Sosok Pramono Anung, Gubernur Jakarta Ubah Nasib Zidan Pemuda Disabilitas, Diterima di TransJakarta

Zidan diterima bekerja di TransJakarta setelah mengikuti Job Fair Disabilitas di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Dedy Qurniawan
Kolase TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN | Kompas/ Hafiz Wahyu
PRAMONO ANUNG -- Sosok Pramono Anung, Gubernur Jakarta | Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengubah nasib Zidan, seorang pemuda disabilitas. Dengan keterbatasan yang dimiliki, Zidan dapat bekerja di sebuah perusahaan bergengsi, Transjakarta. 

Pria yang akrab disapa Pramono ini juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Kabinet di era Pemerintahan Presiden Joko Widodo (2016-2019 dan 2019-2024).

Sebelum menjadi Sekretaris Kabinet, Pramono merupakan Wakil Ketua DPR RI dari 2009 hingga 2014 mewakili Fraksi PDI Perjuangan.

Usai menjabat sebagai Sekretaris Kabinet, kini Pramono diusung oleh Partai PDIP untuk maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.

Pramono Anung lahir di Kediri, Jawa Timur pada 11 Juni 1963.

Pria yang saat ini berusia 62 tahun itu memiliki istri bernama Endang Nugrahani serta dikaruniai dua anak yang bernama Hanindhito Himawan Pramono dan Hanifa Fadhila Pramono.

Pendidikan

Pramono Anung mengenyam pendidikan di SD Pawyatan Daha Kediri, kemudian melanjutkan ke SMP Pawyatan Daha - Kediri (1976-1979), hingga SMA 1 Kediri (1979-1982).

Usai lulus SMA, Pramono melanjutkan ke Pendidikan Tinggi dengan menempuh S1, Teknik Pertambangan Institut Teknologi Bandung (1982-1988).

Tak sampai disitu, Pramono melanjutkan studi S2-nya dengan mengambil jurusan Magister Manajemen di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta (1990-1992).

Studinya masih berlanjut hingga S3 dengan mengambil jurusan Doktor Ilmu Komunikasi di Universitas Padjadjaran, Bandung (2010-2013).

Perjalanan Karier

Dilansir dari Kompas.com, sebelum terjun ke dunia politik, Pramono adalah pebisnis di bidang pertambangan dan migas. Ia tercatat pernah menjadi direktur di PT Tanito Harum (1988–1996) dan PT Vietmindo Energitama (1988–1996). 

Pramono juga pernah menjabat Presiden Direktur PT Yudistira Haka Perkasa (1995–1999) dan selanjutnya menjabat Presiden komisaris di PT Yudhistira Haka Perkasa (1999). 

Di sela-sela kesibukannya itu, Pramono terjun ke dunia politik dan bergabung dengan PDIP pada 1998.

Pada tahun 2000-2005, Pramono didapuk menjadi Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P. 

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved