Penculik Tawarkan Bilqis ke Banyak Orang, Suku Anak Dalam di Jambi Kasihan, Kuras Tabungan 85 Juta
Mery Ana (42) penculik Bilqis Ramdhani (4) balita 4 tahun asal Makassar ternyata menawarkan korbannya ke banyak orang di Jambi.
Penulis: Dedy Qurniawan CC | Editor: Dedy Qurniawan
BANGKAPOS.COM - Mery Ana (42) penculik Bilqis Ramdhani (4) balita 4 tahun asal Makassar ternyata menawarkan korbannya ke banyak orang di Jambi.
Suku Anak Dalam di Jambi yang iba melihat nasib Bilqis akhirnya menguras tabungannya Rp85 juta.
Uang itu menurut Mery Ana adalah untuk mengganti biaya perawatan Bilqis.
Begitulah modus pelaku Adefrianto Syahputra (36) dan Mery Ana (42) saat menjual Bilqis hingga sampai ke tangan Suku Anak Dalam di Jambi, tepatnya keppada kelompok Sikar bernama Begendang dan istrinya, Ngerikai.
Ternyata keduanya menipu Begendang menggunakan dokumen surat pernyataan palsu yang seolah-olah ditandatangani orang tua Bilqis.
Dalam surat itu, keluarga disebut tidak mampu dan menyerahkan anaknya untuk dirawat.
Penculik anak itu memanfaatkan kepolosan Begendang yang tidak bisa membawa dan menulis.
Pelaku juga menyatakan siap bertanggungjawab jika terjadi hal yang tidak diinginkan.
Meski tak mengenal pelaku, Begendang yang iba bertekad merawat Bilqis, bahkan ketika ia diminta mengganti biaya perawatan Rp85 juta.
"Anaknya ada lima. Karena rasa kasihan dan khawatir Bilqis tidak selamat, maka Begendang merawatnya," ujar Tumenggung Sikar, tokoh Suku Anak Dalam yang juga mertua Begendang saat ditemui Kompas.com di Desa Mentawak, Kabupaten Merangin, Jambi, Kamis (13/11/2025).
Setelah melihat kondisi Bilqis yang tidak terawat, rasa iba Begendang pun semakin besar.
Pelaku mengaku sudah tidak sanggup merawat balita itu karena tak punya biaya, sehingga mereka keliling menawarkan Bilqis kepada warga di Kabupaten Merangin.
"Dia (pelaku) datang sini. Anak aku (Ngerikai dan Begendang) bilang, daripada anak ini dilempar ke mana, lebih baik dia yang ngerawat,” ungkap Tumenggung Sikar kepada TribunJambi.com, Jumat (14/11/2025).
Karena ingin menolong, Begendang merelakan tabungannya.
Tabungan itu merupakan hasil kerjanya selama setahun berkebun, jual beli babi ke pengepul, dan kerja serabutan lainnya.
"Anak aku itu tukang percayo (mudah percaya), tidak tahu apo-apo (apa-apa). Jadi diadopsilah anak itu,” terangnya.
Kronologi Penculikan Bilqis
Bilqis awalnya hilang saat bermain di Taman Pakui Sayang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (2/11/2025).
Ketika itu, ayah Bilqis, Dwi Nurmas (34) sedang bermain tenis di lapangan.
Dari hasil penyelidikan, Bilqis diculik oleh pelaku perempuan berinisial SY (30), warga Kecamatan Rappocini, Kota Makassar.
"Dari hasil penyelidikan, Polrestabes Makassar mengamankan SY sebagai pelaku utama," kata Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro dalam konferensi pers di Mapolrestabes Makassar, Senin (10/11/2025), dilansir Tribun-Timur.com.
SY kemudian membawa korban ke kosnya di Jl Abu Bakar Lambogo.
Ia lantas menawarkan Bilqis untuk dijual di media sosial Facebook dengan akun 'Hiromani Rahim Bismillah'.
"Kemudian, ada yang berminat dengan korban. Pembelinya atas nama NH," terangnya.
NH (Nadia Hutri) merupakan seorang perempuan berusia 29 tahun yang beralamat di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.
Baca juga: Ayah Bilqis Cerita Perubahan Sikap Putrinya, Psikolog Ajak Main Boneka dan Menggambar
NH yang berminat dengan Bilqis lantas terbang dari Jakarta ke Makassar untuk melakukan transaksi dengan SY.
Transaksi dilakukan di indekos SY senilai Rp3 juta.
"Dengan transaksi sebesar Rp3 juta rupiah di kos pelaku (SY)," bebernya.
Selanjutnya, NH membawa Bilqis ke Jambi untuk dijual kembali kepada Adefrianto Syahputra (AS) dan Mery Ana (MA).
Namun, terlebih dahulu NH transit di Jakarta.
AS (36) merupakan pria yang merupakan karyawan honorer asal Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin, Jambi.
Sementara M adalah perempuan yang bekerja sebagai asisten rumah tangga, beralamat di Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin.
"Pengakuan NH sebagai keluarga di Jambi. (Dijual) sebesar Rp15 juta dengan dalih membantu keluarga yang 9 tahun belum punya anak," ungkap Djuhandhani.
NH kemudian menyerahkan Bilqis kepada AS dan MA, lalu melarikan diri ke Kabupaten Sukoharjo.
AS dan MA mengaku membeli Bilqis dari NH senilai Rp30 juta.
Tak berhenti di situ, AS dan MA kembali menjual Bilqis. Kali ini kepada kelompok di Suku Anak Dalam.
Kedua pelaku menjual balita itu dengan harga fantastis yakni Rp80 juta.
"Keduanya mengaku telah memperjualkan 9 bayi dan 1 anak melalui TikTok dan WA (WhatsApp)," bebernya.
Bilqis kemudian ditemukan oleh Tim Polrestabes Makassar di kawasan Suku Anak Dalam, Sabtu (8/11/2025).
Atas perbuatannya, keempat tersangka dijerat pasal berlapis.
"Adapun pasal-pasal yang disangkakan adalah Pasal 83 Juncto Pasal 76F Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak," kata Djuhandhani, dikutip dari Tribun-Timur.com.
"Dan atau Pasal 2 Ayat 1 (dan) 2 Juncto Pasal 17 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang," lanjut mantan Dirtipidum Mabes Polri ini.
Sementara itu, motif pelaku menjual Bilqis lantaran ekonomi.
"Terkait motif pelaku adalah menjual anak karena alasan ekonomi dan membutuhkan uang untuk kebutuhan hidup," ungkap dia.
Selain menangkap pelaku, polisi juga mengamankan barang bukti berupa empat ponsel.
"(Ada juga) satu buah ATM BRI dan uang tunai Rp1,8 juta," tandasnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJambi.com/Rifani Halim, Kompas.com/Suwandi, Tribun-Timur.com/Muslimin Emba)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Suku Anak Dalam Kuras Tabungan Rp85 Juta demi Selamatkan Bilqis, Penculik Tawarkan ke Banyak Orang, https://www.tribunnews.com/regional/7754964/suku-anak-dalam-kuras-tabungan-rp85-juta-demi-selamatkan-bilqis-penculik-tawarkan-ke-banyak-orang?page=all.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
| Terungkap Alasan Suku Anak Dalam Merangin Jambi Mau Adopsi Bilqis |
|
|---|
| Cerita Tokoh Suku Anak Dalam Merangin Jambi, Anaknya Ditipu Penjual Bilqis |
|
|---|
| Kisah Iptu Nasrullah Selamatkan Bilqis, Minta Doa Ustaz hingga 7 Pondok Pesantren |
|
|---|
| Terungkap Selain Bilqis, Sudah Ada 9 Anak dan Satu Bayi yang DIperjualbelikan di TikTok dan WhatsApp |
|
|---|
| Terkuak Alasan Suku Anak Dalam Adopsi Anak Kayak Bilqis, Pelaku 9 Kali Jual Bayi Lewat WA & TikTok |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251116-Tumengung-Sikar-tokoh-Suku-Anak-Dalam-di-Merangin-Jambi.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.