Berita Viral

Sosok & Kronologi Arjuna Tewas Dianiaya di Masjid Agung Sibolga, Dituduh Curi Kotak Infaq

Arjuna dikenal sebagai pribadi sederhana yang selalu menghormati orang lain dan sayang kepada keluarganya.

Facebok/Anita/Instagram @momen_indonesia
ARJUNA - Malangnya nasib Arjuna Tamaraya seorang pemuda di Sibolga, Sumatra Utara. 

Ringkasan Berita:
  • Ia tewas setelah dikeroyok secara mengenaskan di Masjid Agung Sibolga pada Sabtu malam lalu, (1/11/2025).
  • Arjuna dianiaya oleh lima orang saat sedang beristirahat di masjid.
  •  Arjuna sebagai pribadi sederhana yang selalu menghormati orang lain dan sayang kepada keluarganya.

 

BANGKAPOS.COM -- Malangnya nasib Arjuna Tamaraya seorang pemuda di Sibolga, Sumatra Utara.

Ia tewas setelah dikeroyok secara mengenaskan di Masjid Agung Sibolga pada Sabtu malam lalu, (1/11/2025).

Arjuna dianiaya oleh lima orang saat sedang beristirahat di masjid.

Baca juga: Babel Tertinggal Soal Pahlawan Nasional, Sejarawan: Ini Bukan Sekadar Soal Penghargaan

Kelima pelaku yang terlibat kini telah diamankan polisi.

Mereka adalah Chandra Lubis (38), Rismansyah Efendi Caniago (30), Zulham Piliang (57), Hasan Basri alias Kompil (46), dan Syazwan Situmorang (40).

Kelimanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan akan menghadapi proses hukum atas aksi brutal yang mereka lakukan.

Namun, fakta di balik peristiwa berdarah ini jauh lebih menyayat hati.

Berdasarkan kesaksian seorang warga berinisial MZ, Arjuna ternyata menjadi korban fitnah ia dituduh mencuri kotak infak masjid tanpa bukti apa pun.

Menurut penuturan MZ kepada TribunMedan.com pada Selasa (4/11/2025), peristiwa bermula dari Hasan Basri alias Kompil, salah satu pelaku yang kerap tidur di masjid.

Dini hari itu, Kompil mengaku mendengar suara teriakan dari dalam masjid. Alih-alih mencari tahu penyebabnya, ia justru memanggil rekannya, Jefri alias Cokme, seorang penjual sate di belakang masjid.

“Kompil dengar teriakan dari dalam masjid. Tapi bukan menolong, dia malah manggil Cokme, tukang sate di belakang masjid,” ujar MZ.

Dari sinilah fitnah kejam bermula. Tanpa dasar apa pun, Cokme menuduh Arjuna sebagai pencuri kotak infak, lalu memanggil keponakannya Juan, serta dua pelaku lain, Risman dan Iccan, untuk datang ke masjid.

“Si tukang sate ini yang mulai memfitnah. Dibilangnya korban maling kotak infak. Padahal cuma dengar orang teriak, nggak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” tutur MZ dengan nada kesal.

Tuduhan palsu itu memicu emosi. Tanpa mencari kebenaran, mereka langsung menghakimi Arjuna di tempat, memukul dan menendang korban hingga tak berdaya semua terjadi di dalam masjid, tempat yang seharusnya menjadi simbol kedamaian dan ibadah.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved