Berita Viral
Sosok Bripka Laode Abdul Salman Polisi Papua Tewas di Kendari, Ditikam Paman TNI, Atlet Paralayang
Bripka Laode Abdul Salman polisi yang bertugas di Papua tewas ditikam pamannya yang seorang TNI di Kendari.
Dirinya bahkan beberapa kali mewakili Polres Tolikara untuk menunjukkan ketangkasannya sebagai seorang atlet.
Misalnya pada tahun 2020 silam saat HUT KE-75 Kemerdekaan RI, ia bersama dengan empat anggota Polres Tolikara kibarkan Bendera Merah Putih dengan menggunakan paralayang di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara.
Tak hanya sekali, pada tahun 2023 juga, ia bersama timnya kembali melakukan atraksi paralayang.
Ia tak hanya sebagai peserta paralayang, namun juga turut melatih personel lainnya.
Olahraga paralayang adalah olahraga terbang bebas menggunakan parasut modifikasi yang lepas landas dari lereng bukit atau gunung dengan berlari.
Olahraga ini memanfaatkan angin untuk terbang melayang di udara tanpa mesin.
Pamannya TNI di Kendari
Seorang anggota Polres Tolikara, Polda Papua Pegunungan bernama Bripka Laode Abdul Salman (36) harus tewas di tangan pamannya sendiri yakni Junaido (43).
Paman Salman yang berprofesi sebagai aparatur sipil negara (ASN) di institusi TNI itu tega menikam keponakannya hingga tewas pada Sabtu (15/11/2025) dini hari sekitar pukul 01.30 WITA.
Momen ini terjadi ketika Salman tengah menginap di kediaman pamannya di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra)
Dikutip dari Tribun Sultra, maksud Salman berada di Kendari yakni mendampingi atlet yang dibinanya untuk mengikuti kompetisi paralayang.
Korban Lerai Pelaku yang Cekcok dengan Istrinya
Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Welliwanto Malau, mengungkapkan peristiwa bermula ketika Junaido terlibat cekcok dengan istrinya berinsiial HA (41).
Pada momen tersebut, Salman berniat untuk melerai, tetapi justru berujung ditikam oleh Junaido menggunakan badik.
Baca juga: Ingat Brigjen Hendra Kurniawan di Kasus Pembunuhan Brigadir J & Ferdy Sambo, Ternyata Batal di-PTDH
Akibatnya, korban mengalami 12 luka tusukan di tubuhnya dengan rincian empat luka tikam di punggung, empat luka tikam di bawah ketiak, satu luka tikam di dada sebelah kanan, satu luka tikam di dada sebelah kiri, dan satu luka tikam di leher bagian kiri.
Selain itu, korban turut menderita luka robek di bagian tangan sebelah kiri dan pipi sebelah kiri.
“Pelaku ini merupakan paman dari korban, pada tubuh korban terdapat sejumlah luka tusukan senjata tajam badik mulai dari leher, lengan, dada, hingga ke bagian kaki,” ungkapnya saat ditemui di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari, Sabtu.
Sementara, Kanit Reserse Mobile Subdit III Jatanras Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utomo, mengungkapkan sebelum terlibat cekcok dan menikam Salman, Junaido pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.
Selain itu, dia juga masih mengenakan Pakaian Dinas Lapangan (PDL) ASN TNI.
Sementara, menurut pengakuan Junaido saat ditangkap, cekcok yang terjadi akibat HA tidak melapor terlebih dahulu terkait Salman yang bakal menginap.
"Saya itu dengan istri saya saling menyayangi. Tapi itulah, di saat saya melaksanakan piket. Ko hargai saya lah. Ada keluarga mau datang," tuturnya dalam rekaman yang didokumentasikan pihak kepolisian, Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Pelaku Sempat Melawan saat Ditangkap
Berdasarkan rekaman video yang diterima, pelaku ditangkap tidak lama setelah peristiwa penikaman tersebut di kediamannya.
Namun, saat polisi tiba di lokasi, pelaku sempat melawan di mana ia masih membawa sajam yang diduga digunakan untuk menghabisi korban.
Lalu, tim dari Reserse Mobile Subdit III Jatanras Polda Sultra langsung melakukan pendekatan dengan bernegosiasi.
Selanjutnya, setelah negosiasi berhasil, polisi langsung melakukan pengecekan terhadap kediaman Junaido yang menjadi lokasi tewasnya Salman.
Saat ditemukan, jenazah Salman dalam kondisi tertelungkup bersimbah darah. Kemudian, jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Kendari untuk diautopsi.
Jenazah Sudah Diterbangkan ke Papua
Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi, mengatakan saat ini jenazah korban telah diterbangkan ke Papua untuk dimakamkan pada Sabtu siang.
Pasalnya, seluruh keluarga Salman berada di Papua.
"Rencana dibawa balik ke Papua, karena orang tuanya di Papua semua. Sudah jam 13.00 WITA (siang) tadi berangkat ke Papua via pesawat," tuturnya.
Hasil Autopsi Korban Luka 11 Tusukan
Berdasarkan hasil autopsi menunjukkan korban menderita total 11 luka tusukan dan robek yang fatal di sekujur tubuhnya, termasuk empat luka tikam pada punggung, empat luka tikam di bawah ketiak.
Lalu satu luka tikam di dada kanan, satu luka tikam di dada kiri, serta satu luka tikam pada leher bagian kiri dan tiga luka robek di tangan kiri dan satu luka robek di pipi kiri.
Kata Gayuh saat ini pelaku sendiri sudah diamankan di Polda Sultra usai sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
Dimakamkan di Papua
Seorang polisi bernama Bripka Laode Abdul Salam tewas ditikam suami bibi sendiri di Jalan Budi Utomo, Lorong Merak, Mataiwoi, Kendari, Sultra pada Sabtu (15/11/2025) dini hari.
Laode Abdul Salam sendiri diketahui bertugas di Polres Tolikara Polda Papua datang ke Kota Kendari mengantar atlet paralayang asal Papua untuk bertanding di Kolaka Timur, Sultra.
Baca juga: Profil Yunus Mahatma, Dirut RSUD Ponorogo Punya Jeep Rubicon Bernopol Cantik Tak Tercantum di LHKPN
Setelah pertandingan selesai, Bripka LAS sempat menginap di rumah bibinya.
Hanya saja ia kemudian ditikam hingga tewas oleh pamannya berinisial J.
Kanit Resmob Polda Sultra, AKP Gayuh Pambudhi Utom mengatakan korban akan dimakamkan di Papua.
Gayuh bilang, korban sendiri sempat dibawa ke RS Bhayangkara Kendari.
Kemudian diberangkatkan ke Papua.
"Rencana dibawa balik ke Papua, karena orang tuanya di Papua semua," ujarnya.
Kata korban sendiri sudah terbangkan di papua menggunakan pesawat,
"Sudah pukul 13.00 WITA (siang) tadi berangkat ke Papua via pesawat," tuturnya.
(TribunSultra.com/TribunManado.co.id/TRibunnews.com/TribunNewsmaker.com/Bangkapos.com)
| Isi Chat Terakhir Ira Siti Nurzazizah Mahasiswi Unpak Sengaja Lompat dari Lantai 3, Tulis Ini di IG |
|
|---|
| Sosok Kepsek Aspinawati Harahap Terimbas Guru Banting Nasi Kotak, Pungli Ratusan Juta Kini Dicopot |
|
|---|
| Sosok TRM Tipu Warga Ratusan Juta, Mantan Jaksa Punya Senjata Api, Modus Terungkap Lancarkan Aksi |
|
|---|
| Terungkap Alasan Suku Anak Dalam Merangin Jambi Mau Adopsi Bilqis |
|
|---|
| Kisah Boiyen Pernah Ditinggal Nikah Pacar, Sempat Pinjamkan Mobil di Hari Pernikahan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251116-BRIPKA-LAODE.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.