Profil Tokoh
Profil dr Gia Pratama Putra, Viral Cerita Rahim Wanita Copot di Kresek, Anak Capt. Amir Hamzah
dr Gia Pratama Putra yang juga penulis buku, yang kini bertugas di beberapa rumah sakit mencerita kisah unik di podcast Raditya Dika.
Ringkasan Berita:
- Profil dan biodata dr Gia Pratama Putra yang kini jadi perbincangan hangat
- dr Gia Pratama Putra yang juga penulis buku, yang kini bertugas di beberapa rumah sakit
- Dalam podcast yang dipandu oleh Raditya Dika, dr Gia Pratama Putra sempat menceritakan hal unik ketika dirinya bertugas di IGD
BANGKAPOS.COM - Profil dan biodata dr Gia Pratama Putra yang kini jadi perbincangan hangat.
Sosok dr Gia Pratama kini tengah mencuri perhatian warganet.
Diketahui dr Gia Pratama Putra yang juga penulis buku, yang kini bertugas di beberapa rumah sakit.
Saat hadir dalam podcast yang dipandu oleh Raditya Dika, dr Gia Pratama Putra sempat menceritakan hal unik ketika dirinya bertugas di IGD.
Baca juga: Fakta Nadia Hutri Otak Penculikan Bilqis, Beli 3 Juta Dijual Lagi 15 Juta, Ini Rumah & Pekerjaannya
Saat itu, dr Gia Pratama Putra mendapat tugas piket jaga di IGD RSUD Dokter Selamat, Garut, Jawa Barat.
Sekira pukul 02.00 dinihari, datang keluarga pasien ke rumah sakit.
Keluarga pasien itu membawa kantong kresek berwarna hitam.
Lalu, dr Gia bertanya kepada keluarga pasien itu.
“Aku lagi jaga IGD-nya jam 2 pagi, tiba-tiba ada yang ngetok, pakai bahasa Sunda ‘Dok punten boleh konsul?’ Muhun pak aya naon? Iya pak ada apa? Dok kalau ini apa, sambil tunjukin ke aku kantong kresek warna hitam,” ujar dr Gia dalam podcat dengan judul Cerita dari Ruang IGD yang tayang di Youtube Raditya Dika.
Begitu melihat kantong kresek itu, dr Gia pun langsung kaget seketika.
Ternyata di dalam kantong kresek adalah rahim manusia.
Sontak, dr Gia bertanya dimana pemilik rahim itu.
Kebetulan si pemilik rahim ada di dalam mobil, dan langsung diminta oleh dr Gia masuk ke dalam rumah sakit.
Dari penjelasan dr Gia, wanita yang saat melahirkan rahim copot itu sempat ditangani oleh dukun beranak.
Sayangnya, penanganan di dukun beranak tidak melakukan persalinan dengan baik.
Menurut dr Gia, mestinya setelah bayi lahir, plasenta seharusnya dibiarkan keluar secara alami.
Namun dukun beranak tersebut menarik tali pusar secara paksa.
Karena itu pula terjadilah rahim copot yang bikin dr Gia syok..
Sejak podcast ini tayang, dr Gia pun ramai diperbincangkan karena pengalaman uniknya itu.
Lantas bagaimana sosok dr Gia Pratama Putra yang kini lagi viral di media sosial?
Profil dr Gia Pratama Putra
dr Gia Pratama Putra adalah seorang dokter dan penulis buku.
Ia lahir pada 31 Agustus 1985.
Beliau merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi dan menyebut profesi dokter sebagai pengabdi kemanusiaan.
dr Gia awalnya bercita-cita menjadi astronot, namun tekadnya untuk menjadi dokter tumbuh saat menjalani koas di rumah sakit di daerah, seperti RSUD Garut dan RSUD Serang, di mana beliau menghadapi berbagai pengalaman menantang.
Dalam karier kedokterannya, dr Gia aktif sebagai Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Manajer Humas di Rumah Sakit Prikasih serta Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta Selatan.
Selain praktik medis, beliau juga dikenal sebagai penulis buku novel.
Baca juga: Sosok Indah Pertiwi, Crazy Rich Terseret Pelicin Jabatan Bupati Ponorogo Sugiri, Teman Dokter Yunus
Novel pertamanya berjudul "#Berhentidikamu," yang menceritakan kisah nyata pertemuannya dengan sang istri melalui sebuah kejadian medis.
Novel ini laris dan diangkat ke layar lebar dengan judul yang sama pada tahun 2020.
Bukunya yang kedua berjudul "Perikardia," yang diterbitkan pada Desember 2019.
dr Gia juga aktif di media sosial untuk edukasi kesehatan kepada masyarakat secara sederhana dan mudah dipahami.
Keluarga dr Gia Pratama juga menarik, ayahnya adalah Capt. Amir Hamzah, seorang pilot maskapai Garuda Indonesia yang mengemudikan Boeing 747 pada tahun 1999.
Kisah inspiratif tentang keluarga dan profesinya sering dibagikan dr Gia di media sosial.
Biodata dr Gia Pratama Putra
Nama Lengkap: dr Gia Pratama Putra
Tanggal Lahir: 31 Agustus 1985
Pendidikan: Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi
Profesi: Dokter, penulis, edukator kesehatan
Karier Medis:
Kepala Instalasi Gawat Darurat (IGD)
Manajer Humas RS Prikasih dan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan
Karya Buku:
#Berhentidikamu (diangkat ke film tahun 2020)
Perikardia (Desember 2019)
Aktivitas: Aktif di media sosial untuk edukasi kesehatan dengan bahasa sederhana
Keluarga: Putra dari Capt. Amir Hamzah, pilot Garuda Indonesia yang menerbangkan Boeing 747 pada tahun 1999
Catatan Inspiratif: Awalnya bercita-cita menjadi astronot, namun tekad menjadi dokter tumbuh saat menjalani koas di RSUD Garut dan RSUD Serang.
Profil Raditya Dika
Sama dengan dr Gia Pratama Putra, Raditya Dika juga dikenal sebagai penulis, komika, aktor, penulis skenario, sutradara, dan kreator konten.
Berdasarkan profil Raditya Dika kini lebih dikenal sebagai komika hingga beberapa kali jadi juri Stand Up Comedy Indonesia (SUCI) KOMPAS TV dan konten YouTube-nya yang unik dari kreator konten umumnya.
Namun nama Raditya Dika dikenal pertama kali sebagai penulis novel yang didasarkan pada blog pribadinya, simak profil Raditya Dika di artikel ini.
Melansir dari berbagai sumber, Raditya Dika sendiri bernama lengkap Dika Angkasaputra Moerwani Nasution.
Radit sapaan Raditya Dika ini anak pertama dari lima bersaudara, pasangan Joselin Nasution dan Etty Purnamawati.
Dia memiliki empat orang adik, tiga perempuan dan satu laki-laki.
Kisah Nama Raditya Dika
Namun ada kisah menarik soal nama Raditya Dika yang melekat dengannya hingga kini.
Dika mengubah namanya dengan menambahkan Raditya yang diperolehnya saat membaca buku Sanskrta di bangku kelas 4 Sekolah Dasar (SD).
Dika akhirnya berizin kepada kedua orangtuanya untuk mengubah nama karena merasa berat dengan nama sandangan dari kedua ibu-ayahnya.
Rupanya, sang ibu membolehkan Radit menukar nama, meski tidak sampai mengubah akta kelahirannya.
Sejak lulus SD itulah, nama Raditya Dika yang digunakan hingga kini.
Lelaki kelahiran Jakarta, 28 Desember 1984 memulai kariernya di dunia penulis ketika menuliskan buku hariannya melalui blog ketika berkuliah di University of Adelaide, Australia.
Semua bermula dari kegemaran lelaki yang biasa dipanggil Radit atau Dika ini menulis buku harian sejak kelas 4 SD.
Kemudian wadah menulis Raditya Dika beralih ke blog saat duduk di kelas 11 SMA sebagai wadah mengisahkan kehidupan hariannya.
Pada 2005, tatkala berusia 21 tahun, Raditya Dika menghasilkan novel pertamanya berjudul unik saat itu, Kambing Jantan: Sebuah Catatan Harian Pelajar Bodoh.
Novel ini mengisahkan kehidupannya saat berkuliah di Australia dan merangkum dari semua goresannya di buku harian dunia mayanya.
Daya tarik novelnya bertumpu pada cara bertutur Raditya Dika yang jenaka dan ringan, biasanya disebut personal essay.
Baca juga: Sosok Nadia Hutri Otak Pelaku Penculikan Bilqis di Makassar, Sudah Jual 9 Bayi & 1 Anak Lewat TikTok
Tak karuan saja, ramai kalangan remaja Indonesia era 2000-an menyukai buku Raditya Dika yang masuk jajaran buku laris manis (bestseller) kala itu.
Selain itu, Raditya Dika jadi trendsetter di kalangan penulis yang ramai mengekor untuk membuat karya serupa.
Pasalnya Raditya Dika selalu mengisahkan hal acak yang terjadi dalam hidupnya.
Mengikuti kesuksesan Kambing Jantan, Raditya Dika rutin menelurkan novelnya yang selalu menyisipkan nama binatang.
Mulai dari Cinta Brontosaurus (2006), Radikus Makankakus: Bukan Binatang Biasa (2007), hingga Babi Ngesot: Datang Tak Diundang Pulang Tak Berkutang (2008).
Berlanjut dengan Marmut Merah Jambu (2010), Manusia Setengah Salmon (2011), Koala Kumal (2015) hingga Ubur-Ubur Lembur (2018).
Namun Raditya Dika muncul dengan karya terbaru yang berbeda dari biasanya bertajuk Skesta Mendung pada 2021.
