di wilayahnya.

Baca juga: Profil Simon Aloysius Dirut Pertamina Dipuji Purbaya karena Terima Kritik, Segini Harta & Gajinya

Kiprahnya sebagai pemimpin bukan hanya soal jabatan, tetapi juga tentang kontribusinya dalam memperkuat semangat gotong royong di masyarakat.

Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang jatuh setiap 28 Oktober, Endang menggagas kegiatan yang tidak hanya bermanfaat, tetapi juga menyatukan berbagai lapisan masyarakat. Ia menginisiasi jalan sehat dan festival musik yang diikuti oleh ratusan warga dari berbagai usia.

"Kegiatan ini kami adakan untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan mengajak masyarakat menjaga kesehatan bersama," ujar Endang saat ditemui di lokasi pada Minggu (26/10/2025).

Jalan sehat yang menempuh jarak 2,6 kilometer ini diikuti oleh 350 peserta, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Selain itu, panitia juga membagikan door prize untuk warga yang beruntung.

Acara ditutup dengan Malam Semarak RW 13 yang menghadirkan musisi Dhyo Haw dan band-band lokal, yang sukses menghibur para peserta.

Namun, perjalanan Endang tidak selalu mulus. Meskipun masih muda, ia kerap menghadapi tantangan berupa diskriminasi dan kucilan.

Sebagai pemimpin muda, Endang mengaku sering merasakan ketidaknyamanan, terutama dari sebagian kalangan yang merasa kurang percaya pada kepemimpinan generasi muda.

Lantas seperti apa sosok dan pengalaman Endang kerap dikucilkan

Sosok dan kisah Endang Wijaya Diharja

Endang menceritakan pengalaman pahitnya yang sempat dikucilkan saat pertama kali menjabat sebagai LMK RW 13, Penjaringan, Jakarta Utara.

Endang sempat dikucilkan sebagai LMK karena usianya masih muda dan tak memiliki pengalaman.

"Itu berawal saya mencalonkan diri sebagai LMK, saya dikucilin kadang gini, 'si Endang bisa apa sih?'."

"Satu belum pengalaman, usianya masih muda, belum tahu apa-apa," ujar Endang saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (22/10/2025).

Endang menjelaskan, banyak warga yang berusia lebih tua meragukan kemampuannya apabila terpilih menjadi LMK.

Namun, Endang tak mau menyerah begitu saja.

Sebab, menjadi LMK merupakan pekerjaan mulia karena bisa membantu warga.

Di sisi lain, Endang juga terinspirasi oleh kakaknya bernama Rohim yang lebih dulu menjabat sebagai LMK.

Selama Rohim menjabat sebagai LMK, Endang sering diajak melakukan berbagai kegiatan yang bermanfaat untuk masyarakat.

Berkat niat mulianya tersebut, Endang berhasil terpilih menjadi LMK RW 13 dan memperoleh kemenangan telak.

"Kalau waktu itu saya menang telak, jadi mutlak. Kalau saya lihat calon nomor dua hanya 60 atau 80 suara kalau saya sekitar hampir 200," kata Endang.

Hampir satu tahun menjabat, kini Endang mampu membuktikan kepada orang-orang yang meragukannya.

Dia mampu menjalani jabatannya sebagai LMK dengan baik.

Mulai dari berusaha menyuarakan keluhan masyarakat ke Ketua RW, menjaga kondusifitas keamanan wilayah, dan menggelar berbagai kegiatan positif untuk anak muda, seperti lomba musik hingga futsal.

Ia juga tak segan mendukung segala kegiatan yang ada di lingkungan, salah satunya kerja bakti.

Endang mengaku, setiap kerja bakti selalu berusaha menyediakan air mineral dan karung untuk warga dengan uang pribadinya.

Selain itu, ia juga tak segan memberikan uang lelah untuk warga yang sudah rela kerja bakti.

"Mereka pada mikir ternyata saya sekecil ini mampu membuktikan kegiatan-kegiatan atau dukukung kegiatan yang ada di wilayah," ucap Endang.

Fenomena anak muda yang terlibat dalam kepengurusan wilayah kini semakin terlihat di Jakarta Utara.

Kisah sebelumnya, Sahdan

Sebelumnya, publik sempat menyoroti sejumlah sosok muda yang menunjukkan semangat kepemimpinan dan kepedulian terhadap masyarakat.

Satu di antaranya adalah Sahdan Arya Maulana, Ketua RT 07 RW 08 Rawa Badak Selatan, Koja, yang baru berusia 19 tahun.

Ia menjadi viral setelah memperbaiki jalan rusak sepanjang 100 meter secara swadaya bersama warga tanpa menunggu bantuan dari pemerintah.

Tak kalah inspiratif, Tri Krisna Murti, Ketua RW 02 Pademangan Barat yang berusia 20 tahun, juga menjadi perhatian publik.

Mahasiswa jurusan Manajemen ini menggagas berbagai program sosial seperti Posyandu Remaja, pembatasan jam malam untuk remaja, hingga peningkatan jumlah petugas keamanan di lingkungannya. 

Bahkan, ia dipercaya oleh BNNP DKI Jakarta sebagai Duta Anti Narkotika.

Fenomena munculnya LMK Gen Z seperti Endang Wijaya Diharja menambah daftar panjang kepemimpinan muda di Jakarta Utara.

Camat Penjaringan, Darmawan, menilai kehadiran pemuda di lembaga masyarakat sebagai bukti bahwa regenerasi kepemimpinan berjalan dengan baik di wilayah tersebut.

"Di Jakarta Utara, sudah ada RT Gen Z, RW Gen Z, dan kini LMK Gen Z seperti Mas Endang. Ini menunjukkan bahwa regenerasi kepemimpinan di tingkat masyarakat berjalan dengan baik," ujar Darmawan.

Ia menambahkan bahwa LMK memiliki peran penting sebagai mitra kelurahan dalam memberikan masukan terkait penataan lingkungan dan perencanaan wilayah.

"LMK adalah mitra Pak Lurah dalam memberikan masukan tentang tata kelola lingkungan. Wacananya disusun bersama RT, RW, dan petugas teknis di lapangan," pungkas Darmawan.

(Bangkapos.com/Tribun Jatim/Tribun Jakarta)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved