Dua Pemuda Hilang Saat Demo di Jakarta Ditemukan Tinggal Kerangka di Gedung ACC Kwitang

Dua bulan hilang saat demo Jakarta, Muhammad Farhan Hamid dan Reno Syahputra Dewo ditemukan tinggal kerangka di Gedung ACC Kwitang.

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Kolase TribunJakarta.com | Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami
DITEMUKAN TINGGAL KERANGKA -- Sosok Farhan Hamid, Orang Dilaporkan Hilang Ditemukan Tinggal Kerangka di ACC Kwitang, Bukan Pendemo 

Sementara itu, Sumy menyampaikan bahwa identifikasi terhadap kerangka lainnya juga dilakukan dengan menggunakan data sekunder berupa perhiasan kalung dan kepala ikat pinggang, serta pemeriksaan primer DNA dari tulang. 

"Hasil pemeriksaan nomer Post mortem 0081 cocok dengan ante mortem 001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan," jelasnya. 

Gedung ACC Kwitang, Saksi Kerusuhan yang Berujung Tragedi

Gedung Astra Credit Companies (ACC) Kwitang sebelumnya menjadi salah satu titik kerusuhan dalam aksi demonstrasi 29 Agustus 2025.

Bangunan itu terbakar hebat dan dijarah massa, menyisakan puing-puing yang baru diperiksa dua bulan kemudian.

Saat petugas teknis memeriksa plafon lantai dua untuk keperluan renovasi, ditemukan sisa kerangka manusia di antara puing-puing terbakar.

Kedua jasad kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan autopsi dan tes DNA guna memastikan identitas mereka.

Keluarga Farhan: “Kami Ikhlas, Tapi Semoga Tak Ada Lagi Farhan Berikutnya”

Kakak kandung Farhan, Muhammad Irfan Zidny (31), mengatakan pihak keluarga menerima hasil pemeriksaan DNA dengan lapang dada.

“Apapun hasilnya, kami terima. Kalau benar itu adik saya, kami hanya minta doanya agar Farhan tenang di sisi Allah,” ucap Irfan di rumahnya di Koja, Jakarta Utara.

Ia juga berharap tidak ada lagi peristiwa serupa yang menimpa pemuda lain.

“Semoga nggak ada lagi Farhan-Farhan berikutnya. Cukup kami saja yang merasakan kehilangan seperti ini,” tambahnya lirih.

Irfan mengatakan, Farhan hilang sejak tanggal 29 Agustus.

Saat itu, adik bontotnya itu pamit ke keluarga hendak melaksanakan salat Jumat di Masjid Istiqlal dan berlanjut mengunjungi pemakaman Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob Polda Metro Jaya pada 28 Agustus.

Sehari berselang, keluarga tak menerima kabar apapun dari Farhan, sehingga akhirnya pencarian pun dilakukan.

"Kita tunggu 1 x 24 jam pun nggak ada kabar. Dan kita langsung berusaha menghubungi KontraS (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) untuk meminta bantuan," ucap Irfan.

Sejak tanggal 29 Agustus, keluarga yang dibantu KontraS menelusuri sejumlah tempat untuk mencari keberadaan Farhan.

Selain ke kantor polisi, keluarga juga mencari Farhan di rumah sakit tempat para demonstran dirawat kala itu.

Hingga akhirnya keluarga didatangi polisi menyusul temuan kerangka manusia di gedung ACC Kwitang.

"Dan kebetulan pada tanggal 1 atau 2 November 2025 itu, dapat informasi dari kepolisian bahwa ada ditemukan kerangka mayat di suatu gedung di samping Brimob di daerah Kwitang, langsung keluarga diminta datang untuk melakukan tes DNA di sana (RS Polri)," ucap Irfan.

Publik Desak Pengusutan Tuntas Kasus Hilangnya Farhan dan Reno

Pasca pengumuman hasil DNA, sejumlah pihak menyerukan agar kepolisian mengusut tuntas penyebab kematian Farhan dan Reno.

Pegiat HAM dari KontraS menyebut, perlu dilakukan investigasi independen untuk memastikan apakah kedua korban benar-benar tewas akibat kebakaran atau ada unsur kekerasan lainnya.

Sementara itu, pihak kepolisian menyatakan masih melakukan penyelidikan lanjutan terhadap penyebab pasti kematian keduanya.

(Bangkapos.com/Tribunnews.com/TribunBanten.com/TribunSumsel.com)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved