NEWS VIDEO: Israel Tak Berdaya Lawan Kebakaran Hebat yang Sudah Berlangsung Tiga Hari
Kebakaran hebat melanda beberapa kawasan di Israel untuk hari ketiga berturut-turut yang memaksa puluhan ribu warga mengosongkan utara Israel.
BANGKAPOS.com - Kebakaran hebat melanda beberapa kawasan di Israel untuk hari ketiga berturut-turut yang memaksa puluhan ribu warga mengosongkan utara Israel.
Sehingga Kamis (24/11/2016), api belum dapat dijinakkan karena tiupan angin kencang mengakibatkan api membesar.
Baca: Panglima TNI Dapat Info dari Ulama Besar Ada Upaya Makar
Baca: Kekuatan Viral Netizen Paksa Anggota Polres Dumai Minta Maaf pada Penjual Roti Ini
Baca: 1 Kg Emas dan Sertifikat Deposito Rp 6 Miliar Milik Wali Kota Madiun Disita
Baca: Ahmad Dhani, Rizieq Shihab, Ratna Sarumpaet, Amien Rais, Munarman tidak Penuhi Panggilan Polisi
Menurut media Israel, Haaretz, pihak berkuasa meyakini kebakaran itu berawal dari perbuatan sabotase.
Sementara itu, pemerintah Israel juga meminta bantuan negara jiran memadamkan kebakaran tersebut.

Lokasi kebakaran di Israel
Perdana Menteri Binyamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Sipil, Gilad Erdan berkata pihaknya akan meminta agar Yunani, Kroasia, Siprus, dan kemungkinan Turki untuk mengirim pesawat pemadam membantu penanganan kebakaran yang melanda seluruh negara Zionis itu.
Baca: Anggita Sari Emosi Saat Ditangkap Polisi
Baca: Rhoma Irama Jadi Bahan Guyonan Instagram Luar Negeri
Baca: Siapa Berani Mengacaukan Bangka Belitung, Kita Sapu Bersih
Baca: Ini Penjelasan Jaksa Agung Terkait Oknum Jaksa Kena OTT Terima Suap Rp 1,5 Miliar
Sebelum ini, pengadilan Israel sempat menahan empat warga Arab di Jerusalem, Kamis pagi, yang diyakini terkait kebakaran. Namun hakim melepaskan mereka karena kekurangan bukti.
Terbaru, Universitas Haifa terpaksa dikosongkan setelah api sampai ke kawasan Modi'in.
Ini videonya:
Pelarangan azan
Banyak netizen mengaitkan bencana ini dengan rencana Israel menerapkan UU larangan azan di Al-Quds dan sekitarnya.
Rencananya larangan azan melalui pengeras suara tersebut akan diterapkan di masjid-masjid yang berada di kota Al-Quds serta wilayah Palestina yang diduduki Israel.
Namun Parlemen Israel akhirnya memutuskan untuk menunda voting terhadap UU tersebut, dan ini merupakan penundaan untuk kali kedua.
Baca: Man United Pesta Gol, Ini Hasil Lengkap Liga Europa Grup A-D
Baca: Ini Alasan Polda Metro Tak Langsung Menahan Buni Yani
Baca: Model yang Dihamili Pengusaha Curhat di Instagram Netizen Tantang Buka Identitas Pelaku

Anneke Carolline
Pihak Israel menyebutkan penundaan ini dikarenakan adanya kecaman dari anggota parlemen berkebangsaan Arab, Ahmad Habibi yang akan mengajukan permasalahan tersebut ke Mahkamah Agung.
Sepekan yang lalu, voting untuk pertama kalinya ditunda karena beberapa partai Yahudi Kiri menolak rancangan UU ini. Mereka khawatir keputusan larangan itu berimbas terhadap aktifitas Yahudi di Sinagog, yang menggunakan pengeras suara di pengumuman hari ibadah Sabtu dan hari-hari besar Yahudi.
Perdana Menteri Penjajah Israel, Benjamin Netanyahu menyebut kumandang azan hanya menimbulkan kebisingan dan mengganggu para pemukim Yahudi.
Sedangkan pihak lembaga HAM mengatakan, larangan azan merupakan bentuk ancaman terhadap kebebasan dalam beragama.(dailymail.com/JewishPress//Foxnews/Haaretz )