Proses Produksi Bobibos Bahan Bakar Jerami Padi Temuan Ikhlas Thamrin, Pengamat Ragu: Apa Betul 98?
Proses produksi bobibos bahan bakar jerami dimulai dengan menjemur jerami padi hingga kadar airnya dinilai ideal.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
Ringkasan Berita:
- Proses produksi bobibos bahan bakar jerami dimulai dengan menjemur jerami padi hingga kadar airnya dinilai ideal.
- Jerami kering pilihan kemudian diproses menggunakan serum khusus dan diekstrak menjadi bahan bakar.
- Namun, pengamat meragukan klaim bahwa Bobibos memiliki RON 98 karena tak mudah menghasilan BBM seperti itu.
BANGKAPOS.COM - Inovasi bahan bakar alternatif Bobibos (bahan bakar originial buatan Indonesia, bos) yang menggunakan jerami sebagai bahan baku sedang jadi sorotan publik.
Proses produksi bobibos bahan bakar jerami dimulai dengan menjemur jerami padi hingga kadar airnya dinilai ideal.
Jerami kering pilihan kemudian diproses menggunakan serum khusus dan diekstrak menjadi bahan bakar.
Namun, pengamat meragukan klaim bahwa Bobibos memiliki RON 98 karena tak mudah menghasilan BBM seperti itu.
Jika klaim ini terbukti, Bobibos bisa menjadi terobosan besar dalam upaya ketahanan energi berbasis sumber daya lokal.
Lima Tahap Proses Produksi Bobibos
1. Pengumpulan dan Pengeringan Jerami
Jerami dikumpulkan dari area persawahan lalu dikeringkan hingga mencapai kadar air ideal.
2. Pemilahan dan Persiapan Bahan Baku
Jerami kering dipilah agar hanya bahan berkualitas yang masuk tahap ekstraksi.
3. Ekstraksi Menggunakan Serum Khusus
Bahan baku diproses dengan mesin khusus dan serum untuk mengambil senyawa esensial.
4. Pemurnian Cairan Hasil Ekstraksi
Cairan diekstrak lalu diproses agar memenuhi standar bahan bakar nabati.
5. Formulasi Akhir Menjadi Bobibos
Cairan murni diformulasikan menjadi dua varian: Merah (setara solar) Putih (setara bensin)
Menurut Ikhlas Thamrin, pihaknya menyebut diperlukan bahan baku jerami yang “kira-kira 9 ton untuk produksi Bobibos sebanyak sekitar 3.000 liter,
Jumlah bahan baku itu menurutnya setara dengan limbah dari satu hektar sawah padi.
Limbah batang kering tersebut kemudian diproses menggunakan mesin dan serum yang dikembangkan oleh timnya.
Ikhlas, yang juga menjabat sebagai CEO PT Inti Sinergi Formula, optimistis Bobibos bisa diproduksi di seluruh Indonesia, mengingat luasnya lahan padi nasional.
Ia bahkan menargetkan bahwa harga jual kedua varian bahan bakar tersebut dapat diseragamkan dan, dalam jangka panjang, berpotensi berada di bawah Rp 10.000 per liter.
Dukungan terhadap upaya ini datang pula dari Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, yang sempat mencoba performa Bobibos pada mesin traktor di Lembur Pakuan, Subang, dan menawarkan pasokan jerami dari 1.200 hektar sawah sebagai bahan baku.
Saat ini, produksi massal Bobibos masih menunggu izin pemerintah, sedangkan 3.000 liter produksi awal telah digunakan dalam uji coba terbatas di wilayah Jonggol.
Pengama Ragu: Apa Betul RON 98?
Sementara itu, Ali Ahmudi, Ketua Pusat Studi Kebijakan Energi dan Pertambangan (Puskep) Universitas Indonesia, menilai bahwa klaim Bobibos sebagai bahan bakar setara RON 98 harus dipertimbangkan secara terbuka agar publik memahami dasar teknologinya.
Menurut Ali, bahan bakar beroktan tinggi yang berbasis nabati umumnya memerlukan proses pengolahan yang kompleks dan sering kali melibatkan tambahan zat aditif.
“Apakah betul RON-nya 98, dan bagaimana prosesnya? Dugaan saya ada pencampuran hidrogen untuk melepas O?. Tapi kita tunggu saja penjelasannya bagaimana,” ujarnya kepada Kompas.com belum lama ini.
Ia menjelaskan bahwa produk dengan RON tinggi biasanya dihasilkan melalui teknologi kilang yang panjang, melibatkan reaksi kimia dan katalis.
Selain itu, meskipun bahan bakar nabati seperti E100 atau B100 bisa diproduksi tanpa campuran bahan bakar fosil, mereka tetap memerlukan aditif pendukung.
“Secara teknis, bahan bakar nabati murni bisa diproduksi, tapi tetap memerlukan bahan tambahan yang mendukung reaksi konversinya,” kata dia.
Karena itu, Ali menekankan pentingnya adanya transparansi mengenai formula, proses produksi, serta hasil uji laboratorium agar publik dapat menilai kualitas, keamanan, dan kesesuaian Bobibos dengan standar bahan bakar sebelum dipasarkan luas.
Sosok Ikhlas Thamrin
Setelah viral, sosok Muhammad Ikhlas Thamrin pun jadi sorotan.
Ikhlas Thamrin adalah penemu Bobibos atau bahan bakar jerami asal Jonggol, sebuah desa di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, yang sedang viral.
Siapa sosok M Ikhlas Thamrin dan cara produksinya lebih jauh?
Muhammad Ikhlas Thamrin adalah alumni Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo angkatan 2001.
Selama kuliah, Muhammad Ikhlas Thamrin mengaku sangat sering mengikuti demonstrasi untuk mengkritisi sumber energi di Indonesia.
“Saya ingat betul pernah berdemo di Jakarta untuk menolak kenaikan harga BBM.
Namun, setelah lulus saya mulai berpikir apa yang dapat saya lakukan untuk memberi solusi perihal energi,” ujar Muhammad Ikhlas Thamrin dikutip dari situs resmi UNS, Rabu (12/11/2025).
Lulus tahun 2005, Muhammad Ikhlas Thamrin pun mulai mencari solusi untuk permasalahan energi.
Ia berpendapat energi di Indonesia berpotensi langka dan mahal karena belum memanfaatkan energi terbarukan terlebih yang saat ini digunakan belum ramah lingkungan.
Pada 2007, Muhammad Ikhlas Thamrin memulai riset tentang energi bersama timnya.
Delapan tahun kemudian ia mendirikan PT Baterai Freeneg Generasi.
Hasil dari riset yang dilakukannya melahirkan sebuah solusi energi berbasis pulsa berupa kompor dan motor.
Kala itu, patennya telah diuji oleh International Certificate Testing Technology (ICTT).
Kompor dan motor listrik tersebut akan dapat digunakan dengan baterai yang menganut sistem pulsa token.
Pengguna tidak perlu mencari stasiun pengisian listrik umum untuk mengisi daya jika baterai habis melainkan cukup mengisi pulsa token.
Muhammad Ikhlas Thamrin bermimpi membangun ekosistem listrik di Indonesia pada 2030.
10 tahun riset Bobibos
Bobios dibuat dari dari berbagai tanaman yang mudah tumbuh di banyak wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan.
Dengan RON mendekati 98, Bobibos disebut bisa menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional saat ini.
10 tahun riset mandiri, Bobibos masih perlu lewati banyak pintu
Muhammad Ikhlas Thamrin menciptakan Bobibos dilatarbelakangi oleh keresahannya pada tingginya ketergantungan Indonesia terhadap energi impor.
Ia ingin membuktikan Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan dan riset mandiri.
Kang Dedi Mulyadi Teken MoU dengan Bobibos
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi resmi menandatangani nota kerjasama dengan penemu Bahan Bakar Original Buatan Indonesia Bos (Bobibos), Muhammad Ikhlas Thamrin, di Lembur Pakuan, Kabupaten Subang, Sabtu (15/11/2025).
Kerjasama tersebut bertujuan mengembangkan bahan bakar nabati berbasis jerami agar bisa masuk ke tahap produksi.
"Kita sudah tanda tangan MoU. MoU-nya sudah ditanda tangan antara saya dengan bosnya, Bobibos," ujar Dedi dalam rekaman video yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/11/2025).
Mantan Bupati Purwakarta itu menjelaskan, produksi perdana bahan bakar nabati tersebut akan segera dilakukan dalam waktu dekat.
Rencananya akan dilakukan uji coba di lingkungan Lembur Pakuan terlebih dahulu.
"Nanti ke depannya adalah hal-hal yang bersifat teknisnya. Jadi minggu depan kita panen. Maka jeraminya akan segera dibuat produksi untuk bahan bakar nabati dan konsumsinya hanya untuk uji coba di lingkungan Lembur Pakuan dulu," katanya.
Menurut Dedi, penggunaan bahan bakar nabati selain ramah bagi lingkungan, diyakini juga dapat mengurangi beban subsidi pemerintah untuk penyediaan BBM.
Ia menargetkan, bila uji coba di Lembur Pakuan berjalan baik, ke depannya akan diterapkan di seluruh jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Minimal seluruh jajaran pemerintah Provinsi Jawa Barat ke depan menggunakan bahan bakar nabati sehingga APBD-nya efisien. APBD-nya efisien, subsidi negaranya terkurangi karena subsidi BBM sama tinggi," tuturnya.
Selain mengurangi beban subsidi energi, Dedi menilai inovasi ini berpotensi membawa dampak ekonomi bagi petani.
Limbah jerami yang selama ini tidak bernilai bisa menjadi komoditas baru. Sebab, menurutnya, petani nantinya tidak hanya menjual padi. Namun juga bisa menjual jerami.
(Tribun Trends/ Kompas.com/ Kompas.tv/ Bangkapos.com)
| Sosok Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos Bahan Bakar Jerami dan Proses Produksinya |
|
|---|
| Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos BBM Jerami Ditemui Gubernur Bengkulu yang Geram BBM Langka |
|
|---|
| Sosok dan Biiodata Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos Bahan Bakar dari Jerami |
|
|---|
| Setelah KDM, Gubernur Bengkulu Kepincut Bobibos Bahan Bakar Jerami, Anggap Pertamina Diam BBM Langka |
|
|---|
| Sosok Muhammad Ikhlas Thamrin Penemu Bobibos BBM Jerami, Bukan Anak Teknik, 10 Tahun Riset Mandiri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251116-Bobibos-bahan-bakar-jerami-padi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.