Tampang dan Peran 5 Pembunuh Mahasiswa Arjuna di Sibolga, Ada yang Lempar Kelapa ke Kepala Korban

Lima pelaku berinisial ZPA (57), HBK (46), SSJ (40), REC (30), dan CLI (38) memiliki peran masing-masing menghabisi Arjuna

|
Dok Polres Sibolga
PEMBUNUH ARJUNA - tampang 5 tersangka penganiayaan Arjuna, mahasiswa yang tewas saat beristirahat di Masjid Agung Sibolga, Provinsi Sumatera Utara Sabtu (1/11/2025). 

“Kami ingin menegaskan dan memastikan bahwa tidak ada satu pun anggota maupun pengurus Remaja Masjid Agung Sibolga yang terlibat dalam peristiwa pengeroyokan sebagaimana yang beredar di video dan informasi di masyarakat,” ujar Eki, dikutip dari TribunJakarta.com.

Eki menambahkan, seluruh pelaku merupakan warga yang tinggal di sekitar masjid, bukan bagian dari takmir atau remaja masjid.

Kejadian mengenaskan itu pertama kali diketahui oleh marbot masjid, Alwis Janasfin Pasaribu (23). Saat tengah beraktivitas, ia melihat adanya kerumunan mencurigakan di area parkir masjid melalui kamera CCTV.

Curiga, Alwis segera memeriksa lokasi dan menemukan korban sudah dalam kondisi tidak sadarkan diri dengan luka di kepala.

Arjuna kemudian dilarikan ke RSUD Dr. F.L. Tobing Sibolga untuk mendapatkan pertolongan medis. Namun nyawanya tak tertolong. Pada Sabtu (1/11/2025) pukul 05.55 WIB, Arjuna dinyatakan meninggal dunia akibat luka parah di bagian kepala.

Kini, kelima pelaku telah ditahan oleh Polres Sibolga dan dijerat dengan pasal berlapis.

“Mereka dijerat Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian,” jelas AKP Rustam.

Sementara itu, salah satu tersangka yaitu SSJ, dijerat dengan pasal tambahan karena diduga memiliki peran lebih besar dalam aksi kekerasan tersebut.

“Sementara itu tersangka SSJ dijerat dengan Pasal 365 ayat (3) subsider Pasal 338 subsider Pasal 170 ayat (3) KUHP tentang pembunuhan atau kekerasan bersama yang mengakibatkan kematian dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tandas Rustam.

Kasus ini memicu gelombang kecaman dari masyarakat Sibolga dan Aceh, tempat asal korban. Banyak yang tidak menyangka tindakan sekejam itu terjadi di lingkungan rumah ibadah.

Arjuna Tamaraya dikenal sebagai mahasiswa yang sopan, religius, dan tengah berjuang menempuh pendidikan jauh dari keluarganya.

Kini, keluarga korban hanya berharap agar keadilan benar-benar ditegakkan dan para pelaku menerima hukuman setimpal atas perbuatan mereka.

Arjuna sempat dikasihani

Sebelum beristirahat di Masjid Agung, Arjuna sempat mengisi perutnya dengan makan nasi goreng.

Dari penuturan saksi kata, sang penjual iba melihat Arjuna karena tak punya uang lagi. Saat itu uang yang tersisa di kantong hanya Rp 10 ribu.

"Kasihan nengoknya. Katanya dia punya uang Rp 10 ribu. Pagi mau pergi ke laut cari ikan," ucapnya.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved