Berita Viral

Sosok Deni Rukmana, Ayah Ngamuk Anaknya Ditampar Guru di Subang, Konten Kreator Pengikut 14,5 Ribu

Usut punya usut sang orang tua dari ZR (16) itu adalah seorang konten kreator bernama Deni Rukmana (38).

Tribun Jabar
DENI RUKMANA - Sosok ayah siswa yang mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang. 
Ringkasan Berita:
  • Sosok ayah siswa yang mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang.
  • Usut punya usut sang orang tua dari ZR (16) itu adalah seorang konten kreator.
  • Ia bernama Deni Rukmana (38).

 

BANGKAPOS.COM -- Inilah sosok ayah siswa yang mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang.

Usut punya usut sang orang tua dari ZR (16) itu adalah seorang konten kreator.

Ia bernama Deni Rukmana (38).

Baca juga: Na Daehoon Gugat Cerai Julia Prastini ke PAN Jaksel, Sahabat Sebut Jule Sedang Memperbaiki Diri

Diketahui kasus orang tua siswa mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang, masih menjadi perbincangan publik.

Sebagian publik mendukung guru meski telah melakukan kekerasan kepada muridnya dengan alasan memberikan sikap tegas dan kedisiplinan.

Publik menilai aksi orang tua siswa sampai melabrak sang guru tersebut dinilai berlebihan dan dianggap panjat sosial (pansos).

Karena kasus penamparan tersebut, kini sosok orang tua siswa mengamuk ke guru yang menampar anaknya di Subang ini turut jadi sorotan.

Lantas siapa sosok orang tua ZR tersebut?

Sosok Deni Rukmana

Kasus dugaan kekerasan di lingkungan sekolah kembali menyita perhatian publik. Kali ini, datang dari SMPN 2 Jalancagak, Kabupaten Subang.

Seorang wali murid bernama Deni Rukmana meluapkan kemarahannya setelah mengetahui anaknya, ZR (16), ditampar oleh sang guru, Rana Saputra. Insiden itu disebut terjadi setelah ZR memanjat pagar dan melanggar sejumlah peraturan sekolah.

Kemarahan Deni terekam dalam video yang diunggahnya sendiri melalui akun Instagram pribadinya, @mangdans_, dan langsung viral di media sosial.

Dalam video tersebut, Deni terlihat melabrak sang guru sambil menegaskan bahwa tindakan kekerasan bukanlah solusi mendidik anak.

“Cari solusi bukan seperti itu. Saya enggak pernah gampar-gampar anak,” ucap Deni dengan nada tinggi.

Guru yang bersangkutan, Rana Saputra, pun menanggapi dengan mengatakan bahwa tindakannya dilakukan karena alasan kedisiplinan.

“Kalau anak bapak tidak nakal, kalau anak bapak baik-baik saya tampar, saya (salah),” ujar Rana dalam video tersebut.

Deni tetap tidak terima dan menegaskan bahwa seorang guru seharusnya memanggil orang tua, bukan main tangan.

“Harusnya panggil orang tua, bukan tampar anak. Apakah boleh seorang guru melakukan itu?” katanya dengan emosi.

Tak berhenti di situ, Deni juga mengancam akan melaporkan kejadian ini kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, agar mendapatkan keadilan bagi anaknya.

Namun, aksi Deni justru menuai reaksi beragam dari warganet. Alih-alih mendapat simpati, banyak netizen yang balik menyindir dan menuduhnya mencari sensasi.

Pasalnya, diketahui bahwa Deni Rukmana merupakan seorang konten kreator dengan lebih dari 14 ribu pengikut di media sosial. Ia dikenal sering membagikan video komedi dan konten hiburan di akunnya.

“Cari panggung enggak sih?” tulis salah satu warganet di kolom komentar.

Video klarifikasi Deni di hadapan Gubernur Dedi Mulyadi pun ikut diserbu komentar pedas dari pengguna media sosial.

Banyak yang menilai aksinya terlalu berlebihan dan tidak pantas dilakukan di depan publik.

Meski begitu, Deni memberikan klarifikasi bahwa kedatangannya ke sekolah sebenarnya dilakukan dengan niat baik untuk meminta penjelasan, bukan untuk mencari keributan.

“Awalnya saya cuma mau menanyakan kenapa anak saya ditampar beberapa kali. Tapi salah satu guru menanggapi dengan nada tinggi, seolah tindakannya benar. Dari situ suasana jadi panas,” ujar Deni (38) saat ditemui wartawan di rumahnya, Rabu (5/11/2025).

Kasus ini kini tengah menjadi sorotan dan memicu perdebatan soal batas antara pendisiplinan dan kekerasan fisik di lingkungan sekolah.

Penjelasan Dedi Mulyadi

Secara terpisah, saat diundang Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Deni Rukmana juga kembali angkat bicara.

Namun, kali ini Deni mengungkapkan pernyataan bijak agar kejadian yang dialaminya itu menjadi pembelajaran.

“Dengan adanya masalah ini, yang saya hadapi semoga ke depannya, lebih baik lagi, buat anak saya terutama dan buat anak-anak yang lain, yang keduanya untuk para guru juga agar lebih semangat lagi mendidik para siswa, tidak ada kekerasan,” ujar Deni Rukmana, dikutip dari video diunggahnya, Kamis (6/11/2025).

Setelah itu, Dedi Mulyadi menjelaskan bahwa nanti akan mediasi antara orang tua siswa tersebut dengan sang guru terkait kejadian penamparan tersebut.

Saat ditemui Dedi Mulyadi, Rana Saputra mengakui perbuatannya telah menampar siswa berinisial ZR tersebut.

Namun, Rana menjelaskan motif melakukan tindakan tersebut dengan menyinggung beberapa pelanggaran ZR.

“Dia (siswa ZR) pelanggarannya merokok, kemudian berkelahi, menganggu kelas yang lain, dan terakhir loncat dari pagar,” ujar sang guru, Rana Saputra, dikutip Tribunjabar.id, Rabu (5/11/2025).

Kemudian di hadapan sang guru, Dedi Mulyadi menyampaikan pesan soal tugas guru dan tugas orang tua.

Ia menyebut bahwa sejatinya guru mendidik siswa di sekolah.

Begitu juga dengan tugas orang tua yang mendidik anaknya di rumah.

Menurut Gubernur Jawa Barat itu, baik guru dan orang tua siswa memiliki peran dan tanggung jawab yang sama hanya berbeda tempat.

Oleh karena itu, menurut Dedi, guru dan orang tua siswa pun harus bisa saling menghargai.



“Ketika di sekolah anak menjadi tanggung jawab guru, ketika di rumah tanggung jawab orang tua, jadi dua-duanya harus saling menghargai,”

“Kalau dititipkan di sekolah, percayakan kepada guru”

“Kalau gurunya agak keras sedikit, nah orang tuanya juga harus menyadari kenapa kekerasan itu terjadi”

“Tetapi guru juga harus menyadari tidak semua hal bisa diselesaikan dengan kekerasan,” ujar Dedi Mulyadi.

(Bangkapos.com/Tribun Jabar/Tribunnews)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved