Jembatan Emas Senilai Rp 400 Miliar Jadi Tempat Warga Berpose Ria
Kebanyakan pengunjung memilih untuk berfoto ria atau swafoto dengan latar belakang Jembatan Emas.
Penulis: Alza Munzi | Editor: fitriadi
Laporan Wartawan Bangka Pos, Alza Munzi
BANGKAPOS.COM, BANGKA - Ratusan orang memenuhi sepanjang jalan Jembatan Emas di kawasan Ketapang, Kota Pangkalpinang, Minggu (27/11/2016).
Secara bergelombang warga yang datang mulai pukul 16.00 WIB, berjalan-jalan menikmati suasana jembatan senilai Rp 400 miliar lebih itu.
Kebanyakan pengunjung memilih untuk berfoto ria atau swafoto dengan latar belakang jembatan buka tutup (bascule), yang saat ini dalam kondisi terbuka.
Baca: Pawang Tangkap Buaya Pemangsa Sangkuriang
Baca: Kisah di Balik Fakta Sah Ario Kiswinar Ahli Waris Mario Teguh
Baca: Ini Permintaan Mario Teguh setelah Polri Umumkan Tes DNA Ario Kiswinar Anak Biologisnya
Baca: 8 Pernyataan Kontroversial Fidel Castro, Termasuk soal PSK
Ada pula yang berjalan hingga di bagian tengah jembatan, tempat bascule dipasang. Bascule berbahan beton dengan rangka baja terlihat menjulang ke atas.
"Saya penasaran lihat foto teman-teman di medsos, sepertinya bagus mirip di luar negeri, ya," ungkap Imel warga Selindungbaru, Kota Pangkalpinang.
Jembatan Emas memiliki daya tarik karena bascule yang bisa terbuka dan menutup.
Jembatan ini membentang sepanjang 700 meter dari daratan Kota Pangkalpinang hingga pesisir Kabupaten Bangka, tepatnya di Desa Airanyir, Kecamatan Merawang.
Baca: Nagita Dikabarkan Sudah 2 Kali Minta Pisah Kepada Raffi Ahmad
Baca: Anji Posting Foto Bareng SPG dan Ungkap Dikerjai Akun Gosip
Sebelumnya, untuk menjangkau dua wilayah ini harus menyeberang menggunakan perahu atau melewati jalan darat yang jaraknya sekitar 30 Km.
Tingginya antusias warga melihat Jembatan Emas dimanfaatkan sejumlah orang untuk menjaga kendaraan yang diparkir.
Imbalannya, pemilik sepeda motor memberikan uang parkir kisaran Rp 1.000 sampai Rp 2.000. Tampak puluhan sepeda motor memadati ruas jalan menuju jembatan.
Jembatan Emas dibangun sejak tahun 2009 lalu, pada era Gubernur Babel almarhum Eko Maulana Ali, dengan sistem multiyears atau tahun jamak.
Baca: Yusril: Ahok Tak Bisa Dihalang-halangi Maju Pilkada DKI
Baca: Ahok Minta Maaf ke Yusril Saat Perayaan HUT Babel
Sesuai perda yang disepakati, jembatan tersebut harus selesai seiring berakhirnya masa jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur Babel periode 2007-2012 yakni Eko Maulana Ali-Syamsudin Basari.
Namun, jembatan yang mengadopsi teknologi dari Inggris itu tak selesai saat itu. Pemprov Babel mengajukan anggaran lagi untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Emas.
Setelah dilakukan audit oleh BPKP, pembangunan jembatan tersebut dilanjutkan namun tidak menggunakan pembiayaan sistem tahun jamak.
Setiap tahun, Pemprov Babel menganggarkan dana dengan kisaran puluhan miliar rupiah hingga ratusan miliar rupiah.
Jembatan Emas dikerjakan kontraktor Pembangunan Perumahan (PP) dan PT Hutama Karya (HK). Konstruksi bagian bascule dikerjakan di pabrik di Manschester, Inggris.