Berita Viral
Akhir Kasus Viral Mata Siswi SD di Palembang Merah dan Bengkak Sepulang Sekolah
Orangtua F, siswi SDN 150 Palembang yang matanya merah dan bengkak sepulang sekolah, akhirnya minta maaf.
Ringkasan Berita:
- F siswi SDN 150 Palembang dinyatakan mengidap pertusis atau batuk rejan.
- Orangtuanya dan majikan sampaikan permintaan maaf pada pihak sekolah.
- Majikan beber awal mula kejadian hingga viral di media sosial.
BANGKAPOS.COM - Hasil pemeriksaan medis menyatakan bahwa F, siswi SDN 150, Pulo Kerto, Kecamatan Gandus, Kota Palembang, Sumatera Selatan yang matanya merah dan bengkak sepulang sekolah, positif akibat pertusis.
Setelah mendapat hasil medis, orang tua F menyampaikan permintaan maaf kepada sekolah.
Sebelumnya, orang tua F menuding putrinya menjadi korban penganiayaan gurunya.
Baca juga: Kronologi Siswi SD yang Viral Matanya Merah dan Lebam Sepulang Sekolah Lengkap Penjelasan Dokter
Tudingan itu muncul setelah orang tuanya menyaksikan F pulang sekolah dengan kondisi mata merah dan bengkak.
Namun, ternyata berdasarkan pemeriksaan medis bahwa F mengidap pertusis.
Pertusis juga disebut sebagai batuk rejan, adalah infeksi saluran pernapasan yang sangat menular yang disebabkan oleh bakteri.
Baca juga: Viral Siswi SD Mata Merah & Lebam Sepulang Sekolah, Dokter Spesialis Mata Singgung Infeksi & Virus
Tanda orang kena pertusis adalah muncul batuk paroksismal (berulang) yang sering diikuti suara napas seperti "whoop" khas saat menarik napas.
Permintaan Maaf Orang Tua F
Hasil pemeriksaan medis terhadap F disampaikan Vira Sonia, majikan dari ibu F, melalui postingan di akun Instagram @virasoniaaaa.
Vira merupakan sosok pertama kali yang menyebarkan kondisi F sepulang sekolah dengan mata merah dan bengkak.
Dalam status Instagram tersebut, akun tersebut menuliskan hasil pemeriksaannya positif pertusis.
Baca juga: Hasil Visum Jadi Penentu Apa Penyebab Mata Siswi di Palembang Merah dan Lebam
"Hasil pemeriksaan positif pertusis guys, Untuk masalah sekolah dan guru nanti bi Erna akan didampingi pengacaranya untuk menjelaskan ke masyarakat. Untuk memperbaiki nama sekolah, dan meminta maaf kepada pihak sekolah," tulis Vira, dikutip dari Sripo.
Mengenai hal ini pihak keluarga F yang diwakili Erna, ibunya meminta maaf ke pihak sekolah.
"Saya sebagai orang tua wali murid meminta maaf kepada seluruh guru atas kesalahan saya, saya minta maaf dan tidak akan mengulangi lagi," kata Erna dengan suara bergetar dilansir dari TikTok Amoy23053.
Saat itu sosok yang juga menyebarkan kondisi F pertama kali melalui Instagramnya @virasoniaaaa juga meminta maaf.
"Saya juga disini selaku kerabat Bu Erna sedikit cerita biar tidak simpang siur, jadi Bi Erna setiap hari ke rumah Vira ini nangis, menanyakan kondisi mata F," ceritanya.
Saat itu Vira juga menjelaskan perihal kondisi F yang diduga terkena benda tumpul dari pihak rumah sakit.
"Yang dugaan benda tumpul tadi dari rumah sakit B**** setelah itu, ke rumah sakit mata," lanjutnya.
Mengenai kondisi F yang tak juga membaik, Erna pun terus menanyakan kondisi putrinya.
"Jadi Vira tadi tu iba, jadi tujuan diposting itu untuk mengetahui penyebabnya apa," lanjutnya.
Saat itu Vira juga menyinggung perihal pengakuan Erna yang sempat curiga dengan guru yang menggunakan cincin.
Menurut Vira dirinya sudah sering menasehati Erna.
"Bik jangan nuduh, gak boleh nuduh karena kita tidak ada saksi," ujarnya.
Namun Erna saat itu tetap ngotot menyebut guru yang menggunakan cincin.
Apalagi saat itu F juga menyebut hal yang sama.
Namun setelah benar hasil medis menyatakan F terkena pertusis, Vira pun langsung meminta maaf.
"Setelah kejadian ini Vira minta maaf sebesar-besarnya, kepada bapak ibu guru, sekolahan," ucapnya.
Vira berujar lantaran sekolah F sudah dicap buruk, ia kini ingin memperbaikinya.
"Setelah ini kami memulihkan nama baik sekolah atas bentuk tanggung jawab Vira," ujarnya seraya terisak.
Analisa Dokter Spesialis Mata
Sebelumnya diberitakan, dr. Riani Erna, Sp.MK., dokter spesialis mata dari Rumah Sakit Fatimah dan RSMH, menyatakan bahwa berdasarkan perspektif klinis, F kemungkinan besar bukan korban pemukulan di sekolah.
dr. Riani menjelaskan bahwa gejala yang dialami F lebih mengarah pada kondisi peradangan akibat infeksi.
"Menurut perspektif dokter, mata merah dan bengkak yang dialami oleh siswi tersebut disebabkan oleh adanya peradangan pada mata karena infeksi dan virus," kata Riani, Senin (3/11/2025).
Apalagi, dugaan itu diperkuat dengan pernyataan orang tua murid yang mengatakan bahwa mata anaknya sebelumnya memang merah walaupun sedikit.
Jadi, awalnya mata merah dan radang itu jika dibiarkan akan membuat mata menjadi lebih merah dan radang yang mengikibatkan selaput mata berdarah.
Dokter menyebut jika matanya sakit karena kekerasan atau dipukul, biasanya hanya pada satu bagian mata saja. Tapi pada video yang ada, kedua matanya merah dan bengkak.
Itu bukan akibat pukulan. Dan juga bukan akibat terlalu banyak menggunakan handphone.
Jadi, menurut analisis, mata merah dan bengkak tersebut karena adanya peradangan sakit mata yang disebabkan oleh infeksi dan virus.
Jadi, saat infeksi dan virus menyerang tubuh, maka sistem imun akan lemah dan mengakibatkan peradangan pada mata, hidung, ataupun mulut seperti halnya ispa.
Dan pada kasus ini, yang diserang adalah mata anak tersebut. Dan bisa jadi, sebelum matanya merah dan berdarah seperti itu, beberapa hari sebelumnya, badan akan demam, lemah, dan lesu.
Dan kondisi itu seharusnya ditangani dengan istirahat yang cukup, minum air putih dan berobat ke dokter.
Sejalah penanganan awal yang baik seharusnya dilakukan sebelum mata menjadi merah dan bengkak dan pembuluh darah pecah sehingga berdarah.
Sebab itu harusnya dibawa langsung ke dokter untuk ditangani dan dilihat apa penyebabnya.
Tapi jika dibiarkan saja, maka mata akan merah dan pembuluh darahnya akan pecah.
Sebenarnya kondisi itu tidak berbahaya dan tidak mengakibatkan kebutaan, hanya saja penyembuhannya akan lebih lama jika dibiarkan dan jika kondisi pembuluh darah pecah.
Pembuluh darah pecah itu karena bengkak dan peradangan itu, oleh sebab itu mata punya perlindungan alami dengan melindungi kornea mata menggunakan membran mata sehingga menghalangi darah atau kotoran masuk merusak mata.
"Yang perlu diwaspadai yakni jangan mengucek mata terlalu kuat dan sering karena bisa menggores kornea mata sebab jika kornea mata tergores maka itu yang akan menganggu penglihatan mata," tutup dr Riani.
