Sosok Yasika Aulia Usia 20 Tahun Kelola 41 Dapur MBG, Ayahnya Diperiksa Kejati soal Korupsi Rp17 M
Yasika Aulia Ramadhani mencuri perhatian setelah terungkap bahwa ia tak tanggung-tanggung menata operasional 41 dapur MBG di Sulawesi Selatan.
Ringkasan Berita:
- Nama Yasika Aulia Ramadhani belakangan menjadi sorotan publik
- Putri Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud, ini jadi trending dan menarik perhatian lantaran terlibat langsung dalam pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG)
- Sosok Yasika mencuri perhatian setelah terungkap bahwa ia tak tanggung-tanggung menata operasional 41 dapur MBG di Sulawesi Selatan
- Sang ayah Yasir Mahmud, diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel soal korupsi Rp17 miliar
BANGKAPOS.COM - Nama Yasika Aulia Ramadhani belakangan menjadi sorotan publik.
Putri Wakil Ketua DPRD Sulawesi Selatan, Yasir Machmud, ini jadi trending dan menarik perhatian lantaran terlibat langsung dalam pengelolaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di berbagai daerah.
Sosok Yasika mencuri perhatian setelah terungkap bahwa ia tak tanggung-tanggung menata operasional 41 dapur MBG di Sulawesi Selatan.
Jaringan dapur tersebut bukan hanya beroperasi di satu titik, tetapi tersebar di sejumlah kabupaten/kota.
Baca juga: Sosok Wela Arista Aspri Hotman Paris Terseret Korupsi CSR BI-OJK Heri Gunawan, Eks Pramugari
Sebaran dapurnya meliputi 16 dapur di Makassar, 3 dapur di Parepare, 2 dapur di Kabupaten Gowa, serta 10 dapur baru di Bone yang mulai beroperasi pada Jumat (14/11/2025).
Dalam sebuah kesempatan, Yasika menegaskan bahwa keberadaan dapur MBG tidak hanya menyediakan makanan, tetapi juga memberi dampak nyata pada perekonomian warga sekitar.
“Dapur-dapur MBG menggerakkan ekonomi lokal karena seluruh bahan baku dipasok dari petani, peternak, dan pekebun,” ujarnya, dikutip dari TribunBone.com, Senin (17/11/2025).
Namun, siapa sebenarnya sosok Yasika Aulia di balik kiprahnya tersebut?
Berdasarkan data yang dihimpun Tribunnews.com, Yasika merupakan anak sulung dari pasangan Yasir Machmud dan Andi Tenri Engka.
Ia memiliki dua adik, yaitu Yasika Dwi Ardina dan Yasika Raja Aditya.
Meski masih sangat muda, kiprah Yasika terbilang cukup aktif.
Ia baru berusia 20 tahun, setelah merayakan ulang tahunnya pada Oktober 2025 lalu.
Di momen ulang tahunnya, sang ayah menuliskan ucapan khusus melalui Instagram:
"Anakku sayang @yasikaauliaa hari ini usiamu genap 20 tahun. Semoga Panjang Umur, Sehat Selalu, sukses selalu dan Banyak Rejeki... Semoga Allah SWT senantiasa Melindungimu Barakallah Fii umrik Sayang... Love You," tulis Yasir Machmud di akun Instagram pribadinya @yasir_machmud, 17 Oktober 2025.
TribunBone.com juga mencatat bahwa Yasika dipercaya sebagai pembina Yayasan Yasika Group, lembaga yang menaungi dapur-dapur MBG yang kini ia kelola.
Di media sosial, Yasika menggunakan akun Instagram @yasikaauliaa, yang hingga kini sudah diikuti oleh lebih dari 3.479 pengikut.
Sebagai penulis, saya melihat fenomena ini sebagai gambaran baru tentang peran generasi muda dalam program sosial berskala besar.
Kiprah Yasika menunjukkan bahwa usia bukan hambatan untuk terlibat dalam aktivitas yang berdampak luas.
Baca juga: Profil Arsul Sani Hakim MK Dilaporkan Dugaan Ijazah Doktoral Palsu, Lulusan University of Cambridge
Saya menilai, pengelolaan 41 dapur MBG adalah tanggung jawab besar yang tidak semua orang berani ambil. Kepercayaannya sebagai pembina yayasan menambah bobot bahwa kontribusinya bukan sekadar formalitas.
Ungkapan sang ayah di media sosial turut memberi gambaran hubungan keluarga yang hangat.
Namun di balik itu, publik tentu tetap menantikan transparansi dan akuntabilitas program sosial seperti ini.
Terlepas dari berbagai opini, langkah Yasika patut diapresiasi karena memberikan manfaat langsung kepada masyarakat.
850 Tenaga Kerja Terserap
Yasika merupakan Pembina Yayasan Yasika Group yang memiliki 41 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di SulSel.
Baru-baru ini Yasika Group resmi meluncurkan 10 dapur SPPG di Kabupaten Bone.
Dapur MBG di Jalan Merdeka, Kelurahan Manurunge, Kecamatan Tanete Riattang, itu diresmikan pada Jumat (14/11/2025).
Kegiatan dihadiri Wakil Gubernur Sulsel Fatmawati Rusdi, Ketua DPRD Sulsel Andi Rachmatika Dewi, Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud, Wakil Bupati Bone Andi Akmal Pasluddin, Ketua Komisi B Andi Irma, serta Anggota DPRD Sulsel Andi Abeng Salengketo, H Muhammad, dan sejumlah anggota lainnya.
Dalam sambutannya, Pembina Yayasan Yasika Group, Yasika Aulia Ramadhani, mengungkapkan kelompoknya telah menghadirkan 41 unit dapur SPPG yang tersebar di seluruh Sulsel.
Yasika merupakan anak pertama dari pasangan Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud dan Andi Tenri Engka.
Adapun sebaran dapur bergizi tersebut terdiri dari 16 dapur di Kota Makassar, 3 dapur di Parepare, 2 dapur di Gowa, serta 10 dapur di Kabupaten Bone yang baru saja diresmikan.
Selain itu, masih terdapat 3 dapur tambahan yang sedang dalam tahap penyelesaian di wilayah Tanete Riattang, Tanete Riattang Barat, Tanete Riattang Timur, Tellu Siattinge, Dua Boccoe, dan Kajuara.
“Sejak 6 Januari 2025, kami memulai dari Makassar sebagai pelopor makanan bergizi di Sulsel. Melalui Asta Cita MBG, kami ingin mempercepat pemenuhan gizi anak bangsa,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa dapur-dapur MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi, tetapi juga memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian daerah.
Sebanyak 17 dapur yang sudah beroperasi menyerap sekitar 50 pekerja per unit, sehingga total 850 tenaga kerja telah terserap.
Sementara itu, penerima manfaat telah mencapai 60 ribu orang.
“Dapur-dapur MBG menggerakkan ekonomi lokal karena seluruh bahan baku dipasok dari petani, peternak, dan pekebun,” ujarnya.
Bangunan dapur dirancang kokoh dengan masa pakai 30–35 tahun dan dilengkapi peralatan modern dari Gastro.
Target utama program ini adalah melahirkan generasi yang sehat, cerdas, dan produktif.
Wakil Gubernur Sulsel, Fatmawati Rusdi, turut memberikan apresiasi terhadap kerja kolaboratif seluruh pihak.
“Selamat atas peresmian SPPG dan 10 dapur bergizi di Bone. Ini adalah bukti komitmen pemerintah dan mitra daerah,"ujarnya.
"Yasika Group telah menghadirkan lebih dari 40 dapur. Ini kontribusi nyata Wakil Ketua DPRD Sulsel Yasir Machmud dalam membangun ekonomi daerah,” sambungnya.
Ia menekankan pentingnya ketersediaan bahan pangan dari pemerintah daerah serta pelibatan industri lokal.
“SPPG memberikan multiefek ekonomi, menekan pengangguran, sekaligus memastikan kecerdasan dan kesehatan anak melalui pemenuhan gizi,” tegasnya.
Fatmawati menutup sambutannya dengan mengajak semua pihak untuk mempertahankan kolaborasi dalam menekan angka stunting di Sulawesi Selatan.
“Ini adalah langkah nyata meningkatkan kualitas anak bangsa dan menurunkan stunting. Kolaborasi ini harus terus kita jaga,” kata dia.
Di balik kesuksesan putrinya mengelola dapur MBG, sorotan publik juga tertuju pada ayahnya Yasika Aulia Ramadhani, Yasir Machmud.
Sosok Yasir Machmud menjadi sorotan setelah anaknya, Yasika Aulia Ramadhani, menguasai dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sulsel.
Yasir Machmud bukan sosok sembarangan, ia adalah Wakil Ketua DPRD Sulsel periode 2024-2029.
Yasir juga saat ini menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel.
Sebelum terjun kedua politik, Yasir Machmud merupakan seorang pengusaha.
Ia memulai karier bisnis di berbagai perusahaan bidang pertanian, pembangunan, transportasi, hingga kuliner, menduduki jabatan direktur hingga komisaris.
Selain karena anaknya yang menguasai dapur MBG di Sulsel, Yasir juga kini menjadi sorotan karena diperiksa Kejati terkait dana hibah Rp17,5 miliar tahun anggaran 2024.
Baca juga: Profil dan Kekayaan Andi Vickariaz, Jaksa Penjarakan Guru Rasnal-Abdul Muis Gegara Pungut Rp20 Ribu
Sosok Yasir Machmud
Yasir Machmud adalah seorang pengusaha dan Wakil Ketua II DPRD Sulsel dari Fraksi Partai Gerindra periode 2024-2029.
Yasir Machmud lahir pada 1 Februari 1983 di Watampone.
Ia menyelesaikan pendidikan dasarnya di SDN Maccege Bone tahun 1994, MTS Negeri Watampone tahun 1997, SMK Negeri 1 Watampone pada 2000.
Yasir kemudian menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Muslim Indonesia (UMI) pada program studi Ilmu Manajemen pada 2004.
Selama di UMI, Yasir aktif menjadi pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) komisariat UMI.
Setelah lulus dari universitas, ia mulai berkarier di dunia bisnis sebagai pengusaha.
Hingga akhirnya ia terjun ke dunia politik dan menjadi kader Partai Gerindra pada 2013.
Terpilih menjadi Wakil Ketua II DPRD Sulsel pada 2024.
Pada 2022, Yasir mengambil studi magister Ilmu Pemerintahan di Universitas Hasanuddin (Unhas), dan menjadi wisudawan terbaik dengan predikat kelulusan cumlaude .
Setelah menyelesaikan studi magister pada 2023, Yasir langsung melanjutkan studi doktoralnya pada bidang Ilmu Politik di Unhas hingga saat ini.
Yasir menikah dengan Andi Tenri Engka pada 2004 dan dikaruniai 3 orang anak; Yasika Aulia Ramadhany, Yasika Dwi Ardina dan Yasika Raja Aditya.
Yasir memulai karier bisnis di berbagai perusahaan bidang pertanian, pembangunan, transportasi hingga kuliner, sebagai direktur hingga komisaris.
Karier bisnis Yasir dimulai saat ia menjadi direktur di CV. TS Leader Group (2004-2008), dan direktur utama di PT. Tadisangka (2008-2014).
Yasir pernah menjadi komisaris di PT. Yasika Bhakti Nusantara (2008-2013) dan PT Yasika Nusantara Tour & Travel (2011-2019).
Pada 2011, ia pernah menjadi ketua Dewan Penasehat Organda di Bone hingga 2015.
Yasir sempat beberapa kali menjadi stock holder di beberapa perusahaan hingga 2025.
Pada 2021, Yasir menjadi direktur utama di PT Sulsel Citra Indonesia hingga 2023, sebelum akhirnya ia terjun dalam dunia politik.
Sukses di dunia bisnis, Yasir Machmud menjajal dunia politik di Partai Gerindra tahun 2013 hingga kini.
Pada 2016, Yasir pernah menjadi Ketua Dewan Pakar Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Sulawesi Selatan hingga 2019.
Yasir Machmud kemudian juga terpilih sebagai ketua Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Sulsel periode 2016-2019.
Ia kemudian juga menjadi ketua Dewan Penasehat Garda Nusantara (2020-2025).
Ketua Harian PW JAPNAS (Jaringan Pengusaha Nasional) Sulsel dari 2021 hingga 2025.
Tahun 2021, Yasir diamanahkan oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman sebagai direktur utama Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Sulsel PT Sulsel Citra Indonesia.
Ia berhasil mengangkat dividen dan menyelamatkan aset daerah senilai ratusan miliar rupiah hingga tahun 2023.
Selain itu, Yasir dipercaya menjadi ketua umum Pabersi Sulsel (2020-2024).
Pada 2022, ia terpilih sebagai ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel sampai 2026.
Tahun 2024 Yasir Machmud diangkat sebagai ketua umum Repnas (Relawan Pengusaha Muda Nasional) Prabowo - Gibran Sulawesi Selatan sampai 2029.
Kemudian pada 2024, ia dipercaya menjadi ketua umum DPD Prabu Pinisi Sulawesi Selatan.
Yasir mulai mengikuti kontestasi Pemilu serentak Indonesia di Sulawesi Selatan pada 2024 sebagai calon legislatif, meskipun sebelumnya ia sempat menyatakan mundur dari pencalonan bupati di Pilkada Bone.
Ia terpilih menjadi anggota DPRD Sulsel dengan perolehan 51.432 suara.
Pada 31 Oktober 2024, Yasir diangkat menjadi Wakil Ketua II DPRD Sulsel Fraksi Partai Gerindra.
Ia mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) 7, meliputi 27 kecamatan di Kabupaten Bone.
Diperiksa Kejati Terkait Korupsi Rp17 Miliar
Wakil Ketua DPRD Sulsel sekaligus Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sulsel, Yasir Mahmud, diperiksa Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulsel.
Yasir Mahmud mengaku telah dipanggil penyidik Kejati Sulsel untuk memberikan klarifikasi.
Klarifikasi itu mengenai penggunaan dana hibah Rp17,5 miliar tahun anggaran 2024.
Menurut Yasir, pihaknya bersama sejumlah pengurus cabang olahraga (cabor) telah memenuhi undangan penyidik.
Ia juga menyerahkan dokumen serta bukti penggunaan anggaran.
Ia menegaskan, seluruh alokasi dana telah digunakan sesuai kebutuhan kontingen Sulsel menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh–Sumatera Utara 2024.
Baca juga: Profil Yunus Mahatma, Dirut RSUD Ponorogo Punya Jeep Rubicon Bernopol Cantik Tak Tercantum di LHKPN
"Kami sudah dipanggil penyidik Kejati Sulsel. Kami bersama beberapa cabor sudah memberikan keterangan dan menyerahkan dokumen terkait penggunaan dana hibah Rp17,5 miliar,” kata Yasir Machmud, Senin (22/9/2025).
Yasir merinci, sekitar Rp16,6 miliar digunakan untuk pembiayaan utama persiapan PON.
Anggaran tersebut mencakup tiket pesawat, peralatan pertandingan, training centre, tes fisik.
Lalu penyediaan vitamin, pengobatan atlet, uang saku atlet selama empat bulan.
Kemudian kebutuhan sarana pelatihan dan conditioning training di kantor KONI Sulsel.
Sementara sekitar Rp900 juta dialokasikan untuk operasional KONI Sulsel agar program kerja berjalan sesuai kalender olahraga 2024.
Adapun pengadaan pakaian, perlengkapan, akomodasi, sisa uang saku atlet tiga bulan.
Kemudian biaya penginapan, serta transportasi kontingen selama di Aceh-Sumut, dikelola Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulsel.
Anggaran itu mencapai Rp14 miliar.
"Dana Rp14 miliar itu bukan di KONI, tetapi dikelola langsung Dispora Sulsel," jelasnya.
Politisi Partai Gerindra itu mengkalaim pihaknya hanya fokus mengatur anggaran hibah Rp17,5 miliar.
Yasir juga menyebutkan, KONI sepakat tidak menerima tunjangan maupun insentif sejak Juli hingga Desember 2024.
Hal itu dilakukan demi memaksimalkan anggaran yang terbatas.
Seluruh pos anggaran difokuskan untuk pemenuhan kebutuhan PON.
"Fokus kami hanya agar atlet bisa tampil maksimal di PON,” tegasnya.
Kejati Usut Alokasi Dana Hibah KONI Sulsel
Kasi Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Sulsel, Soetarmi mengakui pihaknya menyelidiki penggunaan dana hibah yang diterima KONI Sulsel.
Dana hibah tersebut diperuntukkan pada ajang PON XXI Aceh–Sumut 2024.
“Iya, proses penyelidikan di Bidang Pidsus Kejati Sulsel,” kata Soetarmi.
Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejati Sulsel telah memanggil sejumlah pengurus cabang olahraga (Cabor).
Pemanggilan itu untuk meminta klarifikasi terkait laporan kegiatan yang dibiayai dari dana hibah.
Proses klarifikasi disebut masih berlangsung terhadap beberapa Cabor.
Langkah ini ditempuh guna memastikan dana hibah digunakan sesuai peruntukan dan akuntabel.
"Sudah ada beberapa (pengurus) cabor dimintai keterangan,” jelasnya.
Soal jumlah pengurus cabor atau sejak kapan penyelidikan dimulai, Soetarmi belum mendapat informasi rinci.
Termasuk apakah kasus ini berawal dari laporan masyarakat atau hasil temuan internal aparat penegak hukum.
Sebelumnya, KONI Sulsel mengajukan kebutuhan anggaran sekitar Rp35 miliar untuk persiapan kontingen.
Mulai dari biaya keberangkatan, akomodasi, hingga bonus atlet.
Namun, pemerintah kala itu hanya menyalurkan dana hibah sebesar Rp17,5 miliar.
Alokasi terbesar dana hibah diperuntukkan bagi pembayaran bonus atlet peraih medali.
Hal itu sebagaimana diatur dalam Peraturan Gubernur Sulsel Nomor 16 Tahun 2024.
Pada ajang PON 2024, Sulsel menurunkan lebih 400 atlet, termasuk pelatih, dan official.
Sampai berita ini ditayangkan, Ketua KONI Sulsel, Yasir Machmud, belum memberikan respons terkait penyelidikan yang dilakukan Kejati Sulsel.
(Tribun-Timur.com/Kompas,com/Tribunnews.com/Bangkapos.com)
| Buaya Seruni Dibiarkan Pecah dan Tenggelam, Dua Bangkai Buaya Jerambah Gantung Terabaikan |
|
|---|
| Identitas 5 Pelaku Penimbun 42 Ribu Ton BBM di Tengah Sulitnya Pengendara di Babel, Dokumen Tak Sah |
|
|---|
| Profil Arsul Sani Hakim MK Dilaporkan Dugaan Ijazah Doktoral Palsu, Lulusan University of Cambridge |
|
|---|
| Doa Sedekah Subuh dan Tata Cara Melakukannya: Rahasia Rezeki Lancar Berlipat Ganda |
|
|---|
| Cerita Tragis Siswa SMP di Tangerang Meninggal Setelah Koma Dipukul Teman: Mama Jangan Kaget |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251117-YASIKA-AULIA.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.