Terkuak, Sebelum Suaminya Disiram Air Keras, Ini Curhatan Istri Novel Baswedan dalam Sebuah Petisi
Menyusul penangkapan dan penahanan Novel Baswedan itu, sang istri, Rina Emilda sempat menyampaikan curahan hatinya melalui petisi pada situs ...
BANGKAPOS.COM -- Sosok Novel Baswedan cukup sentral di institusi Komisi Pemberantasan Korupsi.
Sepak terjangnya menjadi penyidik sejak 2007 di KPK tak usah diragukan.
Baca: Pria Ini Sampai Kesal, Lihat yang Dilakukan Wanita Setelah Baca Doa Sebelum Makan
Perwira polisi kelahiran Semarang, 22 Juni 1977 itu sempat mengusut kasus besar di negeri ini seperti kasus Wisma Atlet , hakim konstitusi Akil Mochtar hingga kasus yang memaksanya berhadapan dengan instansinya sendiri, Polri.
Baca: Jadi Viral, Berendam Berdua di Sungai, Gerakan Lelaki Ini Membuat Wanitanya Merem Melek
Saat itu, KPK mengusut kasus dugaan korupsi simulator SIM yang ada pada instansi Polri.
Dalam kasus simulator SIM itu, Novel punya andil besar, hingga akhirnya melibatkan sejumlah petinggi Polri dalam kasus tersebut.
Baca: Teganya Sang Suami Pukuli Istrinya Hingga Keguguran, Mata Lebam Mengeluarkan Darah dan Nanah
Tak mau kalah, Polri juga menyeret Novel dalam sebuah kasus yang sudah usang, yakni ketika masih dinas di Polres Bengkulu.
Novel dijadikan tersangka oleh kepolisian dalam kasus penembakan tersangka pencurian sarang walet. Hingga akhirnya, pada Mei 2015, Novel pun ditangkap polisi atas kasus itu.
Menyusul penangkapan dan penahanan Novel Baswedan itu, sang istri, Rina Emilda sempat menyampaikan curahan hatinya melalui petisi pada situs Change.org.
Baca: Umat Islam Harus Tahu, Sains Buktikan Rahasia Ilmiah Ini Pada Mata ayam dan Kokok Ayam Jantan
Berikut isi petisi tersebut:
#BebaskanNovel #BebaskanSuamiSaya #SupportNovel
Novel Baswedan, suami saya, ditangkap pada tengah malam Jumat, 1 Mei 2015. Tepatnya sekitar jam 12 tengah malam, terdengar ketukan keras di pintu rumah kami.
Baca: The Power of Emak-Emak Wanita Ini Berani Marahi Polisi di Pinggir Jalan, Lihat Reaksinya Ini
Suami saya lalu ke luar mencari tahu apa yang terjadi. Saat kembali masuk, ia mengatakan bahwa sejumlah penyidik Bareskrim datang untuk melakukan penangkapan.
Saya tercengang. Saya belum bisa berkomunikasi dengannya hingga pagi hari. Teleponnya tidak aktif. Anak-anak kami sudah tidur saat itu dan tidak tahu proses penangkapan. Saya hanya bisa pasrah kepada Allah SWT.
Baca: Heboh, Diduga Kepala Kuntilanak Dipotong dan Dimasukkan Dalam Toples Ini
Suami saya dijemput paksa karena tidak hadir memenuhi surat panggilan Bareskrim sebelumnya. Padahal ia tak hadir karena dilarang oleh pimpinan yaitu Ketua KPK.
Dia dituduh terlibat kasus di tahun 2004 yang menurut banyak pihak kasus itu adalah rekayasa. Lalu ketika hendak dibawa ke Bareskrim, Mas Novel meminta izin untuk mengganti salinan baju.
Baca: Kisah Penjual Ayam Taliwang Saksikan Kesaktian Pak Harto, Berikut Pengakuannya
Di saat ganti baju, petugas masuk dan berdiri menunggu Novel di depan kamar. Dari pintu ruang tamu, petugas lainnya memberi aba-aba agar dipercepat. Dua puluh menit kemudian, mereka meninggalkan lokasi.
Novel meminta saya mengabari pimpinan KPK. Sepeninggal polisi, Pak RT memberikan sebuah surat perintah penangkapan kepada saya. Ketika itu saya merasa seharusnya diberikan di saat masih ada Novel.
Baca: Bertambah, Sudah Tujuh Orang Syahadat di Depan Zakir Naik saat di Makassar
Saya berharap suami saya agar dibebaskan. Saya percaya sepenuhnya apa yang selama ini ia kerjakan. Seluruhnya untuk bangsa dan negara.
Saya membuat petisi ini dibantu oleh Mbak Alissa Wahid. Saya berharap Bapak Presiden Jokowi, Bapak Kapolri Badrodin, dan Ketua KPK Bapak Ruki agar segera membebaskan suami saya dari segala tuduhan.
Baca: Seseorang Akan Mengalami Hal ini Tanpa Disadarinya saat Menjelang Kematian, Simak Penjelasannya
Usai kasus itu mereda dan Novel dibebaskan teror terhadap sepupu Anies Baswedan ini tak mereda.
Anies menyebut sepupunya itu sudah lima kali menghadapi teror.
"Pertama kali dia kena motor ditabrak, kedua diproses ketika lantas, ketiga diproses lagi karena ditersangkakan, keempat pernah mobilnya ditabrak, yang kelima hari ini yang kejadian," kata dia.
Menurut Anies, keluarga mereka kecewa dan marah terhadap kejadian yang menimpa Novel.
Meski begitu, mereka tidak pernah gentar. Sebab, kata Anies, Novel merupakan orang yang tangguh.
Sebagai orang yang berjuang dalam melawan korupsi, Novel pasti menghadapi banyak tantangan.
"Novel di garis depan berhadapan dengan para koruptor. Kami semua sekeluarga mendukung, kami semua sekeluarga tahu bahwa Novel ini tangguh, kuat, dan akan melewati ini dengan baik," ucap Anies.