Sosok Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Akui Polisi Kalah Cepat dari Damkar, Ungkap Penyebabnya

Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar)

Penulis: Fitri Wahyuni | Editor: Evan Saputra
Istimewa/Kolase Tribun-Timur.com
WAKAPOLRI KOMJEN DEDI -- Sosok Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo, Akui Polisi Kalah Cepat dari Damkar, Ungkap Penyebabnya 
Ringkasan Berita:
  • Komjen Dedi blak-blakan mengungkap hasil evaluasi internal Polri yang menunjukkan banyaknya anggota kepolisian yang under performance di berbagai level.
  • Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) ketika membutuhkan respons cepat, ketimbang melapor melalui layanan kepolisian.
  • Standar internasional menetapkan waktu tanggap ideal di bawah 10 menit, sementara Polri masih berada di atas angka tersebut.

 

BANGKAPOS.COM -- Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo mengaku bahwa polisi kalah cepat dari damkar dalam menanggapi laporan masyarakat.

Dari 4.340 Kapolsek, 67 persen under performance.

Menurut Komjen Dedi Prasetyo, quick response damkar lebih cepat.

Sementara jika melapor ke polisi, quick response-nya bisa mencapat lebih dari 10 menit.

Hal tersebut yang kemudian menjadi penyebab masyarakat lebih memilih untuk melapor segala sesuatu kepada damkar ketimbang polisi.

Hal ini disampaikan oleh Komjen Dedi Prasetyo dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (18/11/2025).

Baca juga: Sosok AKP Kevin Ibrahim Suami Mellisa B Darban, Istri Terseret Kasus Korupsi CSR BI dan OJK

Komjen Dedi blak-blakan mengungkap hasil evaluasi internal Polri yang menunjukkan banyaknya anggota kepolisian yang under performance di berbagai level.

Data yang disampaikan Komjen Dedi sungguh mencengangkan, terutama di tingkat Kapolsek.

"Kami lihat dari 4.340 Kapolsek, 67 persen ini under performance," kata Dedi, dikutip dari kanal YouTube TV Parlemen.

Komjen Dedi Prasetyo menjelaskan bahwa tingginya angka under performance di level Kapolsek disebabkan karena sebagian besar posisi tersebut diisi oleh perwira lulusan Pendidikan Alih Golongan (PAG). 

PAG adalah program kenaikan pangkat dari Bintara ke Perwira.

"Kenapa under performance? Hampir 50 persen Kapolsek kami itu diisi oleh perwira-perwira lulusan PAG," sambungnya.

Tak hanya Kapolsek, Dedi juga mengakui adanya penurunan performa di tingkat pimpinan.

"Dari 440 Kapolres yang sudah kami lakukan assessment, 36 Kapolres kami itu under performance."

Baca juga: Sosok AKBP B Saksi Kunci yang Temukan Jasad Dosen Untag Tewas Tanpa Busana di Hotel, Disebut Satu KK

"Ini catatan dari kami kami harus melakukan perbaikan," ujarnya.

Komjen Dedi Prasetyo mengakui bahwa masyarakat saat ini lebih memilih menghubungi Pemadam Kebakaran (Damkar) ketika membutuhkan respons cepat, ketimbang melapor melalui layanan kepolisian.

Menurut Dedi, hal tersebut disebabkan oleh lambatnya quick response time di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT).

Sebab, standar internasional menetapkan waktu tanggap ideal di bawah 10 menit, sementara Polri masih berada di atas angka tersebut.

“Di bidang SPKT, dalam laporan masyarakat, lambatnya quick response time. Quick response time standar PBB itu di bawah 10 menit, kami masih di atas 10 menit. Ini juga harus kami perbaiki,” kata Dedi, dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (18/11/2025).

Kondisi itu, lanjut Dedi, membuat sebagian warga memilih melapor ke instansi lain yang dinilai lebih sigap, termasuk pemadam kebakaran.

Dia menegaskan bahwa pembenahan sistem pelaporan kepolisian menjadi prioritas, terutama melalui optimalisasi layanan aduan 110.

“Saat ini masyarakat lebih mudah melaporkan segala sesuatu ke Damkar, karena Damkar quick response-nya cepat,” kata Dedi.

“Dengan perubahan optimalisasi 110, harapan kami setiap pengaduan masyarakat bisa direspons di bawah 10 menit,” sambung Wakapolri.

Dedi menambahkan, Polri akan terus memperbaiki kecepatan layanan publik agar tingkat kepercayaan masyarakat membaik, terutama pada fungsi-fungsi yang bersentuhan langsung dengan warga.

“Pelayanan publik ini juga hal yang paling pokok, fundamental. Wajah kepolisian ini sangat dipengaruhi oleh pelayanan publik,” pungkas dia.

Sosok Wakapolri Komjen Dedi Prasetyo

Komjen Dedi Prasetyo merupakan perwira tinggi Polri yang lahir pada 26 Juli 1968, ia adalah jebolan Akpol 1990.

Ia dikenal memiliki segudang pengalaman di bidang SDM.

Selama berdinas di Polri, Komjen Dedi Prasetyo dikenal sebagai polisi yang mempunyai prestasi akademik yang mentereng. 

Bahkan Komjen Dedi Prasetyo diketahui berhasil meraih gelar profesor.

Jenderal bintang tiga itu merupakan Akademi Polisi 1990.

Di Akpol, Dedi Prasetyo satu angkatan dengan Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir Balaw, M.Si.

Prof Dedi Prasetyo adalah seorang perwira tinggi Polri yang sejak 11 November 2024 mengemban amanat sebagai Irwasum Polri pada 2024.

Dedi Prasetyo mengisi kursi yang ditinggalkan Komjen Ahmad Dofiri, dikutip dari Tribun Timur.

Komjen Ia memiliki istri bernama Ny. Martha Dedi Prasetyo.

Riwayat Karier

Karier Komjen Dedi Prasetyo sudah tidak perlu dipertanyakan dalam dunia kepolisian.

Nama Dedi Prasetyo tercatat pernah menjabat di berbagai jabatan strategis di Korps Bhayangkara.

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990 ini, memulai kariernya sebagai Pama Polda Jawa Timur pada tahun 1991.

Kemudian, Dedi Prasetyo mulai menduduki berbagai jabatan mentereng seperti Sespri Wakapolri (2004-2005) hingga Inspektur Pengawasan Umum Polri (Irwasum Polri) pada 2024.

Berikut adalah rangkaian karier Dedi Prasetyo:

Pama Polda Jawa Timur (1991)
Kaur Binops Serse Polres Lamongan (1991)
Kapolsek Deket (1992)
Kasat Serse Polres Lamongan (1993)
Dantontar Akpol (1993—1995)
Dankitar Akpol (1996)
Pama Polda Metro Jaya (1996)
Kapolsek Serpong (1997)
Pama PTIK (1997—1999)
Kapuskodalops Polres Marabahan (1999)
Kapuskodalops Polres Banjar (2000)
Pama PPITK PTIK (2000—2002)
Kaur Tihorkam Ditdalpers SSDM Polri (2002)
Kaur Tandispeg Ditdalpers SSDM Polri (2003)
Kasubag Tihorkam Rowatpers SDM Polri (2004)
Sespri Wakapolri (2004—2005)
Pamen Sespim Polri (2005)
Kabag Bin Polwil Madura Polda Jawa Timur (2005)
Kakorsis SPN Mojokerto Polda Jawa Timur (2006—2007)
Kasat Serse Polwiltabes Surabaya (2007)
Kapolresta Kediri (2008)
Kapolres Lumajang (2009)
Kasubbagmin Set Rodalpers SDE SDM Polri(2010)
Kasubag Jakprodiklat Bag Jakdiklat Rojiantra SDE SDM Polri (2010—2011)
Karo SDM Polda Maluku Utara (2011)
Karo SDM Polda Kalimantan Tengah (2012)
Kabagpangkat Robinkar SSDM Polri (2014)
Kabagrenmin SSDM Polri
Kabagmutjab Robinkar SSDM Polri (2016)
Wakapolda Kalimantan Tengah (2017)
Karopenmas Divhumas Polri (2018)
Karobinkar SSDM Polri (2019)
Kapolda Kalimantan Tengah (2020)
Kepala Divisi Humas Polri (2021—2023)
Guru Besar PTIK STIK
Asisten SDM Kapolri (2023—2024)
Irwasum Polri (2024)
Wakapolri (2025)

Karya

Dilansir Kompas, Komjen Dedi Prasetyo juga tercatat rajin menulis.

Bahkan Dedi Prasetyo sudah menulis 26 buku.

Karya-karyanya di antara lain Ilmu dan Teknologi Kepolisian, Assessment Center Polri Membangun SDM Unggul, Meritokrasi Jabatan Fungsional pada SDM Polri, E-Candidate: Pemodelan Aplikasi dalam Sistem Pembinaan Karier Anggota Polri, Radikalisme, Terorisme, dan Deradikalisasi di Indonesia, Keadilan Restoratif: Strategi Transformasi Memulai Polri Presisi, dan Komunikasi Krisis Divhumas Polri.

Harta Kekayaan

Menurut data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara milik Komjen Pol. Prof. Dr. Dedi Prasetyo, S.H., M.Hum., M.Si., M.M. yang dilaporkan pada 5 Maret 2024/Periodik - 2023,  Jenderal bintang tiga tersebut memiliki kekayaan Rp. 10.672.500.000.

Komjen Dedi Prasetyo juga diketahui tidak memiliki hutang.

Harta kekayaan Komjen Dedi Prasetyo paling banyak ada di Tanah dan Bangunan.

Berikut adalah rincian lengkap dari harta kekayaan Komjen Dedi Prasetyo yang saat ini menjabat sebagai Irwasum Polri yang dilansir dari e-LHKPN miliknya:

II. DATA HARTA

A. TANAH DAN BANGUNAN Rp. 8.150.000.000

1. Tanah dan Bangunan Seluas 800 m2/300 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 3.000.000.000

2. Tanah dan Bangunan Seluas 415 m2/250 m2 di KAB / KOTA KOTA TANGERANG SELATAN, HASIL SENDIRI Rp. 2.700.000.000

3. Tanah dan Bangunan Seluas 299 m2/150 m2 di KAB / KOTA KOTA SURABAYA , HASIL SENDIRI Rp. 1.500.000.000

4. Tanah dan Bangunan Seluas 300 m2/70 m2 di KAB / KOTA KOTA PALANGKA RAYA , HASIL SENDIRI Rp. 200.000.000

5. Tanah dan Bangunan Seluas 242 m2/100 m2 di KAB / KOTA KOTA MADIUN , WARISAN Rp. 750.000.000

B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp. 977.500.000

1. MOBIL, TOYOTA LAND CRUISER / PICK UP Tahun 1998, HASIL SENDIRI Rp. 350.000.000

2. MOTOR, HONDA VARIO / SEPEDA MOTOR Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 7.500.000

3. MOBIL, MITSUBISHI PAJERO / JEEP Tahun 2017, HASIL SENDIRI Rp. 190.000.000

4. MOBIL, HONDA CRV / JEEP Tahun 2019, HASIL SENDIRI Rp 400.000.000

5. MOTOR, YAMAHA WR / SEPEDA MOTOR Tahun 2021, HASIL SENDIRI Rp. 30.000.000

C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp. 320.000.000

D. SURAT BERHARGA Rp. ----

E. KAS DAN SETARA KAS Rp. 1.225.000.000

F. HARTA LAINNYA Rp. ----

Sub Total Rp. 10.672.500.000

III. HUTANG Rp. ----

IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (II-III) Rp. 10.672.500.000

Litbang "Kompas": Kepercayaan Publik Terhadap Polri 76,2 Persen

Hasil survei Litbang Kompas pada Oktober 2025, memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan publik terhadap Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mencapai 76,2 persen.

Dikutip dari Kompas.id, Kamis (13/11/2025), sebanyak 71,5 responden menjawab percaya kepada Polri saat ditanya “Percaya atau tidakkah Anda dengan Kepolisian Republik Indonesia (Polri)?” Kemudian, 4,7 persen menjawab sangat percaya kepada polri.

Sehingga, jumlah responden yang percaya kepada Polri mencapai 76,2 persen. Sementara itu, Litbang Kompas juga mencatat ada 2,4 persen responden yang tidak percaya dan 2,4 persen responden yang sangat tidak percaya kepada Polri.

Sedangkan 5,3 persen responden menjawab tidak tahu.

Kemudian, dari hasil survei yang sama memperlihatkan peningkatan pada tingkat kepuasan publik terhadap Polri yang mencapai 65,1 persen.

Angka tersebut meningkat dibandingkan hasil survei Litbang Kompas pada September 2025, yang berada di angka 42,5 persen.

Tak hanya itu, survei Litbang Kompas pada Oktober 2025 memperlihatkan citra positif Polri meningkat mencapai 64,4 persen.

Angka tersebut meningkat 19,9 persen dari hasill survei pada September 2025, yang sebesar 44,5 persen.

Peneliti Litbang Kompas, Yohanes Mega Hendarto menyebut, hasil survei Oktober tersebut memperlihatkan ada pemulihan terhadap kepercayaan masyarakat terhadap Polri.

“Setelah mengalami penurunan tajam akibat kerusuhan besar pada Agustus 2025, kepuasan publik terhadap Polri kembali menunjukkan kenaikan,” tulis Yohanes dikutip dari Kompas.id, Kamis.

Kemudian, Yohanes menyebut, hasil survei Litbang Kompas tersebut mengonfirmasi adanya hubungan antara citra, kepuasan, dan kepercayaan publik.

Sebab, ketiganya bergerak pada satu pola yang menunjukkan bahwa persepsi terhadap kinerja berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan lembaga.

(Bangkapos.com/TribunnewsMaker.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved