Guru PPPK di OKU Ditemukan Tewas dengan Tangan, Kaki Terikat di Kamar Kos, Polisi Telusuri Motif

Seorang guru PPPK 27 tahun di OKU ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat di kamar kos. Polisi lakukan olah TKP, penyebab kematian diselidiki

Penulis: M Zulkodri CC | Editor: M Zulkodri
Istimewa
GURU PPPK TEWAS : Guru PPPK SMP Negeri 46 OKU atas nama Sayidatul Fitriyah (27) ditemukan tewas dalam kondisi kaki dan tangan terikat di tempat kos di Desa Sinar Kedaton Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya Kabupaten OKU.  

Polisi juga telah mengamankan kamar kos korban untuk penyelidikan lebih lanjut dan memeriksa sejumlah saksi yang tinggal di sekitar lokasi.

Viral di Media Sosial

Kabar tewasnya guru muda ini dengan cepat menyebar melalui media sosial.

Beredar sebuah video yang memperlihatkan tubuh SF tergeletak di lantai kamar dengan kondisi tangan dan kaki terikat.

Video tersebut memicu berbagai reaksi warganet, banyak yang menyampaikan rasa duka dan terkejut atas kejadian tragis yang menimpa tenaga pendidik muda tersebut.

Masyarakat berharap kepolisian segera mengungkap pelaku dan motif di balik insiden yang mengoyak dunia pendidikan OKU itu.

Sosok SF: Guru Muda yang Baru Merintis Karier

Lahir di Lampung Timur pada 28 Juli 1998, SF baru memulai perjalanan karier sebagai ASN PPPK.

Ia pindah ke OKU untuk menjalani tugas sebagai guru TIK di SMP Negeri 46 OKU.

Rekan sejawat mengaku bahwa korban jarang terlibat konflik dan memiliki kepribadian pendiam namun mudah bergaul.

Meski baru dua bulan bertugas, SF disebut memiliki semangat tinggi untuk mengembangkan kualitas pendidikan di daerah perbatasan tersebut.

Tragedi ini pun meninggalkan duka mendalam di kalangan para tenaga pendidik di OKU.

Polisi Masih Telusuri Motif

Pihak kepolisian belum merinci apakah ada barang korban yang hilang ataupun tanda-tanda perlawanan di lokasi kejadian.

Namun, kondisi korban yang ditemukan dalam keadaan terikat menjadi perhatian serius penyidik.

Polres OKU bersama Polsek Peninjauan disebut akan mengambil langkah-langkah lanjutan termasuk pemeriksaan forensik, pendalaman rekaman CCTV sekitar kos, serta penyelidikan aktivitas terakhir korban.

Pemerintah daerah dan pihak sekolah berharap kasus ini bisa segera diungkap untuk memberikan keadilan bagi keluarga korban serta kepastian kepada masyarakat.

(Bangkapos.com/Tribun Sumsel)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved