Berita Viral
Fakta dan Motif Penculikan Bilqis: Dijual Rp3 Juta Lewat Medsos Lalu ke Suku Anak Dalam Rp80 Juta
Bilqis Ramdhani (4) anak yang hilang di Makassar dan ditemukan di Jambi ditemukan ternyata hendak dijual pelaku ke Suku Anak Dalam Rp80 juta.
Ringkasan Berita:
- Motif tiga pelaku penculikan Bilqis Ramdhani (4) anak yang hilang di Makassar dan ditemukan di Jambi ditemukan fakta baru
- Bilqis sebelumnya dijual oleh pelaku Rp3 juta dan mengeklaim tidak mengetahui identitas lengkap pembeli balita
- Selanjutnya dua pelaku mengaku telah menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta
BANGKAPOS.COM - Motif tiga pelaku penculikan Bilqis Ramdhani (4) anak yang hilang di Makassar dan ditemukan di Jambi ditemukan fakta baru.
Bilqis sebelumnya dijual oleh pelaku Rp3 juta.
Namun, selanjutnya dua pelaku mengaku telah menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Sebelumnya Bilqis diculik dari Taman Pakui Sayang, Makassar pada Minggu (2/11/2025).
Dia ditemukan oleh tim gabungan di Tabir Selatan, Merangin, Provinsi Jambi setelah hampir sepekan pencarian.
Baca juga: Ingat Rani Juliani Caddy Golf yang Seret Antasari Azhar ke Penjara, Tanpa Jejak, Rumah Tinggal Tanah
Setelah ditemukan, sebuah video beredar luas di media sosial setelah diunggah oleh akun @jambisharing, memperlihatkan tampang salah satu wanita terduga pelaku sedang diinterogasi oleh petugas.
Dalam interogasi tersebut, terduga pelaku memberikan pengakuan blak-blakan.
Wanita tersebut mengakui telah menjual Bilqis seharga Rp3 juta.
Namun, ia mengklaim tidak mengetahui identitas lengkap pembeli balita tersebut.
"Saya nggak tahu namanya pak, (dijual) Rp3 juta pak, tapi dia yang minta sendiri Rp3 juta," ucap terduga pelaku dalam video tersebut.
Pengakuan ini diperkuat dengan rincian transaksi transfer yang dilakukannya.
Uang penjualan Bilqis dikirim melalui dua kali transfer:
- Transfer Pertama: Rp500.000
- Transfer Kedua: Rp2.500.000
- Total Penjualan: Rp3.000.000
Pengakuan ini sedang diselidiki mendalam oleh kepolisian untuk mengungkap jaringan sindikat perdagangan anak yang mungkin terlibat.
Sementara itu, kabar penemuan Bilqis yang selamat disambut haru oleh sang ayah, Dwi Nur Mas (Dimas) di Makassar.
“Alhamdulillah, Bilqis sudah ditemukan,” ujar Dimas singkat, dengan suara penuh syukur.
Momen penyelamatan juga diwarnai dengan adegan pilu.
Dalam video yang sama, Bilqis yang mengalami trauma berat menunjukkan penolakan.
Terdengar suara lirih balita 4 tahun itu berulang kali berucap, "Tidak mau, tidak mau," kepada petugas kepolisian yang hendak membawanya.
Pihak kepolisian harus melakukan tindakan persuasif dengan menelepon orang tua Bilqis di Makassar agar suara keluarga dapat meyakinkan balita tersebut untuk mau mengikuti dan diselamatkan.
Saat ini, Bilqis berada di bawah perlindungan dan telah mendapatkan penanganan medis pasca-trauma di Jambi, sementara terduga pelaku tengah diproses hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Baca juga: Profil Mayjen Febriel Buyung Sikumbang, Kasatgas PKH Halilintar Sergap Praktik Tambang Ilegal Babel
Kronologi Penculikan
Sebelumnya, Bilqis Ramdhani (4), diduga diculik pada Minggu (2/11/2025) oleh seorang wanita di Taman Pakui Sayang, Makassar, Sulawesi Selatan.
Taman tersebut merupakan tempat yang ramai dikunjungi masyarakat untuk bermain dan berolahraga.
Bilqis saat itu sedang ikut ayahnya, Dwi Nurmas (34), yang akan bermain tenis sembari melatih di taman itu.
Viral di media sosial sebuah potongan video dari kamera CCTV yang memperlihatkan seorang perempuan membawa Bilqis.
Perempuan itu terlihat membawa tiga orang anak, salah satunya adalah Bilqis yang mengenakan baju kaos pink.
Ada dua anak lain yang ikut di belakang Bilqis, tetapi belum diketahui identitasnya.
Hilangnya balita asal Kecamatan Rappocini, Makassar, itu telah dilaporkan sang ayah ke Polsek Panakkukang, pada Senin (3/11/2025).
Dwi Nurmas menceritakan bahwa ia datang bersama anaknya ke Taman Pakui Sayang pada pukul 08.05 Wita.
Saat itu, dirinya sedang bermain tenis sembari melatih, sedangkan anaknya bermain di playground sebelah lapangan tenis.
Pada pukul 09.00 Wita, Dwi Nurmas yang sudah berlatih tenis bersama beberapa rekannya sesekali memanggil anaknya dari lapangan.
"Dua kali saya panggil, dia jawab 'iya, Pak.' Tapi pas panggilan ketiga sudah tidak ada jawaban," ujar Dwi, dikutip dari TribunToraja.com, Jumat (7/11/2025).
Tak mendengar jawaban dari Bilqis, Dwinurmas langsung menghentikan permainan dan mencari anaknya di seluruh area taman.
Dibantu pengunjung, Bilqis Ramdhani tak kunjung ditemukan hingga sore hari.
"Saya keliling dari ujung ke ujung taman, nihil. Istri saya juga datang ikut mencari sampai ke Jalan Pettarani dan sekitar Jalan Pelita," tuturnya.
Keesokan harinya, Senin (3/11/2025), Dimas dan keluarganya kembali ke taman untuk mencari petunjuk.
Setelah itu, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar mendesak kepolisian menggunakan seluruh jaringannya untuk membongkar jaringan pelaku yang menculik Bilqis Ramdhani.
Sempat beredar kabar ada seorang perempuan yang ditangkap dan diduga pelaku yang menculik Bilqis.
Namun, belum bisa dipastikan orang tersebut adalah pelakunya.
Koordinator Bidang Hak Perempuan, Anak, dan Penyandang Disabilitas LBH Makassar, Ambara Dewita Purnama, meminta polisi segera mengerahkan seluruh jaringannya untuk menelusuri lebih jauh kasus ini, termasuk kemungkinan keterlibatan sindikat perdagangan anak.
"Kepolisian bisa menggunakan jaringan yang dimiliki, baik di tingkat lokal maupun nasional. Bahkan bisa melibatkan UPTD PPA Sulsel dan UPTD PPA Makassar agar penanganannya lebih cepat dan terpadu," kata Ambara saat dihubungi Tribun Timur, Jumat (7/11/2025).
Menurut Ambara, jika benar Bilqis dijual lagi kepada pihak lain, maka kasus ini tak lagi bisa disebut sekadar penculikan.
"Kalau korban sampai dijual, ini sudah masuk ranah tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Ada unsur eksploitasi anak di dalamnya," pungkasnya.
Baca juga: Profil & Harta Sugiri Sancoko Bupati Ponorogo di-OTT KPK & Alasannya Viral Punya 3 Nama Anak Unik
2 Pelaku Jual Bilqis ke Suku Anak Dalam Rp80 Juta
Resmob Polda Jambi dan Unit Opsnal Satreskrim Polres Kerinci berhasil membekuk dua pelaku utama penculikan balita di Makassar di Kota Sungai Penuh, Jambi, Jumat (7/11/2025).
Ternyata saat dibekuk, dua pelaku mengaku telah menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Dua pelaku yang diamankan yakni Adefrianto Syahputra S (36) dan Mery Ana (42), keduanya warga Kabupaten Merangin, Jambi.
Mereka ditangkap tanpa perlawanan di sebuah penginapan dekat Masjid Raya, Kelurahan Pasar Sungai Penuh.
Korban penculikan, Bilqis Ramdhani (4), sebelumnya dilaporkan hilang oleh orang tuanya di kawasan Taman Pakui, Makassar, Minggu (2/11/2025) pagi.
Saat itu, korban tengah bermain di sekitar lapangan tenis tempat orang tuanya beraktivitas.
Namun, sekitar pukul 10.00 WITA, bocah perempuan itu menghilang tanpa jejak.
Setelah menerima laporan, Satreskrim Polrestabes Makassar langsung melakukan penyelidikan intensif.
Polisi berhasil menangkap pelaku awal di wilayah Makassar yang mengakui telah menjual korban ke Yogyakarta.
Dari hasil pengembangan, anak tersebut kembali dijual kepada pasangan Adefrianto Syahputra dan Mery Ana yang berdomisili di Jambi.
Informasi keberadaan keduanya terlacak di wilayah hukum Polres Kerinci.
Tim gabungan kemudian diterjunkan untuk melakukan pengejaran lintas provinsi.
Setelah dilakukan pengintaian, kedua pelaku akhirnya diamankan di Sungai Penuh.
Dalam pemeriksaan, Adefrianto dan Mery Ana mengaku telah menjual Bilqis kepada kelompok Suku Anak Dalam di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, dengan harga Rp80 juta.
Keterangan ini langsung ditindaklanjuti oleh Tim gabungan Polrestabes Makassar dan Resmob Polda Jambi dengan melakukan pencarian ke lokasi yang dimaksud.
Upaya tersebut akhirnya membuahkan hasil.
Anak korban berhasil ditemukan dalam keadaan selamat dan langsung dievakuasi ke Polres Merangin untuk mendapatkan pendampingan dan pemeriksaan medis.
Kapolres Kerinci melalui Kasat Reskrim menyebutkan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi antara beberapa satuan kepolisian.
“Kami hanya melakukan back up terhadap rekan-rekan dari Polrestabes Makassar. Begitu mendapat informasi bahwa pelaku berada di wilayah hukum kami, tim langsung bergerak cepat untuk memastikan tidak ada ruang bagi pelaku melarikan diri,” ujar salah satu perwira Polres Kerinci.
Sementara itu, pihak Polrestabes Makassar memastikan bahwa seluruh pelaku akan dibawa ke Makassar untuk menjalani proses hukum lebih lanjut.
Kasus ini menjadi sorotan publik karena melibatkan jaringan antarprovinsi dan dugaan praktik perdagangan anak lintas daerah.
Polisi kini masih mendalami kemungkinan adanya jaringan lain yang terlibat dalam rantai jual beli anak tersebut.
“Kami akan menelusuri sejauh mana keterlibatan para pelaku, termasuk pihak yang membeli maupun memperdagangkan anak korban,” ungkap penyidik Polrestabes Makassar.
Kini, bocah Bilqis telah berada di bawah perlindungan kepolisian dan dinas sosial untuk pemulihan psikologisnya.
Baca juga: Profil & LHKPN SF Hariyanto Wagub Riau Terancam Diperiksa KPK, Hartanya Fantastis dari Abdul Wahid
Pelaku Mengaku Jual Korban Rp3 Juta Lewat Medsos
Wajah pelaku penculikan balita bernama Bilqis (4) di Makassar akhirnya terkuak.
Dia adalah Sri Yuliana alias Ana (30). Ana kini harus berhadapan dengan hukum setelah aksinya menculik dan menjual korban terendus polisi.
Kasus ini sontak menjadi sorotan lantaran korban dijual dan berpindah tangan hingga menempuh perjalanan ribuan kilometer.
Aksi keji Sri Yuliana alias Ana terhadap balita Bilqis terjadi pada Minggu (2/11/2025) pagi sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban diculik saat tengah bermain di kawasan Taman Pakui Sayang, Makassar.
Saat itu, Bilqis sedang asyik bermain dan lepas dari pengawasan ayahnya yang tengah fokus berolahraga tenis tak jauh dari lokasi.
Menyadari putrinya hilang secara misterius, ayah Bilqis langsung dilanda kepanikan dan segera melaporkan kehilangan sang putri ke Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Makassar.
Laporan tersebut langsung direspons cepat oleh tim kepolisian.
Gerak Cepat Polisi Membongkar Jaringan Jual Beli Anak
Berkat laporan dan penyelidikan intensif, polisi berhasil mengidentifikasi dan menangkap Sri Yuliana alias Ana di wilayah Makassar.
Penangkapan Ana menjadi titik terang. Namun, dari hasil pemeriksaan awal, fakta mengejutkan terungkap.
Bilqis ternyata sudah dijual ke orang lain dan sempat dibawa jauh hingga ke Yogyakarta.
Kapolrestabes Makassar, melalui Kasat Reskrim, menyatakan bahwa tim penyidik langsung melakukan pengembangan kasus secara maraton.
Polisi menduga pelaku tidak bekerja sendiri dan ada jaringan yang memanfaatkan anak-anak untuk kepentingan ekonomi.
Setelah ditangkap pelaku utama Polisi mengembangkan kasus tersebut.
Informasi awal anak dibawa ke Yogyakarta, tapi ternyata polisi mendapati fakta baru.
Akhirnya diketahui Bilqis sudah dijual lagi.
Pengembangan kasus tak berhenti di sana.
Terkuak bahwa Bilqis kembali dijual dan berpindah tangan hingga ditemukan di lokasi yang jauh, tepatnya di kawasan pedalaman Jambi.
Sebuah perjalanan yang sangat jauh dan melelahkan bagi seorang balita.
Bilqis akhirnya berhasil ditemukan sepekan setelah diculik, pada Sabtu (8/11/2025), dalam kondisi selamat, meski mengalami trauma psikologis.
Pengakuan Mengejutkan Ana
Dilansir dari berbagai sumber pada Senin (10/11/2025), dalam interogasinya, pelaku penculikan, Ana, secara blak-blakan mengakui bahwa bocah malang tersebut awalnya dijual ke seorang perempuan misterius.
Bilqis dijual Ana hanya sehari setelah diculik.
Motifnya sangat sederhana, yaitu kebutuhan ekonomi mendesak.
Ana mengaku sempat berniat merawat Bilqis, namun niat itu kandas karena ia terdesak masalah keuangan.
"Awalnya mau ji pertama ambil itu anak dirawat dengan baik, tapi karena butuh uang, jadi tanggal 3 itu saja jual," ucap Ana tanpa tedeng aling-aling saat diinterogasi petugas Polrestabes Makassar.
Lebih lanjut, Ana menjelaskan bahwa ia mengenal pembeli Bilqis melalui media sosial.
Transaksi jual beli Bilqis dilakukan secara langsung di Jalan Abu Bakar Lambogo, Makassar.
Ana menerima uang tunai sebesar Rp3 juta sebagai imbalan menyerahkan Bilqis kepada pembeli misterius tersebut.
Ana mengaku berpikir semua urusannya akan selesai setelah ia mendapatkan uang dan menyerahkan Bilqis.
Ia tidak menyangka bahwa kasus ini akan terus bergulir hingga akhirnya Bilqis ditemukan di Jambi, sebuah provinsi yang jaraknya sangat jauh dari Makassar.
"Saya kaget, tidak menyangka kalau anak itu bisa sampai ke Jambi." ucap Ana.
Ana pikir setelah diserahkan urusan selesai.
Ana mengatakan hal demikian tentu menunjukkan ketidaktahuannya atau upaya mengelak keterlibatan lebih lanjut dalam jaringan tersebut.
Kini, polisi masih terus memburu pihak-pihak lain yang terlibat dalam mata rantai penjualan Bilqis, dari Yogyakarta hingga ke Jambi, memastikan semua pelaku kejahatan ini mendapatkan hukuman yang setimpal.
Ana sendiri telah ditahan dan dijerat dengan undang-undang perlindungan anak dan tindak pidana penculikan.
(TribunJambi.com/Tribunnews.com/TribunnewsMaker.com/Tribun-medan.com/Bangkapos.com)
| Sosok dan Kisah Zidan, Disabilitas Viral Diinterview Pramono Anung, Kini Diterima di Transjakarta |
|
|---|
| Rincian Aliran Uang Korupsi Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko, Diduga Terima Rp2,6 M dari Tiga Klaster |
|
|---|
| Kakek Tarman Ngaku Cek 3 M untuk Sheila Hilang, Ternyata Cek Lama dari Bisnis Samurai 7 Tahun Lalu |
|
|---|
| Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Polisi Beber Alasan Roy Suryo Belum Ditahan: Ada Pertimbangan |
|
|---|
| Sosok Wanita Ngaku Tante F Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Datang ke Sekolah Sambil Menangis |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251110-PENCULIKAN-BILQIS.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.