Sosok Adang Daradjatun, Pimpinan MKD DPR yang Jatuhkan Sanksi Sahroni Cs, Punya Harta Rp20,8 Miliar

Adang Daradjatun, eks Wakapolri yang menjabat di MKD DPR, jadi sorotan usai pimpin sidang sanksi Ahmad Sahroni Cs. Ini profil dan harta kekayaannya

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Tribun
ADANG DARADJATUN -- Sosok & Kekayaan Adang Daradjatun, Wakil Ketua MKD DPR Nonaktifkan Ahmad Sahroni cs, Eks Wakapolri 
Ringkasan Berita:
  • Sosok Adang Daradjatun, mantan Wakapolri yang kini memimpin MKD DPR, tengah jadi perhatian publik
  • Adang Daradjatun menjatuhkan sanksi ke Ahmad Sahroni, Nafa Urbach, dan Eko Patrio.
  • Berikut profil lengkap dan rincian hartanya.

 

BANGKAPOS.COM--Adang Daradjatun disorot seusai memimpin sidang Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI yang menjatuhkan sanksi kepada tiga anggota DPR RI Ahmad Sahroni cs.

Sidang MKD DPR memutuskan Ahmad Sahroni, Nafa Urbach dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) bersalah dalam dugaan pelanggaran kode etik.

Sosoknya dikenal sebagai salah satu figur penting di balik sikap tegas MKD dalam menegakkan disiplin dan etika anggota dewan.

Adang turut memimpin jalannya sidang yang memutuskan Nafa Urbach, Ahmad Sahroni, dan Eko Hendro Purnomo (Eko Patrio) bersalah dalam dugaan pelanggaran kode etik.

Sementara itu, dua nama lain yakni Surya Utama (Uya Kuya) dan Adies Kadier dinyatakan tidak terbukti melakukan pelanggaran etik.

Lalu, siapakah sebenarnya Adang Daradjatun, sosok yang kini berada di balik keputusan besar MKD tersebut? Dan berapa harta kekayaannya?

Profil Adang Daradjatun

Adang Daradjatun lahir di Bogor, Jawa Barat, 13 Mei 1949.

Ia merupakan putra seorang jaksa dan kini memiliki keluarga harmonis bersama istri, Nunun Nurbaetie, serta empat anak: Muhammad Azara Daradjatun, Ratna Farida Daradjatun, Adri Achmad Daradjatun, dan Tuza Junius Daradjatun.

Menariknya, Adang juga menjadi besan motivator Mario Teguh, karena putranya Azara menikahi putri Mario, Audrey Teguh.

Dalam bidang kepolisian, Komjen Adang Daradjatun merupakan alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1971. Sejak awal karier, ia menapaki berbagai posisi strategis di Korps Bhayangkara.

Beberapa posisi awal yang pernah ia emban antara lain:

  • Inspektur Dinas Komando Sektor Kota 711 Jakarta Pusat (1971)
  • Kepala Seksi Pengawasan Keselamatan Negara (PKN) Komando Sektor Kota 711 Jakpus (1972)
  • Kepala Seksi Sabhara Komando Sektor Kota 722 Jakarta Utara (1975)
  • Ajudan Menhankam Pangab (1976)
  • Kapolsek Kebayoran Lama Jakarta Selatan dengan pangkat Kapten (1980)
  • Kasubbag Anev Srena Polda Metro Jaya (1983)

Seiring waktu, Adang terus menanjak dengan menempati sejumlah posisi penting di Polri, antara lain:

  • Kepala Biro Ops Polres Jaksel (1983)
  • Wakapolres Jaksel (1984)
  • Kabag Sosbud Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Metro Jaya (1986)
  • Kabag Sospol Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1987)
  • Kabag Pengawasan Senjata Api & Bahan Peledak Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1989)
  • Karier Adang semakin cemerlang saat dipercaya sebagai Kepala Direktorat Intelijen & Pengamanan Polda Maluku (1990).
  • Dua tahun kemudian, ia menjabat Wakil Kepala Subdirektorat Pengawasan Senjata Api & Bahan Peledak Direktorat Intelijen & Pengamanan Polri (1992), sebelum menjadi Instruktur Utama di PTIK (1993) dan Perwira Pembantu III / Perencanaan Program dan Anggaran Srena Polri (1994).
  • Pada 1997, Adang menempati posisi Wakil Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri, dan di tahun yang sama naik menjadi Asisten Perencanaan dan Anggaran Kapolri.
  • Puncak kariernya dimulai saat ia diangkat Kapolda Jawa Barat (2000), kemudian menjadi Staf Ahli Kapolri (2001), Kabaharkam Polri (2002), hingga akhirnya menjabat sebagai Wakapolri (2004) hingga masa pensiunnya.

Sepanjang kariernya, Adang Daradjatun memperoleh berbagai penghargaan bergengsi, antara lain:

  • Satyalancana Kesetiaan 24 Tahun
  • Satyalancana Dwidya Sistha
  • Satyalancana Karya Bhakti
  • Satyalancana Ksatriya Tamtama
  • Satyalancana Jana Utama

Harta kekayaan Adang Daradjatun

Komjen Adang Daradjatun tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp20,8 miliar.

Hartanya itu terdaftar di dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang dilaporkannya pada tanggal 20 Maret 2024.

Harta terbanyak Adang datang dari tanah dan bangunan yang ia miliki di sejumlah wilayah, di antaranya di Kota Jakarta Selatan, Bogor, hingga Jakarta Pusat.

Berikut daftar lengkap rincian harta kekayaan milik Adang Daradjatun.

I. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 9.557.277.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 4380 m2/300 m2 di KAB / KOTA BOGOR, HASIL SENDIRI Rp. 452.160.000

2. Tanah Seluas 30 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 75.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 200 m2/80 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 500.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 905 m2/850 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 2.272.550.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 459 m2/180 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 286.983.000

6. Tanah dan Bangunan Seluas 150 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 103.050.000

7. Tanah Seluas 83 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 207.500.000

8. Tanah Seluas 150 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 375.000.000

9. Tanah dan Bangunan Seluas 405 m2/170 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN , HASIL SENDIRI Rp. 255.735.000

10. Tanah Seluas 384 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 612.132.000

11. Tanah Seluas 479 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 775.167.000

12. Tanah Seluas 120 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 300.000.000

13. Tanah Seluas 108 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 270.000.000

14. Tanah dan Bangunan Seluas 384 m2/350 m2 di KAB / KOTA KOTA JAKARTA PUSAT, HASIL SENDIRI Rp. 3.072.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 561.000.000

1. MOTOR, KAWASAKI KZ 1000 Tahun 1994, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000

2. MOTOR, HARLEY DAVIDSON HARLEY DAVIDSON Tahun 2002, HASIL SENDIRI Rp. 150.000.000

3. MOBIL, TOYOTA MINIBUS Tahun 2012, HASIL SENDIRI Rp. 381.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 1.342.150.000

D. SURAT BERHARGA Rp. 630.000.000

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 2.215.773.165

F. HARTA LAINNYA Rp. 6.793.078.239

Sub Total Rp. 21.099.278.404

II. HUTANG Rp. 260.000.000

III. TOTAL HARTA KEKAYAAN (I-III) Rp. 20.839.278.404.

(Bangkapos.com/Tribunnews/Tribunnews Maker)

Sumber: bangkapos.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved