Kejanggalan Isi Chat Bripda Waldi dan Adik Usai Habisi Dosen EY di Jambi, Teman-teman Korban Curiga
Isi percakapan antara pelaku, Bripda Waldi Adiyat (22), dan adik korban, Anis, terungkap membuat teman-teman EY curiga
Penulis: Vigestha Repit Dwi Yarda | Editor: Rusaidah
Ringkasan Berita:
- Isi percakapan antara pelaku, Bripda Waldi Adiyat (22), dan adik korban, Anis, terungkap.
- Sejumlah siasat dilakukan Bripda Waldi agar aksinya tidak terendus.
- Percakapan tersebut bermula ketika Anis menanyakan kondisi rumah sang kakak.
BANGKAPOS.COM -- Kasus pembunuhan dosen cantik Erni Yuniati di Jambi kini memasuki babak baru.
Isi percakapan antara pelaku, Bripda Waldi Adiyat (22), dan adik korban, Anis, terungkap.
Terlihat bagaimana pelaku berpura-pura tidak tahu apa yang terjadi pada Erni, padahal ia sendiri yang menghabisi nyawanya.
Baca juga: Kakek Tarman Tampung 5 Wanita di Ponorogo, Modus Kerja Cari Cengkeh, Terungkap saat Anak Cari Ibunya
Sejumlah siasat dilakukan Bripda Waldi agar aksinya tidak terendus.
Namun, kebohongan polisi muda itu akhirnya terbongkar lewat isi chat yang kini menjadi bukti penting penyidikan.
Percakapan tersebut bermula ketika Anis menanyakan kondisi rumah sang kakak.
"Bg. Dulu kk Erni klo keluar tralis itu selalu ditutup ga bg? Ini depan belakang tralisnya kebuka semua soalnya," tulis chat Anis ke Waldi.
Anis diketahui baru saja memeriksa rumah Erni di Perumahan Al Kausar, Dusun Sungai Mengkuang, Kecamatan Rimbo Tengah, Kabupaten Bungo, Jambi.
Sebelum ditemukan tewas, Erni sempat menghilang dan tidak masuk mengajar di Akademi Keperawatan Institut Administrasi dan Kesehatan Setih Setio (IAKSS) Muaro Bungo.
"Bukan cuma di depan ternyata, tapi di belakang juga bg," tulis Anis.
Bripda Waldi, yang pernah menjalin hubungan asmara dengan Erni, menjawab seolah tidak mengetahui apa-apa.
"Kak kami ni kurang tau kalo soal itu kak."
"Kami ni la dak ado komunikasi lg sm dio kak lah brp bulan gitu."
"no nya emg dak aktif kak?" jawab Waldi.
Anis kemudian menjelaskan bahwa pertanyaannya merujuk pada kebiasaan Erni dulu, saat masih berhubungan dengan Waldi.
"Iya bg mksdnya dulu dulu bg," katanya.
Hari itu, ponsel Erni memang sudah tidak bisa dihubungi.
"Ini temen2 dosen mau dtg lagi ke rumah bg. Aku suruh dobrak aja lagi. Takutnya kenapa2," kata Anis.
"Gak sampe sedetail itu kami tau kak," jawab Waldi.
Waldi lalu menyarankan agar Anis dan teman-teman dosen langsung mengecek rumah Erni.
Anis menjelaskan bahwa mereka sudah berusaha melacak sinyal ponsel sang kakak.
"Ntah ngapain sampai di Babeko," kata Anis.
"Nah iya kak di cek hp bisa tu kak," jawab Waldi.
Keluarga dan rekan-rekan Erni mulai panik karena tidak bisa menemukan keberadaan dosen muda itu.
"Soalnya dr kmrn ga ada tanda2 dia mau pergi kemana gt," kata Anis.
"Kami pun bingung kak," jawab Waldi.
Namun di balik percakapan itu, Waldi sebenarnya sedang berusaha menutupi tindak kejahatan yang telah ia lakukan.
Ia bahkan sempat merasa curiga ketika Anis mulai banyak bertanya.
"Ko kami yg ditanya-tanya," kata Waldi.
"Krna mbk Erni curhat sama ak bg. Mana tau dia ngabarin apa gimna gt. Smua yg dikontak dia kmrn kami tanya tanya bg," kata Anis.
Fakta di lapangan mengungkap, sebelum melakukan tindakan sadisnya, Waldi sempat pergi bersama Erni.
"Pelaku dan korban masih makan bareng di Kota Bungo," kata Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono.
Keduanya tiba di rumah Erni sekitar pukul 23.00 WIB.
"Jam 11.30 malam mereka berdua masuk rumah korban," katanya.
Diduga kuat, aksi keji itu terjadi malam itu juga.
Keesokan paginya, teman-teman Erni mulai curiga karena balasan chat yang mereka terima terasa janggal.
"Menurut saksi ini bukan lagi korban yang menjawab. Jadi handphone sudah di tangan pelaku," kata Kapolres.
Tak lama kemudian, jasad Erni ditemukan di kamar tidurnya, hanya mengenakan pakaian dalam dan tertutup selimut, pada Sabtu (1/11/2025).
Kini, kasus pembunuhan yang melibatkan anggota Polri muda tersebut masih menjadi sorotan dan tengah ditangani oleh pihak berwenang.
Rekaman CCTV Aksi Pelaku
Rekaman CCTV di pintu masuk parkiran RSUD H Hanafie Muara Bungo menjadi bukti baru yang memperlihatkan betapa terencananya aksi pelaku.
Dalam rekaman itu, Waldi tampak mengenakan helm, masker, dan sarung tangan penyamaran rapi untuk menutupi identitasnya.
Video yang beredar di akun Instagram @jambihits_id memperlihatkan Waldi duduk di atas sepeda motor, diduga Honda PCX merah milik korban, sembari menunggu karcis parkir.
Ia terlihat santai, seolah tidak terjadi apa pun.
“Pintar dan licik. Terduga pelaku terekam CCTV saat mengantarkan motor korban ke parkiran RSUD Bungo, dengan sarung tangan dan masker agar tak dikenali,” ujar Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono, Rabu (5/11/2025).
Tindakan itu diyakini sebagai upaya untuk mengaburkan jejak dan menciptakan kesan bahwa motor korban ditinggalkan begitu saja.
Reaksi Warganet: Kecaman dan Kekecewaan
Unggahan rekaman tersebut menuai gelombang kemarahan publik. Banyak warganet mengecam keras tindakan keji seorang aparat penegak hukum.
“Kok bisa jadi polisi ya? Harusnya jiwa polisi itu mengayomi,” tulis akun @t_i*.
“Dipecat dan dihukum seberat-beratnya,” tambah @rob* di kolom komentar.
Beberapa juga menyoroti ironi antara profesi pelaku sebagai anggota Polri dan tindak kriminal yang ia lakukan.
Menurut Kapolres Bungo, Waldi bahkan sempat menggunakan wig saat keluar masuk rumah korban untuk mengelabui warga.
Setelah motor korban ditemukan di RSUD Bungo, polisi menangkapnya di Tebo bersama mobil Honda Jazz milik korban yang juga ia bawa kabur.
Kasus ini kini tengah dalam proses hukum, dan publik menuntut hukuman maksimal bagi pelaku, termasuk sanksi pemecatan tidak dengan hormat (PTDH).
(Bangkapos.com/Tribunnews/Tribun Jambi)
| Kakek Tarman Tampung 5 Wanita di Ponorogo, Modus Kerja Cari Cengkeh, Terungkap saat Anak Cari Ibunya |
|
|---|
| Cristiano Ronaldo Ungkap Sinyal Pensiun Semakin Dekat Meski Berat: Mungkin Saya Akan Menangis |
|
|---|
| Harga HP Samsung A23 5G Terbaru November 2025 Lengkap Spesifikasinya, Lagi Turun-turunnya! |
|
|---|
| Sri Mulyani Disebut Lindungi Pegawai yang Terlibat Kasus TPPU Rp349 T, Mahfud MD: Ke Saya Lobinya |
|
|---|
| Harta Kekayaan Wagub Riau SF Hariyanto Terancam Diperiksa KPK, Capai Rp14 M Tapi Tak Punya Motor |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.