Profil Victor Hartono, Bos Djarum yang Bikin Menkeu Purbaya Lepas Tangan, Masuk Daftar Cekal ke LN
Victor Rachmat Hartono Bos Djarum diduga terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tax amnesty di Direktorat Jenderal Pajak Kemenkeu.
Ringkasan Berita:
- Nama Victor Rachmat Hartono, mendadak jadi sorotan usai kabar pencekalan ke luar negeri mencuat
- Victor Rachmat Hartono diduga terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tax amnesty di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan
- Isu ini menyeret sejumlah pejabat hingga membuat Menkeu Purbaya disebut enggan ikut campur
BANGKAPOS.COM - Nama Victor Rachmat Hartono, mendadak jadi sorotan publik.
Kabar pencekalan Victor Rachmat Hartono ke luar negeri mencuat dan tersebar di media sosial.
Victor Rachmat Hartono diketahui merupakan Bos Djarum yang kini sosoknya disorot dan menyita perhatian publik.
Victor Rachmat Hartono diduga terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tax amnesty di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Isu ini menyeret sejumlah pejabat hingga membuat Menkeu Purbaya disebut enggan ikut campur.
Baca juga: Profil dan Kekayaan Gubernur Andi Sudirman Terseret Korupsi Bibit Nanas Rp60 M, Adik Mentan Amran
Pengaruh besar Victor Rachmat Hartono di dunia bisnis pun kembali jadi perbincangan publik.
Lantas, siapa Victor Rachmat Hartono yang bikin Menkeu Purbaya lepas tangan atas kasus yang menjeratnya?
Profil Victor Rachmat Hartono
Victor Rachmat Hartono B.Sc., M.B.A. (lahir 11 Februari 1972) adalah Direktur Utama PT Djarum, sebuah perusahaan rokok besar di Indonesia yang juga memiliki diversifikasi bisnis ke berbagai sektor lainnya, termasuk perbankan dan teknologi.
Victor adalah putra pertama dari konglomerat Grup Djarum, Robert Budi Hartono.
Ia dikenal sebagai salah satu penerus utama kerajaan bisnis keluarganya dan berperan besar dalam membawa inovasi dan pertumbuhan dalam berbagai lini bisnis yang dimiliki oleh Grup Djarum.
Pendidikan
Victor mengenyam Pendidikan di Santa Barbara City College (1989-1991), Bachelor of Science Teknik Mesin University California-San Diego (1991-1994), dan Master of Business Administration Northwestern University (1996-1998).
Karier
Victor memulai kariernya di Grup Djarum dengan mengelola berbagai aspek operasional dan strategi bisnis perusahaan.
Ia menjadi tokoh sentral dalam diversifikasi usaha Grup Djarum ke berbagai sektor, termasuk perbankan melalui kepemilikan saham di Bank Central Asia (BCA) dan teknologi melalui investasi di berbagai startup.
Sebagai Direktur Utama PT Djarum, Victor bertanggung jawab atas keseluruhan operasi dan pengembangan bisnis perusahaan.
Di bawah kepemimpinannya, PT Djarum telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dan memperluas portofolio bisnisnya ke berbagai sektor baru yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kontribusi dan Prestasi
Victor Hartono telah menerima berbagai penghargaan atas kontribusinya dalam dunia bisnis dan olahraga.
Ia dikenal atas visinya dalam mengembangkan industri rokok dan diversifikasi bisnis Grup Djarum ke sektor lain yang lebih ramah lingkungan.
Dalam bidang olahraga, ia telah berkontribusi besar dalam meningkatkan profil sepak bola wanita di Indonesia.
Baca juga: Biodata Gubernur Andi Sudirman Pernah Pecat Guru Luwu, Kini Kantor Digeledah Terseret Korupsi Rp60 M
Victor aktif mendukung pengembangan sepak bola wanita di Indonesia dan telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mempromosikan dan mengembangkan olahraga ini.
Selain itu, ia juga terlibat dalam berbagai inisiatif sosial yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kehidupan Pribadi
Victor Hartono menikah dengan wanita pilihannya bernama Amelia Santoso, anak dari Benny Setiawan Santoso, dalam sebuah pesta pernikahan yang mewah, yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari berbagai sektor.
Ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan berkomitmen terhadap keluarga serta tanggung jawab sosial.
Menkeu Purbaya Merespons
Saat diwawancarai awak media di Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (20/11/2025), Purbaya mengaku belum mendapatkan laporan dari Kejagung.
Namun, pihaknya memilih untuk menyerahkan seluruh proses pengungkapan kasus ini ke Kejagung.
"Saya belum dapat laporan dari Pak Jaksa Agung, tapi saya pikir biar saja proses hukum berjalan," ungkap Menkeu Purbaya.
Dalam pengungkapan kasus ini, Purbaya mengatakan dirinya tidak pernah dimintai keterangan pihak Kejagung.
Namun, beberapa pegawai di Kementerian Keuangan memang diminta mendatangi kantor Kejagung untuk memberikan keterangan.
"Saya sih nggak ada (dimintai laporan terkait kasus itu ke Kejagung), tapi yang pasti beberapa orang kita kemarin diminta ke sana (Kejagung) untuk memberikan beberapa pernyataan dan kesaksian apa yang terjadi pada waktu itu. Jadi biarkan proses hukum itu berjalan," ujar Purbaya.
Dijelaskan Purbaya, kasus tersebut terjadi bukan pada saat ia menjabat sebagai Menkeu.
Sehingga, dirinya belum tahu detail perkara tersebut hingga akhirnya tiga orang pegawai pajak dan mantan dirjennya dicekal ke luar negeri.
"Kasus itu (terjadi) di masa lalu, bukan di jaman sekarang dan saya tidak tahu seberapa kuat kasus itu, biarkan kejaksaan yang memprosesnya," jelas Purbaya.
Purbaya berharap, para pegawainya saat ini dapat terus disiplin dan serius dalam bekerja.
Baca juga: Pilu Nur Aini Guru ASN Tempuh 57 Km ke Sekolah, Absen Dipalsukan, Gaji Dipotong Kini Disanksi Berat
"Untuk temen-temen yang bekerja di pajak saya lebih serius saja, (pesan saya) sih itu," lanjut Purbaya.
Merespons spekulasi publik soal perannya dalam penindakan pajak, Purbaya menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan upaya pembersihan oknum.
"Nggak, saya nggak pernah bersih-bersih (oknum pelanggar pajak), mereka bersih-bersih sendiri," tegas Purbaya.
Lima Orang Masuk Daftar Cekal ke Luar Negeri
Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa, buka suara soal pencekalan lima orang termasuk mantan Dirjen Pajak hingga Bos Djarum, Victor Rachmat Hartono.
Mereka dicekal bepergian ke luar negeri oleh Dirjen Imigrasi atas permintaan Kejaksaan Agung.
Kelimanya diduga terlibat dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi tax amnesty di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
Selengkapnya, lima orang yang dicekal dalam perkara tersebut sebagai berikut.
1. Dirut PT Djarum Victor Rachmat Hartono
2. Ken Dwijugiasteadi, mantan Dirjen Pajak
3. Karl Layman selaku pemeriksa pajak pada Direktorat Jenderal Pajak
4. Heru Budijanto Prabowo selaku konsultan pajak
5. Bernadette Ning Dijah Prananingrum selaku Kepala Kantor Pajak Pratama (KPP) Madya Semarang
Melansir Kompas Tv, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, membenarkan pencekalan tersebut.
“Benar, Kejaksaan Agung sudah meminta pencekalan terhadap beberapa pihak tersebut,” ujar Anang pada Kamis (20/11/2025).
Anang menjelaskan pencegahan itu dilakukan dalam rangka penyidikan dugaan tindak pidana korupsi berupa upaya memperkecil kewajiban pembayaran pajak perusahaan atau wajib pajak tahun 2016–2020.
“Dugaan tindak pidana korupsi memperkecil kewajiban pembayaran perpajakan perusahaan atau wajib pajak pada tahun 2016 sampai 2020 yang diduga dilakukan oknum atau pegawai pajak,” kata Anang.
Baca juga: Isi Chat AKBP Basuki Usai Dosen Untag Tewas, Panik Minta Laptop dan HP Korban Ditolak Polisi
Sebelum kasus ini dibuka ke publik, Kejagung lebih dulu melakukan penggeledahan di sejumlah lokasi, termasuk rumah milik pejabat Pajak, Kementerian Keuangan.
Penggeledahan dilakukan karena ada dugaan pejabat pajak ikut bermufakat jahat untuk memperkecil pembayaran wajib pajak.
"Benar ada tindakan hukum berupa penggeledahan di beberapa tempat terkait dugaan tindak pidana korupsi memperkecil kewajiban pembayaran perpajakan tahun 2016-2020 oleh oknum pegawai pajak."
"Kalau ini kan maksudnya ada kesepakatan dan ada ini, ada pemberian itu. Suap lah, memperkecil dengan tujuan tertentu. Terus ada pemberian," kata Anang, Senin (17/11/2025) lalu.
Adapun penggeledahan dilakukan sekitar dua atau tiga hari lalu atau sejak Jumat (14/11/2025).
(Tribunnews.com/TribunNewsmaker.com/Bangkapos.com)
| Sosok dan Kekayaan Irjen Argo Yuwono, Polisi Pertama Ditarik dari Jabatan Sipil di Kementerian UMKM |
|
|---|
| Kunci Jawaban Profiling ASN 2025: 70 Contoh Soal Literasi Digital, Siapkan Dirimu Berlatih Menjawab! |
|
|---|
| Biodata Gubernur Andi Sudirman Pernah Pecat Guru Luwu, Kini Kantor Digeledah Terseret Korupsi Rp60 M |
|
|---|
| Sepak Terjang Jesus Casas Dirumorkan Dilirik PSSI Jadi Pengganti Kluivert, Eks Pelatih Timnas Irak |
|
|---|
| Sosok Victor Rachmat Hartono, Bos Djarum Terseret Kasus Korupsi Pajak, Kini Dicekal ke Luar Negeri |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/bangka/foto/bank/originals/20251121-VICTOR-RACHMAT-HARTONO2.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.