Awal Viral Mata F Merah dan Bengkak
Awalnya, kondisi F yang matanya merah dan bengkak sepulang sekolah viral d media sosial.
Dalam postingan Instagram Oy Palembang Minggu (2/11/2025) malam disebutkan bahwa majikan tempat Erna bekerja mengugkap kasus ini ke publik.
Sang majikan meminta agar kasus ini diviralkan sehingga ketahuan mengapa mata F bisa merah setelah dari sekolah.
Menurut keterangan, saat itu Erna sendiri yang menjemput F di sekolahnya.
"Ibunya F (Bi Erna) pekerja dirumah mama ku, siang itu Bi Rrna berjalan menuju sekolah SD 150 Sungai Tenang Gandus," tulisnya.
Namun betapa terkejut Bi Erna mengetahui kedua mata anaknya sudah merah dan lebam.
"Bi Erna terkejut ketika menjemput putrinya sekolah, tiba-tiba dalam keadaan seperti di foto ini (merah kedua mata dan lebam disekitaran mata) karna Bi Erna terkejut sontak Bi Erna langsung menanyakan kepada guru yang ada di kelas," lanjutnya.
Sayangnya saat pihak guru dimintai keterangan, tidak ada jawaban yang memuaskan hati Bi Erna terkait kondisi F.
"Tetapi guru dikelas itu bilang “bukan aku” dan ketika ditanya kepada guru yang lain jawabannya “tidak tahu” bahkan ada yang bilang “mungkin karna efek main handphone”," lanjutnya.
Erna pun bertambah curiga lantaran kedua mata F seperti habis ditusuk benda tajam.
"Tetapi Bi Erna tidak percaya kalau merah dimata F itu karena handphone karna F sangat jarang sekali memegang handphone, dan lukanya juga memar seperti kena pukulan / benda tumpul," tulisnya lagi.
Tak juga menemukan titik terang, Bi Ernah pun berencana untuk melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Namun seorang guru di sekolah putrinya justru berbalik mengancam.
"Ketika Bi Erna bilang ingin melaporkan ke pihak berwajib, respon salah satu gurunya seperti ini “jangan asal tuduh nanti kamu bisa dilaporin balik” sehingga Bi Erna takut untuk melaporkan," jelasnya.
Selain itu Bi Erna juga susah menindak lanjuti ini lantaran tak ada bukti CCTV dan saksi.
"Semua murid disana ketika ditanyakan hanya menjawab tidak tahu," lanjutnya.
Sementara itu F dalam kondisi trauma berat.
"Setiap ditanyakan “siapa yg pukul adek? matanya kena apa?” ia tidak pernah menjawab dan berlari ketakutan," lanjutnya.
F sudah dibawa ke Rumah Sakit Bunda pada 28 Oktober 2025 lalu.
Hasilnya pembuluh darah di area sekitar mata F pecah, diduga kena pukulan atau benda tumpul.
Bahkan hingga tanggal 2 November kedua mata F masih terasa sakit dan merahnya belum juga hilang padahal sudah minum obat, kalau siang dia tidak terlalu rewel tapi setiap malam dia selalu merintih kesakitan.
(Sripoku.com/Shafira Rianiesti Noor)
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com
| Sosok Iptu Suherdi Kapolsek Sempol Ditarik Paksa Warga ke Jalanan, Kantor Digeruduk |
|
|---|
| Sosok Herman Perampok Ganteng yang Banyak Dipuji, Tak Berkutik Ditangkap TNI: Please Lepasin Kasihan |
|
|---|
| Sosok M Hatta Peternak Gugat Imbas Listrik Padam 3 Hari, 18 Ribu Ayam Mati, Rugi Rp 784 Juta |
|
|---|
| Warga Ketakutan Melihat Tanah di Bukit Bergerak Menerjang Hutan Lalu Menggulung Rumah |
|
|---|
| Klarifikasi Dea 'Sister Hong Lombok' Pakai Hijab, Bantah Penistaan: Lindungi Diri dari Pelecehan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251104-orangtua-F-melapor-ke-Polrestabes-Palembang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.