Selepas sukses di novel, Raditya Dika mulai dilirik oleh produser yang tertarik memfilmkan karyanya.
Pada 2009, film perdana pria pecinta pancake durian ini bertajuk Kambing Jantan: The Movie rilis.
Selain jadi pemain, Raditya Dika juga menulis langsung skenarionya.
Pada film itu, dia beradu akting dengan Herfiza Novianti dan Edric Tjandra.
Kesuksesan Raditya Dika dengan film adaptasinya pun berlanjut.
Dia kembali mengadaptasi novelnya menjadi film layar lebar yaitu Cinta Brontosaurus, Manusia Setengah Salmon, dan Marmut Merah Jambu.
Seluruh film itu berkisah tentang cinta Dika yang selalu kandas.
Raditya juga menggarap beberapa filmnya sendiri dengan Hangout jadi film Raditya yang lepas dari novel karyanya.
Film yang rilis pada 2016 ini berhasil meraih jumlah penonton terbanyak hingga 2,6 juta penonton.
Lalu film The Guys yang tayang pada 2017 menjadi film terakhir Raditya sebelum vakum dari dunia film.
Merambah ke film dan seri web, konsisten di YouTube
Radit semakin merambah ke dunia lakon saat memainkan seri web Malam Minggu Miko yang awalnya tayang di kanal YouTube-nya pada 2010.
Lalu Malam Minggu Miko yang tampil dua musim itu disiarkan di KOMPAS TV.
Tak hanya film, Raditya Dika mulai tertarik ke dunia komedi bermula dari kekagumannya akan cerita novel Lupus karya mendiang Hilman Hariwijaya.
Raditya mulai jadi komika (stand up comedian) dengan tema yang masih berkutat dengan kisah asmara dan kehidupannya.
Dia beroleh ilmu stand up saat berkuliah di Australia.
Namanya sejajar dengan Pandji Pragiwaksono dan Ernest Prakasa yang anak didik kompetisi SUCI musim pertama tahun 2011.
Bukan hanya komika, Raditya Dika mulai tampil di televisi.
Dia bertandem dengan Pandji dalam program diskusi politik Provocative-Proactive yang pernah tayang di Metro TV pada 2010-an dan Comic Action di KOMPAS TV.
Kini, Raditya Dika lebih sering mengeluarkan karya kreatif melalui kanal YouTube-nya yang hingga Senin (5/9/2022) sudah punya 9,86 juta pelanggan (subscriber).
Di dunia kreator konten YouTube, Raditya Dika terbilang senior dan sejajar dengan Chandra Liow, Andovi Lopez dan Jovial da Lopez (SkinnyIndonesian24), Edho Zell, Bayu Skak, dan selainnya.
Bahkan Raditya Dika termasuk yang masih konsisten dengan konten YouTube di tengah beberapa kreator yang bertumbangan, baik karena sistem algoritma yang berubah ataupun kejenuhan.
Hal-hal acak selalu diunggah Raditya Dika bersama timnya yang berisikan komika dan editor video, Pandu.
Tak jarang, kontennya selalu segar dan belum pernah ditemui pada kreator konten sejenis.
Contohnya, konten Paranormal Experience, Jalan-jalan menggunakan Google Maps saat pandemi Covid-19 yang diadaptasi dari kreator konten luar negeri, percakapannya dengan sang istri, Anissa Aziza dan sebagainya.
Sebelum menikah dengan Anissa Aziza yang dikenal sebagai artis peran FTV, Raditya Dika mengalami kisah cinta yang beragam.
Raditya Dika sendiri pernah berpacaran dengan sederet artis seperti Herfiza Novianti, Sherina, dan Anissa Aziza.
Soal kisah cinta, Raditya Dika juga cukup terbuka.
Hingga akhirnya, lelaki bertinggi badan 160 cm ini melepas masa lajang pada 5 Mei 2018 dengan Anissa Aziza yang berselisih 10 tahun.
(Tribun-medan.com/Kompas.com/Sripoku.com/Bangkapos.com)
| Profil Arif Satria, Rektor IPB Ditunjuk jadi Kepala BRIN, Lulusan Jepang Tembus Harta Rp9 M Lebih |
|
|---|
| KH Yusuf Hasyim Kiai Militer dari NU yang Berjasa Besar bagi NKRI |
|
|---|
| Profil & Harta Ali Alwi Anggota DPD Sebut Purbaya Berani Tampil di Tengah Serigala, Legislatif '99 |
|
|---|
| Profil Kombes Budi Hermanto yang Umumkan Bakal Ada Tersangka di Kasus Dugaan Ijazah Palsu Jokowi |
|
|---|
| Profil & LHKPN SF Hariyanto Wagub Riau Terancam Diperiksa KPK, Hartanya Fantastis dari Abdul Wahid |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251111-dr-GIA-PRATAMA-PUTRA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.